( Foto hiasan )KOMPAS.com — Ada-ada saja penjahat menciptakan modus operandi kejahatannya. Jika selama ini kita ketahui kebanyakan pencuri berpakaian lengkap, beda dengan yang satu ini.
Pencuri yang satu ini benar-benar beraksi tanpa pakaian saat menyatroni rumah sasaran. Seperti yang terjadi di Desa Balas Klumprik, Kecamatan Wiyung, Surabaya, Jawa Timur, Senin (3/5/2010) dini hari. Warga setempat dibuat heboh oleh teriakan Tri Jajar Ade Suryugo (23). Anak Hadi Sujarwo (54) yang tinggal di rumah Blok E-27 perumahan Pondok Maritim itu menjerit setelah ia memergoki pencuri berada di dalam rumahnya.
Sosok yang dipergoki mahasiswa semester delapan Universitas Pembangunan Nasional Surabaya itu aneh. Tidak seperti lazimnya pencuri, orang yang menyatroni rumah orangtuanya itu dalam keadaan telanjang bulat alias bugil.
"Saat itu anak saya baru pulang mengerjakan skripsi di rumah temannya sekitar pukul 03.00. Anak saya tidak langsung tidur, tetapi ambil air wudu untuk shalat tahajud. Saat itulah dia melihat seorang pria bugil di lantai dua rumah," kata Hadi, yang adalah pensiunan karyawan PT Pelindo III.
Yugo (panggilan Tri Jajar Ade Suryugo) langsung berteriak "maling" sehingga Hadi terbangun. Yugo juga sempat memegang tangan pria yang tidak mengenakan sehelai benang pun di tubuhnya itu. Namun, Yugo kalah kuat. Pencuri bugil itu bisa melepaskan diri dari pegangannya. Yugo yang mengenakan sarung shalat pun tak mampu mengejar. Pria bugil itu turun dari lantai dua melalui atap rumah lantai satu.
Ternyata teriakan Yugo tidak hanya membangunkan Hadi, tetapi juga seorang tetangganya. Mereka keluar rumah dan mencari ke mana larinya pria bugil tersebut. Ketiganya sempat melihat maling itu berlari ke arah barat. Saat sudah terlihat, pria bugil itu masuk ke mobil Toyota Avanza warna abu-abu yang terparkir di antara Blok A dan J perumahan.
Di dalam mobil terlihat ada dua orang. Seorang terlihat mengenakan kaus singlet dan satu lagi mengenakan kaus oblong warna gelap. Keduanya duduk di bagian kemudi dan kursi penumpang bagian depan. Sementara pria bugil itu masuk lewat pintu tengah. Selanjutnya, mereka menghilang dengan mobil itu.
Namun, sekitar pukul 04.30, ternyata mobil yang diketahui bernomor W 1910 AJ itu ditemukan di jalan di dekat Blok G, tepatnya di depan pos keamanan RT 2 RW 6. Kondisi mesin dan lampu mobil menyala, serta tiga pintunya terbuka.
Ny Abdulah, salah seorang warga Blok G, mengaku melihat kedatangan mobil itu saat dia usai menjalankan ibadah shalat subuh. "Saya lihat mobilnya datang, tetapi tidak terlihat orangnya. Setelah itu, kok tiba-tiba banyak orang yang mengerumuni mobil. Katanya, itu mobilnya maling,” tuturnya.
Jarak antara tempat penemuan mobil dan tempat ketiga orang itu menaikinya saat kabur sekitar 1 kilometer. Menurut Abdulah Muni, seorang warga, kemungkinan kawanan pencuri itu terjebak. Sebab, di tempat itu portal di samping pos pengamanan baru dibuka pukul 05.00.
Diduga ketiganya kepepet dan memilih meninggalkan mobilnya di situ. Selanjutnya, Hadi dan warga Pondok Maritim lainnya melaporkan kejadian itu ke Markas Kepolisian Sektor Kota Wiyung. Kepala Polsekta Wiyung Ajun Komisaris Bambang Tri Purwanto segera mendatangi tempat kejadian dan melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara). Namun, saat tiba mobil pelaku sudah rusak parah.
Di dalam mobil, polisi menemukan barang bukti berupa baju, celana, helm, dan satu KTP atas nama Mujiono, warga Babat Jerawat, Pakal, Benowo, Surabaya. Polisi juga menemukan tiga STNK, yaitu STNK Yamaha Vixion, Yamaha Mio, dan Toyota Avanza, yang ditinggalkan atas nama Sunardi, warga Menganti, Gresik. Sementara pakaian yang ditemukan terdiri atas dua kemeja, satu celana panjang, dan satu celana dalam.
Di sekitar rumah Hadi, polisi juga menemukan satu baju dan satu celana yang dimasukkan ke dalam jaket warna hitam. Ada juga sepotong kaus oblong warna hitam yang ditemukan di dekat tembok kamar Yugo dan bertuliskan Raden Guntur Geni.
