Capung "Java Jive" dan studio musiknya di Bandung.BANDUNG, KOMPAS.com — Produser musik yang menangani album-album band yang dulu bernama Peterpan, Hary Cahyo Purnomo, yang lebih dikenal dengan nama Capung "Java Jive", menegaskan bahwa video-video berisi adegan-adegan tak pantas yang diduga dimainkan oleh vokalis Nazriel Irham atau Ariel tidak diperbanyak dan diunggah di studio musik miliknya di Bandung.
Capung menekankan ketika ditemui di studio musiknya di Kompleks Antapani Bougenville, Jumat(22/10/2010) bahwa di studio itu hanya ada peralatan audio dan tak tersedia peralatan video. Selain itu, studio tersebut tidak memiliki fasilitas internet. "Itu kan sama saja berusaha menjelek-jelekkan nama sendiri kalau disebarkan di studio saya. Gila saja. Untuk memperbanyak juga enggak ada logikanya," katanya.
Capung menegaskan pula bahwa video-video bersangkutan benar berpindah tangan di studionya dari tersangka yang satu ke tersangka yang lain. Hal itu tentu dilakukan oleh mereka tanpa sepengetahuannya. "Kalaupun ada perpindahan itu, di luar sepengetahuan saya. Mungkin mereka juga malu dong kalau memperlihatkan video itu di depan saya. Saya kan produser musik mereka dan mereka semua bekerja di bawah saya," paparnya.
Capung pun menduga, penyebar video-video tersebut bukanlah Ariel dan Reza Rizaldy alias Redjoy (RJ). Orang yang bersalah menyebar video-video itu ke publik, lanjut Capung, adalah (tersangka) Anggit. "Itu kayaknya masih ada satu aktor lagi yang kurang. Siapa? Enggak mungkin mereka berdua (Ariel dan RJ) yang melakukannya. Itu sama saja bunuh diri. Logika hukumnya di situ sudah lemah. Ya, Anggit itu kan yang menyebarkan ke publik, bukan di studio Capung," tekannya.
Seperti diberitakan, pertengahan Juli 2010, polisi mengatakan berhasil mengidentifikasi semua penyebar video-video tersebut. Tersangka utama penyebar video adalah editor musik grup yang dulu bernama Peterpan, Redjoy. Para tersangka lainnya adalah Anggit, Andes, dan tiga mahasiswa sebuah perguruan tinggi negeri di Bandung.
