Nuffnang Ads

SAJIAN KAMI

BERITA-BERITA KASUS JENAYAH SEKSUAL DAN BERITA-BERITA SEMASA..

Khamis, 26 Mei 2011

Sakit kemaluan diperkosa 10 pemuda



LANGKAT - Keseriusan Polres Langkat membekuk para pelaku pemerkosaan kian membuat keluarga tersangka ketakutan. Minah (22) dan suaminya pun kerap didatangi tamu tak dikenal untuk berdamai. Setelah sebelumnya diancam gusur oleh pemilik tanah, kali ini diiming-imingi dibangunkan gubuk, sebagai tempat tinggal.

Kasus pemerkosaan Minah yang dilakukan puluhan pria, Senin (2/5) malam lalu masih membuat ibu satu anak itu semaput di tempat tidur. Rasa sakit masih menggelayuti tubuh wanita yang tinggal menumpang di Paluh Gusta, Desa Pematang Sentang, Kec. Tanjungpura, Langkat.

Meski begitu, sakit tersebut sedikit terobati saat mengetahui Polres Langkat telah menangkap tiga tersangka pemerkosaan. Malah kabarnya, polisi masih terus memburu para pelaku lain yang sudah kabur meninggalkan kampung.

Tetapi, sejak kasus itu juga suaminya, Bahrum tak bekerja. Bahrum sibuk mengurusi istrinya dan orang-orang yang datang memaksanya untuk berdamai. Sebelumnya, keluarga Minah dipaksa angkat kaki dari tempat tinggalnya oleh pemilik tanah. Bahrum yang tak punya apa-apa terpaksa memohon kepada pemilik tanah untuk berbaik hati.

Masalah lain muncul. Keluarga Minah, kembali didatangi pengacara yang mengaku-ngaku diutus keluarga salah satu tersangka.

“Banyak kali yang saya pikirkan sekarang ini. Mulai dari istri yang mengalami sakit-sakitan pasca kejadian itu, juga banyaknya orang yang datang ke rumah mengaku keluarga tersangka dan mengajak berdamai. Bahkan ada yang datang dari Tanjung Balai ke rumah mengaku seorang pengacara, juga keluarga tersangka,” ujar Bahrum.

Derasnya desakan tadi, membuat Bahrum tak kuasa menolak perdamaian yang ditawarkan. Sialnya, kekurangan Bahrum dan istri yang tidak bisa baca tulis ini nyaris dimanfaatkan oknum yang mengaku pengacara tersebut. Di atas secarik kertas bermaterai Rp6000, Bahrum dan istrinya disuruh membuat pernyataan yang intinya menerangkan tidak adanya terjadi kasus pemerkosaan seperti yang dilaporkan ke pihak yang berwajib.

“Saya nggak tau kalau seperti itu bunyi pernyataan yang saya tandatangani itu. Kalau saya tau seperti itu bunyinya jelas saya tidak mau,” kata Bahrum didampingi istrinya Minah.

“Saya ini udah nggak tau lagi harus berbuat apa. Maklumlah Pak, saya ini bukan orang sekolahan, juga buta hukum. Saya nggak tau harus berbuat kayak mana. Secara kemanusiaan saya kasian melihat keluarga atau orangtua tersangka, makanya saya mau berdamai dengan mereka,” timpal Bahrum.

Selain itu bilang Bahrum lagi, keluarga tersangka juga berjanji membantu biaya perobatan istrinya dan membangunkan gubuk untuk tempat tinggal suami istri itu.

“Saya dijanjikan gubuk tempat tingal serta dibantu uang buat biaya istri berobat. Saya nggak punya uang sedikit pun, makanya bingung juga. Apalagi sejengkal tanah pun tidak ada,” terang Bahrum berharap masalahnya cepat selesai agar dirinya bisa berfikir untuk mencari nafkah lagi.

Sebelumnya, sesuai pengakuan Minah, peristiwa itu terjadi saat ibu satu anak itu pulang nonton kibot di kampung tetangga. Saat pulang, di tengah perjalanan yang gelap, Minah diserang sekitar 10 orang lelaki. Minah digotong menuju perkebunan kelapa sawit. Meski telah mencoba berteriak, suara Minah tertahan tangan kekar pria yang membekap mulutnya.

Sejurus kemudian, Minah sudah berada di tengah kebun kelapa sawit. Versi Minah, lima di antara sepuluh pria memegangi kaki, tangan, dan membekap mulutnya. Sementara lima pria lagi menggilirinya hingga tak sadarkan diri. Aksi bejat itu ditonton sejumlah pria lainnya.

PENCARIAN DIBLOG INI

Arkib Blog

Anda juga perlu baca

Related Posts with Thumbnails

Pengikut

Test for your internet speed

Ads

Catatan Popular