Nuffnang Ads

SAJIAN KAMI

BERITA-BERITA KASUS JENAYAH SEKSUAL DAN BERITA-BERITA SEMASA..

Ahad, 5 Jun 2011

Dijanjikan Gaji 180 Dolar, 3 TKI Terlantar di Singapura




BATAM - Fatkhur Rohman (25), Muslih (25) dan Suhadi (32) akhirnya terlantar di Singapura, setelah dijanjikan bekerja di sebuah perusahaan kapal pengepakan ikan terbesar di Singapura oleh saudara Ibnu, Kepala penyalur tenaga kerja PT Rangga Buana Sakti Cabang Jawa Timur.

Bahkan untuk gaji sendiri, ketiga pria asal Surabaya ini dijanjikan mendapatkan sebesar 180 US$ ditambah bonus bulanan mulai dari Rp3 juta sampai dengan Rp4 jutaan.

Kepada wartawan, Fatkhur Rohman yang ditemui di Kampung Melayu Sei Panas, Minggu (5/6/11) menuturkan kejadian ini berawal saat dirinya berkenalan dengan saudara Ibnu sekitar satu bulan yang lalu di Surabaya.

Dari perkenalan itu, Ibnu menawarkan Fatkhur untuk bekerja di sebuah perusahana kapan pengekapan ikan terbesar di Singapura. Mendengar gaji dan bonus yang ditawarkan Ibnu terbilang besar, tanpa pikir panjang Fatkhur langsung menyetujui tawaran itu.

"Saya langsung menyetujui tawaran Ibnu, dan kemudian tawaran itu saya sampaikan kepada tetangga saya, yakni Muslih dan Suhadi," ungkap Fatkhur.

"Untuk mengurus persyaratan sekaligus biaya perjalanan saya habis Rp8,5 juta. Sedangkan Muslih Rp16 juta dan Suhadi Rp10,5 juta," kata Fatkhur.

Setelah semua itu siap, lanjut Fatkhur, mereka bertiga langsung dijemput oleh Ibnu dan kemudian berangkat ke Batam. Tiba di Batam mereka langsung diserahkan ke penyalur PT Rangga Buana Sakti Cabang Batam yang beralamat di Ruko Pasir Putih Batam Centre.

"Di sana kami diterima langsung dengan Bapak Dirma, yang merupakan pimpinan PT Rangga Buana Sakti Cabang Batam yang kemudian menandatangi surat perjanjian," sebut Fatkhur.

Dan dari sanalah terbongkar bahwa apa yang telah dijanjikan di surabaya, ternyata berbeda dengan perjanjian yang diberikan Saudara Dirma.

"Kita sempat protes, namun dicegas oleh istri Ibnu, hingga akhirnya kita berangkat ke Singapur melalui pelabuhan Internasional Batam Centre," tambah Muslih.

Begitu juga setibanya di Singapura, lanjut Muslih, kejanggalan-kejanggalan dari perjanjian sebelumnya juga kembali terbongkar. Pasalnya kapal yang yang semula dikatakan besar, akan tetapi kenyataannya tidak sesuai dengan apa yang telah dijanjikan.

"Bahkan gaji dan bonus yang di tawarkan juga tidak sesuai, ditambah lagi dengan keterangan sejumlah pekerja yang memang sudah terbilang lama, bahwa perusahaan itu sama sekali tidak benar," ujar Muslih.

PENCARIAN DIBLOG INI

Arkib Blog

Anda juga perlu baca

Related Posts with Thumbnails

Pengikut

Test for your internet speed

Ads

Catatan Popular