Tara Pradibta LaksmiJAKARTA- Korban dugaan pelecehan seksual, Tara Pradibta Laksmi menyanggah tudingan pihak Anand Khrisna. Tuduhan itu berupa pertemuan saksi Shinta Kencana dengan majelis hakim yang lama Hari Sasangka.
"Kalau tudingan itu sih engga ada. Sejauh ini kita lurus-lurus aja," kata Tara usai menjadi saksi dalam persidangan lanjutan Anand Khrisna di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu (22/6/2011).
Diketahui, pendukung Anand Khrisna sempat berunjuk rasa. Tujuan mereka karena ada dugaan kuat terjadinya pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh Ketua Majelis Hakim Hari Sasangka. Pasalnya diduga Hari Sasangka pernah menemui saksi Anand Krisna yakni Shinta Kencana Kheng pada tanggal 23 maret 2011 pukul 20.20. Mereka juga telah melaporkan ke Komisi Yudisial (KY) atas adanya indikasi pelanggaran etika.
Menurut Tara, kini dirinya memfokuskan pada putusan hakim. Dia mengaku tidak ambil pusing dengan tuduhan tersebut, toh majelis hakim kini telah diganti dan dipimpin hakim pengganti Albertina Ho yang beranggotakan Muhammad Razzad dan Suko Harsono.
"Kita tidak melakukan penyimpangan kok, itu hanya hakimnya ingin tahu bagaimana cerita sebenarnya. Tapi tidak ada apa-apa (tudingan pertemuan)," imbuh wanita berkacamata itu. Sedangkan Shinta Kencana yang disebut-sebut bertemu Hari Sasangka lebih memilih tidak berkomentar.
Terkait persidangan yang digelar tertutup, Tara mengatakan hakim pengganti ingin mengetahui beberapa keterangan yang akan di kroscek dengan pernyataan sebelumnya. "Ada beberpa pertanyaan yang dia (hakim) anggap ingin mengetahuinya," ujar Tara.
"Karena hakimnya tanya, kita jawab yang jelas seputar pelecehan saja," tukasnya.
Sementara itu, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Martha Tobing menyatakan adanya pemeriksaan sebanyak tiga saksi pada sidang kali ini (sebelumnya diberitakan lima saksi) yakni Tara Pradibta Laksmi, Sumidah dan Shinta Kencana.
