Nuffnang Ads

SAJIAN KAMI

BERITA-BERITA KASUS JENAYAH SEKSUAL DAN BERITA-BERITA SEMASA..

Ahad, 19 Jun 2011

Tolak Balak, Warga Moro Krembangan Tanam Kepala Kambing




SURABAYA - Sebagian warga percaya kampung yang ditinggali ada 'penghuninya'. Jika kemauan 'penghuni' tidak dituruti, kampung itu akan mendapat bencana. Hal itu masih dipercaya warga Moro Krembangan. Setiap 5 tahun sekali, warga menanam kepala dan kaki kambing untuk tolak balak.

"Ini sudah kami lakukan sejak tahun 1921," kata salah satu sesepuh kampung Moro Krembangan, Kaspai kepada wartawan, Minggu (19/6/2011).

Kaspai menceritakan bahwa tradisi ini berkaitan dengan berdirinya kampung Moro Krembangan. Pada saat itu, kampung Moro Krembangan dipindahkan dari tempat asalnya di dekat Kodikal ke lokasinya yang sekarang ini. Pemindahan dilakukan karena lahan kampung akan digunakan untuk pembangunan lapangan terbang.

"Saat itu lokasi yang sekarang ini masih berwujud hutan dan rawa," tambah Kaspai.

Setelah hutan dibabat dan rawa diurug, warga kemudian mendirikan rumah dan bermukim. Tetapi masalah belum selesai, banyak dari warga yang kemudian jatuh sakit tanpa sebab yang jelas. Kepala desa waktu itu yang bernama Hudro kemudian berkonsultasi kepada Sumo dan Ngari, para sesepuh kampung.

"Sesepuh kampung kemudian mendatangi Kyai Kastari di Waru, Sidoarjo," lanjut Kaspai.

Atas nasihat Kyai Kastari, warga diberi petunjuk bahwa mereka harus menanam kepala dan kaki kambing. Kambing yang dijadikan korban pun haruslah kambing kendit yakni kambing berwarna hitam dengan strip putih di punggungnya.

Keempat kaki kambing ditanam di empat sudut batas kampung sedangkan kepala kambing di tanam di tengah kampung.

"Setelah itu penyakit yang menyerang warga sembuh dan kampung Moro Krembangan aman dari bencana," terang pria yang rambutnya sudah memutih semua itu.

Tradisi tersebut cukup banyak mendapat perhatian warga. Secara bersama-sama warga mengarak kambing tersebut keliling kampung sebelum akhirnya disembelih.

Setelah 4 kaki ditanam di empat sudut batas kampung, kepala kambing kemudian ditanam di tengah kampung yang kebetulan berlokasi di sebuah tanah di antara dua rumah. Daging kambing kemudian dimasak untuk kemudian disantap beramai-ramai oleh seluruh warga kampung Moro Krembangan.

PENCARIAN DIBLOG INI

Arkib Blog

Anda juga perlu baca

Related Posts with Thumbnails

Pengikut

Test for your internet speed

Ads

Catatan Popular