Nuffnang Ads

SAJIAN KAMI

BERITA-BERITA KASUS JENAYAH SEKSUAL DAN BERITA-BERITA SEMASA..

Isnin, 31 Oktober 2016

Pria Lombok Ini Nikahi Dua Wanita Sekaligus

LOMBOK - Ratusan netizen dibuat jengkel sekaligus iri dengan keberhasilan seorang pria di Lombok dalam menaklukkan hati wanita.

Lelaki tersebut menikahi dua wanita sekaligus dalam satu acara resepsi.

Kabar menghebohkan itu dibagikan oleh akun Facebook Lalu Gunawan Jayadi, pada Jumat (28/10/2016).

Gunawan mengunggah sejumlah foto pernikahan dengan dua wanita sekaligus itu.

Terlihat, lelaki bernama Manum menikahi Mariati dan Suarni Anggun Nupi, dua wanita yang berasal dari desa yang berbeda.
Dua wanita itu juga tampak akur, seolah telah menerima untuk dipoligami.

Menurut Gunawan, pernikahan Manum dan dua istrinya terjadi di Mertak Pujut, Lombok Tengah.

"Kejadian Lagi Di Lombok Tengah. Untuk yang ke-2 kalinya, pernikahan dengan dua istri sekaligus setelah bulan Mei kemarin. Luar biasa," tulis Gunawan.

Pada bulan Mei lalu, pernikahan satu pria dengan dua wanita juga terjadi di Lombok Tengah.

Saat itu, M Hasan Basri, S Kep NS menikah dengan Nurul Hidayanti dan Nurhidayatullah, S Kep NS.

Sabtu, 29 Oktober 2016

Sebelum Dibunuh, Ni Prabawanti dan Kekasih Berhubungan Intim

SURABAYA - Ni Made Prabawanti Gowinda Dewadata (18) tega dihabisi sang pacar dengan cara mencekiknya hingga tewas.

Tak hanya itu, gadis cantik ini juga disetubuhi siang dan malam sebelum dihabisi oleh AR (17).

Jasad Ni Made Prabawanti Gowinda Dewadata ditemukan di kawasan Kertajaya Regency Surabaya.

Dalam rekonstruksi tersebut penyidik menemukan fakta-fakta baru yang mengejutkan!

Setelah berhubungan badan dua kali, korban menegur tersangka hingga akhirnya bertengkar.

Pelaku yang emosi lalu mencekik korban di lokasi semak-semak tersebut.
"Saat itu korban menegur tersangka kalau tidak seharusnya di DO terus-menerus dari sekolahnya. Hal itu yang menjadi pemicu emosi tersangka.
Terlebih lagi, tersangka juga menyimpan dendam karena sempat dipenjarakan oleh orang tua korban," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Shinto Bina Gunawan Silitonga.

Hubungan suami istri itu dilakukan keduanya di semak-semak.
Persetubuhan yang pertama dilakukan pada sore hari di semak-semak yang berjarak 50 meter dari lokasi pembunuhan.

"Korban bersama tersangka kemudian menuju bengkel untuk service motor korban dan juga ke Indomaret. Pada malamnya, mereka melakukan lagi hubungan suami istri di area yang sama," ujar Shinto.

Dalam rekonstruksi itu, terlihat, meskipun sudah merasa yakin Ni Made Prabawanti Gowinda Dewadata telah meninggal akibat dicekik oleh tersangka.
AR masih melakukan aksi kekerasan terhadap Ni Made Prabawanti Gowinda Dewadata.

"Fakta yang mengejutkan bagi penyidik, setelah korban meninggal akibat dicekik pelaku ternyata korban mendapatkan kekerasan tambahan. Pelaku memukul wajah korban dan menindih korban dengan kaki pelaku dengan posisi berdiri," kata AKBP Shinto Silitonga Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, Selasa (11/10/2016)

Selain itu, menurut Shinto, fakta ini memperkuat adanya emosi yang terpendam dari tersangka kepada korban.

Ada 19 adegan yang diperagakan oleh pelaku AR di lokasi ini.
Shinto mengatakan, pihaknya belum menemukan adanya unsur pembunuhan berencana yang dilakukan oleh AR.

Pelaku mengetahui lokasi alang-alang ini, kata Shinto, karena pelaku pernah ke lokasi ini untuk berfoto-foto.

Sebelumnya, AR tega menghabisi nyawa pacarnya Ni Made Prabawanti Gowinda Dewadata, Kamis (6/10/2016) sekitar pukul 23.00 WIB.

Jenazah korban baru ditemukan Minggu (9/10/2016) pukul 12.00 WIB di semak-semak tanah lapang kawasan Jl Kertajaya Regency Surabaya.

Sabtu, 22 Oktober 2016

Dua Janda Muda Nyaris Dijadikan Perempuan Jalang di Papua

MAKASSAR - LA (19) dan AS (16) berstatus sebagai janda muda. Kepada keluarganya, mereka mengaku ingin bekerja di Bogor sebagai pemandu karaoke.

Keduanya mendapat izin mencari nafkah di Kota Hujan. Keluarga tak tahu anak-anaknya ini ternyata dijanjikan sebagai pekerja kafe dan terlanjur terbang ke Makassar.

Petaka mereka alami, ternyata Mang Ujang yang menjanjikan LA dan AS bekerja di Makassar hanya sebatas bibir. Oleh Mami Siska yang menjemput keduanya di Makassar, memastikan mereka akan dijadikan perempuan jalang di Papua.

"Mengakunya ke keluarga cuma mau kerja di Bogor sebagia pemandu karaoke, bukan ke Makassar, jadi diizinkan," cerita LA ditemui di tempat perlindungan Dinas Sosial Sulawesi Selatan, Makassar, Selasa (11/10/2016).

LA tinggal di Sukabumi bersama tantenya. Ayah LA sudah meninggal sejak ia berumur dua tahun, sementara ibunya bekerja sebagai tenaga kerja wanita di luar negeri.

Semantara AS, seorang sulung dari empat bersaudara. Ia masih tinggal bersama kedua orangtuanya di Sukabumi.

Keduanya bercerai, karena suami masing-masing tak mampu memenuhi nafkah untuk keluarga.
Ibu AS mengetahui anaknya berada di Makassar ketika menelepon untuk menanyakan kabar anaknya.

"Ibu selalu menelepon, sampai 20 kali sehari. Ia selalu menanyakan bagaimana kabar kami, lalu saya bilang sedang di Makassar," AS bercerita.

Mendengar pengakuan AS, ibunya di balik gagang telepon sontak menangis. Sang ibu meminta AS segera pulang ke Sukabumi, setelah tahu anaknya bakal diminta menghibur pria hidung belang di Papua.

"Sambil menangis ibu bilang pulang saja nak. Saya juga ikut menangis," AS merasa menyesal.

Setelah sehari diinapkan di rumah indekos Mami Cindy oleh Mami Siska, keduanya memutuskan kabur. Mereka lebih dulu menghubungi Ipul, rekannya yang tinggal di Makassar melalui media sosial.

Ipul kemudian membawa keduanya ke Polsek Mamajang untuk mendapat perlindungan sebelum diteruskan ke Dinas Sosial Sulsel.

Isnin, 17 Oktober 2016

Perkosa Gadis Bisu di Rumahnya

LAMPUNG - Tim khusus anti bandit (tekab) 308 Polresta Bandar Lampung meringkus dua pemuda yang diduga memperkosa perempuan bisu berinisial S (30).

Polisi menangkap kedua tersangka setelah mendapat laporan dari keluarga korban.

Salah satu tersangka masih berstatus pelajar yaitu berinisial B (16). Satu tersangka lainnya berinisial N (25).

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandar Lampung Komisaris Dery Agung Wijaya mengatakan, keduanya ditangkap di tempat tongkrongannya.

“Mereka kami tangkap tak lama setelah mendapat laporan dari korban dan keluarganya,” ujar Dery, Minggu (2/10/2016).

Dery menuturkan, kedua tersangka memperkosa korban secara bergiliran di rumah kontrakan korban pada malam hari.

Dery menceritakan, korban tinggal di rumah tersebut berdua dengan saudaranya. Pada saat kejadian, tutur Dery, saudara korban sedang bekerja.

Modusnya, papar dia, kedua tersangka datang ke rumah korban pura-pura bertamu.

Awalnya korban tidak curiga dengan kedatangan kedua lelaki yang masih tetangga korban.

“Mereka mengetuk pintu rumah, korban lalu membukakan pintu. Begitu pintu dibuka, kedua tersangka menarik paksa korban ke dalam kamar,” ujar Dery .

Di dalam kamar, kedua tersangka memperkosa S. Menurut Dery, korban berupaya melawan namun tidak berhasil karena kalah tenaga dengan kedua tersangka.

Usai memperkosa korban, kedua tersangka langsung pergi.

Aksi ini ketahuan pagi harinya ketika saudara korban pulang dari bekerja. Pada saat itu, korban sedang menangis dan ada tanda-tanda tidak wajar.

Melihat gelagat tidak wajar, saudara korban membawa korban ke kantor polisi untuk melapor.

Hasil visum, kata Dery, menyatakan adanya kekerasan seksual terhadap korban.

“Petugas melakukan penyelidikan dan menangkap kedua tersangka saat nongkrong bersama teman-temannya,” tutur dia.

Jumaat, 14 Oktober 2016

Kepala Sekolah di Ketapang Cabuli Delapan Siswa

PONTIANAK - Pelarian Achmad Safeei (29) berakhir.

Ia ditangkap polisi karena diduga melakukan pencabulan terhadap delapan siswa laki-laki di salah satu sekolah dasar di Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

Kepala Polres Ketapang AKBP Sunario mengatakan Achmad ditangkap satuan reserse kriminal Polres Ketapang di Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (29/9/2016).

Tersangka yang berstatus bujangan itu selain sebagai kepala sekolah juga merangkap sebagai wali kelas IV.

"Dari 150 siswa di SD tersebut, baru delapan siswa yang melapor telah menjadi korban pencabulan yang dilakukan tersangka. Semua korban merupakan anak laki-laki yang duduk di kelas 4 dan 5," ujar Sunario, Minggu (2/10/2016).

Perbuatan tersangka terhadap anak didiknya itu mengakibatkan trauma psikologis yang besar bagi anak-anak yang menjadi korban pencabulan.

"Perbuatan tersangka dilakukan dengan modus belajar kelompok di rumah dinasnya," jelas Sunario.

Korban pun mendapat ancaman apabila menolak keinginan tersangka. Tersangka mengancam korban-korbannya tidak naik kelas jika menolak untuk dicabuli atau jika korban berani melaporkan perbuatan itu kepada orangtua mereka.

Sunario menambahkan, tidak menutup kemungkinan adanya korban lain. Pihak Polres Ketapang saat ini bekerjasama dengan Dinas Sosial Ketapang untuk melakukan pemulihan psikologis anak-anak yang menjadi korban.

Polisi mengimbau bagi orang tua yang anaknya menjadi korban untuk melapor ke Kepolisian terdekat dan mengikutkan anaknya dalam program rehabilitasi.

"Para orang tua diharapkan bisa menjaga, membangun komunikasi yang baik dengan anak-anaknya, menanyakan bagaimana keseharian dan kendala kendala yang dihadapi anak di dalam pergaulannya, supaya kita dapat melakukan pencegahan dini agar anak-anak kita terhindar dari kekerasan fisik, seksual maupun kekerasan psikologis," ucapnya.

Atas perbuatan tersebut, tersangka dijerat dengan pasal 82 Jo pasal 76 D UU Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.


Selasa, 11 Oktober 2016

Diberi Hadiah Ciuman eh Minta Tambah, Akhirnya..

KETAPANG - Tersangka pencabulan, AS (21) mengakui mencabuli AV (15), satu di antara pelajar SMP di Ketapang.

Namun AS mengaku tanpa niat atau direncanakan sebelumnya akan mencabuli korban.

Ia menceritakan berawal dirinya ditelepon temannya diajak ke Taman Kota Ketapang karena di taman ada mobil patroli polisi melintas.

Ia pun mengajak teman-temannya pulang karena takut dirazia.

Namun ia pergi ke rumah temannya yang sudah ada PD dan korban.

Dari rumah temannya itu mereka pergi ke Pantai Sungai Kinjil Pesisir.

Ia bersama korban dan PD boncengan satu motor.

Kemudian tak lama di pantai korban langsung minta antar pulang.

Semua teman-temannya tidak ada yang mau mengantar pulang korban dan menyuruhnya yang mengantar.

Ia mau mengantar jika korban mau memenuhi permintaan upahnya.

"Saya tanya dia (korban). Kalau saya yang antar dia pulang apa upahnya. Dia tanya memang upahnya apa. Saya bilang ciuman boleh kemudian dia mencium saya," katanya.

Setelah dicium ia pun mengantar korban pulang.

Ketika perjalanan di Desa Kampung Banjar karena melihat situasi sepi ia memberhentikan motor dan berniat mencium korban lagi.

Tapi AV menangis sehingga terpaksa ia menutup mulut korban.

"Saya tak ada memukul dia. Saya hanya ingin menciumnya lagi tapi dia menangis. Karena takut dia berteriak dan ketahuan orang maka mulutnya saya tutup. Kemudian dia minta dilepas saya lepaskan dan langsung dia langsung lari," ungkapnya.

Sabtu, 8 Oktober 2016

Imingi Rp 2 Ribu, Lelaki Ini Cabuli Dua Bocah

PALEMBANG - Dengan iming-iming uang Rp 2 ribu, FR tega mencabuli tetangganya sendiri yang masih duduk dibangku sekolah dasar, yakni AN (10), dan AG (6), warga yang tinggal di kawasan Ilir Timur (IT) II.

Karena peristiwa tersebutlah membuat ibunda kedua korban, LM (36), melaporkan FR ke Polresta Palembang.

Dihadapan petugas, LM mengatakan, menurut pengakuan kedua anaknya, peristiwa kelam terjadi sudah berulang kali sejak bulan Mei yang lalu.

Namun, ia baru mengetahui peristiwa ini, saat anak-anaknya bercerita kepada suaminya, Minggu (25/9/2016) malam.
?
"Semalam, anak saya bercerita kepada ayahnya jika FR itu sering membuka celananya, dan memasukkan jari ke kemaluan mereka. Mereka di imingi-imingi uang Rp 2 ribu," ujarnya saat memberikan keterangan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Palembang, Senin (26/9/2016).

LM pun menceritkan, kejadian itu berlangsung saat kedua anaknya asik bermain bersama teman-temannya di halaman rumah FR.

Lalu, FR memanggil kedua anaknya itu ke dalam kamar FR, dan terjadilah peristiwa itu.

"Saya tidak terima anak saya diperlakukan seperti ini, dan berharap agar pelaku ini segera cepat ditangkap," harapnya.

Selasa, 4 Oktober 2016

Foto Bugil Siswi SMA di Pinrang Tersebar

LANRISANG - Baru-baru pelajar di Kabupaten Pinrang dihebohkan dengan beredarnya foto bugil yang diduga salah seorang oknum siswi dari sebuah SMAN di Kabupaten Pinrang.

Siswi itu diketahui berinisial DL yang masih duduk di bangku kelas X.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun, foto itu tersebar di kalangan pelajar melalui media sosial.

"Foto itu diunggah oleh mantan kekasih siswi tersebut, yang juga merupakan kakak kelasnya," kata salah seorang siswa yang enggan dimediakan namanya, Senin (26/9/2016).

Ia menambahkan, foto tersebut sudah tersebar di sekolah beberapa hari lalu.

“Tapi, orang yang mengunggah telah menghapus foto tersebut,” jelasnya.

Sabtu, 1 Oktober 2016

Awalnya Minta Dipijit,Ujung-Ujungnya AK Cabuli Anak Kandungnya

PEKANBARU - Dengan modus mengajarkan cara memijit, seorang bapak di Pekanbaru tega mencabuli anak kandungnya sendiri.

AF (13) tidak kuasa saat bapaknya, AK, mencabulinya ketika keduanya berada di rumah di Jalan Satria, Kecamatan Sail, Pekanbaru Selasa (10/9/2016) siang.

Dari keterangan yang diterima Tribunpekanbaru.com dari kepolisian, korban yang saat itu tengah tidur dengan adiknya dipanggil oleh pelaku.

Pelaku meminta dipijit oleh korban dan diajak ke kamar pelaku.

Korban mengikuti pelaku ke dalam kamar.

Saat itu pelaku hanya mengenakan celana dalam.

Kemudian pelaku meminta korban memijit punggung.

Selanjutnya pelaku mengatakan akan menunjukkan cara memijit bagian dada.

Korban menurut dan berbaring.

Pelaku pun memijit dada korban.

Saat itu pelaku berujar "susu kau kok sudah nampak?".

Pelaku kemudian membuka bra yang dipakai korban sambil merayu korban sambil mendorong kemaluannya.

Korban berontak dan menutup kemaluannya dengan tangan.

Tidak habis akal, pelaku terus menggerayangi tubuh korban.

Pascakejadian, korban melaporkannya peristiwa yang dialami kepada ibunya.

Terang saja perlakuan tersebut tidak bisa diterima ibu korban yang selanjutnya melaporkannya ke polisi.

Kapolsek Lima Puluh, Kompol Dedy Herman yang dikonfirmasi melalui Kanitreskrim Ipda Bahari Abdi mengatakan saat ini pelaku sudah diamankan di Mapolsek.

"Setelah mendapat laporan kita amankan pelaku. Kita masih lakukan pemeriksaan," ujar Abdi.

PENCARIAN DIBLOG INI

Arkib Blog

Anda juga perlu baca

Related Posts with Thumbnails

Pengikut

Test for your internet speed

Ads

Catatan Popular