Nuffnang Ads

SAJIAN KAMI

BERITA-BERITA KASUS JENAYAH SEKSUAL DAN BERITA-BERITA SEMASA..

Isnin, 31 Mei 2010

480 Peserta Misi Ke Gaza Di Tahan Di Penjara Selatan Israel



JERUSALEM: Israel dilaporkan menahan 480 aktivis pro-Palestin yang diberkas komandonya dalam konvoi kapal misi bantuan ke Semenanjung Gaza semalam.

Radio Awam Israel melaporkan pihak berkuasa negara itu juga akan melepaskan 48 tahanan lain.
Mereka yang ditahan kini berada dalam penjara Ashdod di selatan Israel.

Sementara itu, 48 mereka yang akan dibebaskan kini dibawa ke Lapangan Terbang Antarabangsa Ben Gurion sebelum dihantar pulang ke negara masing-masing.

Keluarga Korban Israel Mulai Cemas



Liputan6.com, Jakarta: Nasib warga negara Indonesia yang menjadi korban kekerasan tentara Israel belum juga jelas. Pihak keluarga mulai cemas karena sejak Jumat silam putus kontak. "Kami terakhir komunikasi via chating. Setelah itu tidak ada kontak lagi, kata Sinta Soekanto, seusai mengikuti unjuk rasa mengecam Israel di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (1/6) pagi [baca: Nasib Relawan Indonesia Belum Diketahui]

Menurut Sinta, kakaknya, Santi Soekanto dan suaminya, Wisnu Dzikrullah Wisnu Pramudya berada dalam Kapal Mavi Marmara yang diserang Israel. Mereka tergabung dalam misi kemanusiaan yang hendak membawa bantuan kepada rakyat Palestina.

Dalam percakapan terakhir, kata Sinta, kakaknya berpesan agar masyarakat Indonesia ikut mendoakan perjuangan rakyat Palestina. Dia datang ke sana semata-mata karena alasan kemanusiaan. Itulah sebabnya, dia memerlukan bantuan obat-obatan, kursi roda, dan berbagai bantuan lain yang akan diserahkan buat warga Palestina.

Untuk bisa berangkat ke Palestina, pasangan suami istri Santi dan Wisnu tercatat sebagai relawan Insani Yardim Vakfi (IHH)--lembaga kemanusian di Turki. "Jadi dia benar-benar hendak membantu, bukan motif lain" kata Santi, sambil berurai air mata.

Pembantu Rumah Juga Menculik Kanak-Kanak Di Indonesia


Liputan6.com, Bekasi: Chairul Anwar dan Dahlia kaget bukan kepalang. Warga Perumahan Bintang Metropole, Bekasi, Jawa Barat, harus kehilangan dua anak sekaligus. Muhammad Amar Fadhil (3,5) dan Nazma Naila Khusna (6 bulan) raib setelah dibawa kabur Dwi Susanti alias Wijiastuti, pembantu di rumah Chairul yang baru bekerja selama seminggu, baru-baru ini.

Kasus penculikan ini berawal ketika Chairul dan sang istri berangkat ke kantor. Seperti biasa, pegawai negeri sipil yang bertugas di kantor pajak berusaha menghubungi telepon rumahnya. Namun, berbeda dengan hari sebelumnya, kali ini telepon rumahnya tidak diangkat oleh siapa pun.

Curiga terjadi sesuatu, Chairul memutuskan pulang ke rumah. Setibanya di rumah, dia terkejut melihat dua anaknya sudah tidak ada lagi. Begitu juga dengan Dwi Susanti, sang pembantu. Dari sejumlah tetangga, Chairul mendapat kabar bahwa kedua anaknya dibawa Dwi dengan menggunakan becak ke arah Stasiun Kereta Bekasi. "Pergi dibawa pembantu," kata Tati, tetangga korban.

Takut kehilangan anak, Chairul langsung melapor polisi. Dia juga menghubungi sejumlah rekannya yang berada di beberapa kota. Hasilnya, kedua anak beserta sang penculik ditemukan di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah. Mendengar hal itu, Chairul langsung pergi ke Semarang untuk menjemput kedua anaknya.

Sementara itu, pasangan Katina dan Naen Saputra di Banyuwangi, Jawa Timur, juga harus kehilangan Heri Santoso, anaknya yang masih berusia lima tahun. Mereka menduga, Heri dibawa kabur oleh seseorang yang menginap dan mengaku sebagai kerabat yang tinggal di Kalimantan Timur.

Keluarga sudah melapor kasus penculikan ini ke polisi. Sayangnya, foto sang bayi yang diberikan ke polisi sudah kotor dan kurang jelas. Ini membuat polisi kesulitan mencari Heri Santoso.

Ulama Aceh Seru - Dunia Boikot Israel

Sekitar seratusan mahasiswa yang tergabung dalam Komite Solidaritas Rakyat Palestina menggelar aksi unjuk rasa di Bunderan Hotel Indonesia (HI), Selasa (1/6/2010). Mereka mengecam keras tindakan pasukan Israel yang menyerang kapal Mavi Marmara.


ACEH, KOMPAS.com - Kalangan ulama di Provinsi Aceh menyerukan para pemimpin dunia, khususnya negara-negara Islam, agar memboikot Israel karena tindakan negara zionis itu menyerang personel misi kemanusiaan yang ada di Kapal Mavi Marmara.

"Tidak hanya bangsa Palestina, tapi petugas kemanusiaan juga menjadi sasaran kekerasan serdadu Israel. Karena itu satu-satunya jalan melawan Israel adalah melalui semangat persatuan dunia Islam," kata tokoh muda Islam Aceh, Tgk Faisal Ali di Banda Aceh, Selasa (1/6/2010).

Sekjen Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) itu juga minta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar berupaya keras melakukan langkah-langkah nyata untuk membela bangsa Palestina dari penjajahan Israel.

"Kami menilai Pemerintah Indonesia belum sungguh-sungguh untuk membela hak-hak warga Palestina. Kami sependapat dengan pemimpin yang menyerukan penghapuasan Israel di bumi ini jika negara zionis itu tidak menghentikan aksi jahatnya terhadap Palestina dan umat Islam," katanya.

Ulama Aceh juga menyerukan seluruh pemimpin dunia muslim agar bersatu untuk memboikot segala kepentingan negara zionis Israel.

Kedhaliman kembali diperlihatkan pemimpin Israel dengan menyerang dan membunuh para petugas kemanusiaan dengan menyerang Kapal Mavi Marmara, salah satu dari enam armada kebebasan yang membawa bantuan kemanusiaan untuk Palestina.

"Tindakan pelecehan terhadap petugas kemanusiaan dilakukan Israel itu tidak bisa ditolerir lagi oleh bangsa-bangsa di dunia. Penyerangan kapal kemanusiaan itu juga menunjukkan tidak ada iktikad baik Israel untuk menciptakan perdamaian di Timur Tengah," katanya.

Ulama Aceh meminta Pemerintah Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia agar berupaya maksimal mengatasi tragedi kemanusiaan tersebut.

"Wajib bagi seluruh umat muslim dunia untuk memberikan pembelaan terhadap bangsa Palestina yang sedang ditindas oleh zionis Israel," kata Faisal Ali yang juga Ketua DPW NU Aceh.

Dipihak lain ia juga mengimbau masyarakat Aceh yang mayoritas muslim untuk melakukan qunud nazilah (menghindari bala) bagi keselamatan bangsa Palestina dan masyarakat peduli kemanusiaan.

TKI Bakal Dapat Pendidikan Bela Negara

Peserta aksi dari Migrant Care menyeka air mata saat berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta, Jumat (23/4/2010). Mereka memprotes penembakan tiga tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Madura hingga tewas oleh Polisi Diraja Malaysia.



JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan (Kemhan) akan merancang pendidikan bela negara bagi calon tenaga kerja Indonesia (TKI). Dengan begitu, seluruh TKI memiki kesadaran bela negara meski sedang mencari rezeki di negeri orang.

Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Budi Susilo Supandji menjelaskan saat ini Kemhan masih mendiskusikan materi bela negara itu dengan instansi pemerintah terkait. Salah satunya melalui lokakarya bela negara 2010 yang diselenggarakan di Kemhan. "Lokakarya ini untuk menyamakan persepsi," ujar Budi, Selasa (1/6/2010).

Selain bagi para TKI, pendidikan bela negara melalui jalur nonformal lainnya melalui pramuka. Kemhan akan menggandeng kwartir tingkat nasional dan daerah untuk menyelenggarakan pendidikan bela negara di Pramuka.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, bela negara adalah kewajiban hakiki sekaligus kehormatan bagi seorang warga negara Indonesia. "Kita tinggal di Indonesia, lahir di Indonesia, dibesarkan dan nanti meninggal di Indonesia," kata Purnomo.

Selain itu, bela negara harus menjadi kesadaran setia warga negara.Oleh sebab itu, harus ada sosialisasi terus menerus untuk menumbuhkan kesadaran bela negara.

Lokakarya ini melibatkan Kementerian Dalam Negeri, Bappenas, Kementerian Pendidikan Nasional, KementerianHukum dan HAM, serta Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga.

4 Kanak-Kanak Tabi'at Makan Tanah



SUNGAI PETANI: “Saya suka makan tanah, biarpun ia keras tapi sedap,” kata I Yogeswary, 9, seorang daripada empat budak yang dimasukkan ke Hospital Sultan Abdul Halim (HSAH) di sini, kerana dijangkiti kuman selepas dipercayai memakan tanah.

Empat kanak-kanak perempuan berusia antara enam hingga sembilan tahun itu dimasukkan ke hospital berkenaan selepas ditemui dalam keadaan lemah dan tidak bermaya akibat jangkitan kuman kerana dipercayai makan tanah sejak beberapa bulan lalu.

Kanak-kanak itu ditemui di rumah mereka di Kampung Padang Lembu, Jalan Jeniang, dekat sini, dua hari lalu oleh beberapa ahli parti MIC yang membuat program pemeriksaan kesihatan di kampung berkenaan pada 28 Mei lalu sebelum dikejarkan ke hospital.

Selain Yogeswary, dua adiknya Nageswati, 7, dan Ganggadevi, 6, serta seorang saudara mereka Vikneswary, 9, kini berada dalam keadaan stabil selepas menerima rawatan di hospital berkenaan sejak tiga hari lalu.

Yogeswary berkata, dia bersama dua lagi adiknya serta seorang saudaranya memakan tanah merah yang diambil di depan rumah dan perbuatan itu dilakukannya setiap hari sejak setahun lalu tanpa pengetahuan ibu bapa.

“Setiap hari kami mengambil tanah itu dan memasukkannya ke dalam poket seluar bagi mengelak dilihat bapa sebelum masuk ke dalam bilik dan memanggil adik serta saudara untuk makan tanah itu bersama,” katanya, semalam.

Pengarah HSAH, Dr Hariff Fadzilah Hashim yang dihubungi berkata, kanak-kanak terbabit dimasukkan ke hospital itu tiga hari lalu selepas mengalami pelbagai penyakit seperti kurang darah, jangkitan kuman dan kurang zat.

“Bagaimanapun, keempat-empat mereka stabil tetapi, kami masih membuat kajian mengenai punca penyakit mereka,” katanya.

15 Ahli Perniagaan Ditawar " Projek Hantu "



KUALA LUMPUR: Setiap kali bertemu bakal ‘mangsa’, wanita berusia 38 tahun ini akan menjaja kisah sedihnya yang terpaksa bekerja keras mencari duit untuk menyara dua anak kerana mendakwa suaminya malas bekerja.

Kisah sedih hidup ditambah kepetahan bercakap mengenai peluang pelaburan dan tawaran memperoleh projek besar menyebabkan ramai ahli perniagaan terpedaya sejak empat tahun lalu.

Taktik itu memberi kesenangan kepada wanita terbabit apabila mampu hidup mewah dengan memiliki beberapa kenderaan dan rumah selain melunaskan pelbagai hutang yang mencecah ratusan ribu ringgit.

Setakat ini, 15 ahli perniagaan di Kuala Lumpur dan Selangor menjadi mangsa tawaran projek ‘hantu’ dan pelaburan skim cepat kaya wanita itu yang kononnya mampu memberi pulangan berlipat ganda.

Wanita terbabit juga memperoleh lebih RM500,000 daripada kegiatannya dan menjadikan sebahagian wang itu sebagai modal perniagaan diusahakannya sejak setahun lalu.

Bagaimanapun, perbuatannya terbongkar apabila dia ditahan Selasa lalu oleh sepasukan anggota polis dari Bahagian Siasatan Jenayah Komersil Ibu Pejabat Polis Daerah Cheras diketuai Inspektor Mohd Mahatir Abdullah di rumahnya di Alam Damai, Cheras di sini, selepas kegiatannya dilaporkan.

Ketua Jabatan Siasatan Jenayah Kontinjen Kuala Lumpur, Asisten Komisioner Izany Abd Ghany, berkata siasatan awal mendapati, wanita itu hanya bermodalkan ‘ayat power’ untuk meyakinkan mangsa melabur dalam projek diusahakannya seperti membekalkan komputer riba kononnya mahu berkongsi keuntungan.

“Kebanyakan mangsa mempunyai perniagaan sendiri dan mereka akan diyakinkan suspek untuk mengeluarkan modal mencecah ratusan ribu ringgit.

“Mangsa terpedaya apabila suspek memberikan cek kononnya pulangan awal yang dilaburkan, namun sebaik cek itu ditunaikan, mereka mendapati ia cek tendang kerana akaunnya sudah ditutup,” katanya ketika ditemui, semalam.

Izany berkata, kebanyakan mangsa terpedaya selepas suspek menjual kisah malang kononnya mempunyai hutang keliling pinggang kerana bersuamikan lelaki pemalas serta terpaksa menanggung dua anak yang menuntut di institut pengajian tinggi (IPT) dan seorang lagi yang masih bersekolah.

“Selepas menjaja cerita sedih itu, mangsa mendakwa boleh mendapatkan peluang dan kelulusan segera tender serta kontrak kerajaan seperti membekalkan komputer di sekolah serta penajaan beberapa kursus syarikat korporat bernilai puluhan ribu ringgit.

“Ada yang ditawarkan sehingga lima projek bagi satu masa menyebabkan mangsa teruja apatah lagi dijanjikan pulangan pelaburan tinggi hingga sanggup menyerahkan ribuan ringgit sebagai modal mendapatkan projek ‘hantu’ terbabit,” katanya.

Namun, menurut Izany selepas berbulan-bulan menunggu, suspek gagal dihubungi menyebabkan mangsa berputih mata kerana wang pelaburan mereka hilang.

“Wanita terbabit kini direman dan kes disiasat mengikut Seksyen 420 Kanun Keseksaan kerana menipu. Polis meminta mereka yang menjadi mangsa penipuan wanita ini supaya membuat laporan supaya tindakan tegas akan dikenakan terhadapnya kerana menipu orang ramai,” katanya.

Masih Belum Mendapat Maklumat Yang Jelas



KUALA LUMPUR: “Sejak tengah malam semalam (kelmarin) saya cuba hubungi suami tapi tak dapat. Alhamdulillah, jam 6 petang tadi (semalam), suami hubungi dan beritahu dia selamat,” kata Dr Yuhanis Fazlina Fazil, 36.

Suaminya, Ahli Parlimen kawasan Parit, Mohd Nizar Zakaria, 41, adalah seorang daripada anggota konvoi misi penghantaran bantuan kemanusiaan ke Semenanjung Gaza membabitkan enam kapal dan sebuah daripada kapal berkenaan, Mavi Marmala diserang komando tentera laut Israel jam 10.30 pagi (waktu Malaysia) semalam.

Dr Yuhanis berkata, dalam perbualan telefon kira-kira 10 minit itu, Mohd Nizar memberitahu dia sudah dimaklumkan bahawa Israel akan menyerang kapal misi bantuan terbabit.

“Kami hanya dapat berbual seketika. Perkara pertama suami beritahu ialah kapal Rachel Corrie yang dinaikinya bersama dua petugas TV3 tidak terbabit dalam serangan itu.

“Suami juga memaklumkan tak mengetahui status kedudukan kapal dinaikinya ketika itu...dia kata hanya di kelilingi laut. Ke mana arah perjalanan selepas ini sama ada meneruskan misi atau berpatah balik juga tidak diketahuinya,” katanya.

Dr Yuhanis berkata, suaminya sempat bertanya mengenai bayi lelaki mereka, Mohd Nursharir yang belum pun sebulan usianya ketika Mohd Nizar menyertai misi Perdana Global Peace Organisation (PGPO) pada 22 Mei lalu.

Sementara itu, jurucakap TV3 ketika dihubungi berkata, kapal Rachel Corrie yang membawa wartawan Halim Mohamed dan jurukamera Mohd Jufri Judin terselamat daripada serangan itu disebabkan tertinggal jauh di belakang.

“Sebelum ini, kapal terbabit terpaksa memperlahankan kelajuan kerana menghadapi masalah teknikal.

“Kapal terbabit belum sempat memasuki perairan Gaza ketika serangan Israel terhadap kapal Turki Mavi Marmara yang sudah berada jauh di hadapan,” katanya.

Kepala Pecah - Otak Terburai Dilanggar Bas

anggota polis memeriksa mayat mangsa di tempat kejadian, semalam.


TANJUNG MALIM: “Saya menggigil dan hampir pengsan melihat kepala mangsa pecah dan otaknya berkecai atas jalan walaupun ramai penumpang di stesen ini menjerit memberitahu pemandu itu supaya memberhentikan bas,” kata saksi kejadian, Namukri Moarif, 42 menceritakan detik cemas kejadian yang meragut nyawa seorang warga emas, Aishah Ariffin, 76, pagi semalam.

Menurutnya, kejadian berlaku kira-kira jam 7.05 pagi di pekarangan Stesen Bas Awam Tanjung Malim, dekat sini, apabila mangsa yang baru turun dari bas sama cuba melintas di hadapan bas itu. Katanya, mangsa sempat memegang hadapan bas sebelum digilis apabila pemandu terbabit tidak menyedari mangsa berada di hadapannya.

“Tanpa sempat menjerit, bas yang kami naiki terus menggilis kepala warga emas itu.

“Orang ramai yang melihat kejadian itu menjerit sambil meminta bas berhenti, tetapi sudah terlambat,” katanya di sini, semalam.

Menurutnya, kepala mangsa pecah digilis tayar hadapan bas berkenaan sementara otak berkecai dan berselerak di atas jalan.

Pengadil Bola Sepak Piala Dunia Dari Malaysia


SUBKHIDDIN Mohd. Salleh menunjukkan tali leher dan cenderamata yang diberikan oleh FAM selepas terpilih sebagai salah seorang pengadil pada Piala Dunia di Afrika Selatan Jun ini, di Wisma FAM, Kelana Jaya, 31 Mei. Beliau merupakan pengadil Piala Dunia pertama dari Malaysia.

Tesco Edar Ayam Tidak Halal disaman RM1.6 juta

( foto hiasan )


GEORGETOWN: Seorang peniaga dan empat anggota keluarganya hari ini memfailkan saman ganti rugi RM1.6 juta terhadap Tesco Stores (M) Sdn Bhd kerana didakwa cuai memastikan produk ayam segar yang siap diproses dan dilabelkan halal, benar-benar halal megikut agama Islam.

Saman itu difailkan oleh Raja Muzaffar Kamar Raja Busu, Lijah Awang Kechik, Raja Kamar Idris Raja Busu, Norhayati Abdullah dan Raja Teh Rahmah Raja Busu.

Writ saman itu difailkan oleh peguam Kamal Razali melalui firma guaman, Badruzzaman & Kamal, Peguambela & Peguamcara, Peguam Syariah di Pejabat Pendaftar Mahkamah Tinggi, di sini.

Dalam pernyataan tuntutannya, Raja Muzaffar Kamar yang mewakili empat plaintif lain dari Bayan Baru, memohon ganti rugi am RM1 juta, ganti rugi teladan RM500,000 dan ganti rugi teruk RM100,000.

Beliau turut menuntut surat permohonan maaf secara terbuka oleh defendan kepada semua plaintif kerana mengalami trauma dan maruah plaintif tercalar kerana menjual ayam haram.

Raja Muzaffar Kamar berkata, beliau mengalami trauma dan berasa berdosa kerana memakan ayam yang haram bersama plaintif lain dan memberi makan produk ayam yang haram kepada pelanggan di restoran miliknya di Astaka Gelugor, di sini.

Katanya, pada 12 Mac lalu beliau membeli tiga ayam yang siap disembelih dan dipek dengan bungkusan berjenama HyFresh tertera logo halal dikeluarkan Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim).
Raja Muzaffar Kamar berkata, beliau memasak ayam itu dan sebahagiannya dimakan bersama keluarganya manakala bakinya dijual di premis perniagaannya.

Beliau berkata ketika membuang sisa ayam itu mereka mendapati kesan sembelihan pada leher ayam berkenaan mencurigakan kehalalannya di sisi Islam dan membuat laporan kepada Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Pulau Pinang (JHEAIPP).

"Pada 16 Mac lalu, JHEAIPP kemudian membuat siasatan dan merampas ayam berjenama HyFresh di pasar raya itu kerana tidak disembelih mengikut kaedah ditetapkan Islam," katanya.

Katanya, pada 31 Mac lalu, Jabatan Mufti Pulau Pinang mengeluarkan surat mengesahkan produk ayam berkenaan tidak disembelih mengikut ketetapan syariat Islam dan haram dimakan oleh orang Islam. - Bernama

Syria Calls For Emergency Meeting To Discuss Israel's Blockade On Aid Flotilla

DAMASCUS, May 31 (Bernama) -- Syria on Monday called for an emergency meeting of Arab League to discuss Israel's blockade on Gaza-bound aid ships "Freedom Fleet", the official Syrian news agency SANA reported.

The meeting was called after some 16 people were killed and 30 others wounded on Monday when Israeli naval commandos boarded aid ships bound for the Gaza Strip, meeting resistance from pro-Palestinian activists.

The six-ship convoy carrying aid for Palestinians and led by a Turkish vessel with 700 people on board set sail for Gaza from international waters off Cyprus on Sunday in defiance of an Israeli-led blockade of the Gaza Strip and and warnings that it would be intercepted.

The flotilla was organised by pro-Palestinian groups and a Turkish human rights organization. Turkey had urged Israel to allow it safe passage and said the 10,000 tonnes of aid the convoy was carrying was humanitarian.

Israel had said it would prevent the convoy from reaching the Gaza Strip, which is run by the Islamist Hamas group.

It was not clear whether the clashes were taking place on just one of the six boats making up the aid convoy, and the Israeli army had no immediate comment on the incident.

Shortly afterwards, the Israeli military censor ordered a block on all information regarding those injured or killed during the storming of the ship.

Many world leaders condemned the attack, urging the Secretary-General of the U.N., Ban Ki-moon, to shoulder his responsibilities to protect the safety of the solidarity groups who were on board these ships and to secure their way to Gaza.

This is the ninth time that the Free Gaza movement has tried to ship in humanitarian aid to Gaza since August 2008.

Israel has let ships through five times, but has blocked them from entering Gaza waters since a three-week military offensive against Gaza's Hamas rulers in January 2009. The flotilla bound for Gaza is the largest to date.

Israel imposed the blockade on Gaza after Hamas militants violently seized control of the seaside territory in June 2007.

Pesan Terakhir Relawan Indonesia di Mavi Marmara: Kami Diserang

Kapal bantuan Gaza diserang tentara Israel



REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--''Kami diserang.'' Begitulah isi pesan singkat terakhir yang dikirim Surya Fahrizal, subuh (31/5) tadi. Setelah itu, tak ada lagi kabar yang datang darinya.

Berbarengan dengan pesan itu, kapal Marvi Marmara yang membawa ratusan relawan kemanusiaan untuk rakyat Palestina di Gaza, diserang pasukan komando Israel sekitar 64 kilometer dari pantai tujuan. Surya merupakan wartawan Suara Hidayatullah. Dia adalah bagian dari 12 relawan asal Indonesia yang berada di kapal tersebut.

Sejauh ini dikabarkan 16 relawan meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka akibat serangan brutal tentara zionis itu. Belum bisa dipastikan, apakah Surya dan 11 relawan Indonesia lainnya turut menjadi korban syahid atau terluka.

''Kontak terakhir kami dengan dia subuh tadi pagi. Dia sempat mengirim sms yang bunyinya 'Kami Diserang'. Setelah itu tak ada kontak lagi, sms maupun telepon. Kami mencoba berkali-kali menghubungi dia, juga tidak bisa. Sampai saat ini kami belum bisa kontak dan belum mengetahui kondisi dan kabar mereka,'' ungkap Pemimpin Redaksi Suara Hidayatullah, Mahladi, kepada Republika.

Sehari sebelum berangkat ke Gaza, Surya sempat berpamitan dengan semua rekan sekantornya dan meminta maaf jika memiliki salah. Bersama 11 relawan lainnya, dia bertolak dari Indonesia pada 20 Mei 2010. Menurut Mahladi, Surya berangkat bersama dua relawan dari Sahabat Al-Aqsha, bergabung dengan tim dari MER-C dan Kispa.

Sejak awal, Surya sudah memahami bahwa misinya berangkat ke Gaza ini adalah misi jihad. Mahladi pun mengingatkan bahwa kemungkinan Surya tak akan kembali lagi ke Tanah Air. ''Surya dengan tegas mengatakan, 'Saya Siap','' ucap Mahladi.

Mahathir marah tindakan Israel serang kapal bantuan




KUALA LUMPUR 31 Mei - Bekas Perdana Menteri Malaysia, Tun Dr. Mahathir Mohamad melahirkan rasa marah terhadap tindakan ganas Israel menyerang kapal yang membawa bantuan kemanusian ke Gaza.

Sehubungan dengan itu, beliau mendesak dunia agar bertindak menghentikan keganasan rejim Zionis itu kerana ia mencabul undang-undang antarabangsa.

Bawa Israel ke Mahkamah Internasional

Kapal Mavi Marmara.



JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Sekjen DPP Partai Keadilan Sejahtera Mahfudz Siddiq meminta pemerintah Indonesia memotori negara-negara di dunia agar bertindak tegas terhadap penyerangan yang dilakukan oleh Israel terhadap Kapal Kemanusiaan Mavi Marmara. Apalagi, didalam kapal tersebut, diinformasikan terdapat 12 warga negara Indonesia (WNI) yang hingga kini belum diketahui nasibnya.

"Apapun, yang dilakukan Israel merupakan bentuk deklarasi perang terbuka terhadap negara-negara di dunia. Semua negara harus membawa kasus ini ke Mahkamah Internasional. Saya berharap Indonesia bisa memotori untuk membawa ke Mahkamah Internasional dan menegaskan ini kejahatan kemanusiaan yang tidak bisa ditolerir," kata Mahfudz di Gedung DPR, Jakarta, Senin (31/5/2010).

Jika permasalahan ini dibawa ke Mahkamah Internasional, ia yakin, akan meneguhkan bahwa masalah Palestina adalah perang terhadap kemanusiaan. "Bukan lagi sebatas konflik antara Israel dan Palestina. SBY harus mengambil poin ini," ujarnya.

Terlewat 1 Jam Penumpang Batavia Air Mengamuk



MEDAN, KOMPAS.com — Seorang calon penumpang Batavia Air mengamuk dan memecahkan kaca konter maskapai penerbangan itu di Bandara Polonia, Medan, Minggu (30/5/2010), sekitar pukul 15.30.

"Tersangka bernama Harapan Situmorang, warga Jakarta Timur. Dia sedang diperiksa di Mapolsekta Medan Baru," kata Kepala Pos Polisi Bandara Polonia Medan Aiptu Saut Sihombing.

Saut Sihombing menjelaskan, Harapan Situmorang dan empat temannya menjadi penumpang Batavia Air dengan nomor penerbangan 7P-538.

Berdasarkan jadwal penerbangan, Harapan Situmorang harus telah check-in di konter maskapai itu pada pukul 14.30. Namun, ia terlambat tiba di Bandara Polonia.

Karena terlambat sekitar satu jam, petugas dari Batavia Air tidak memperbolehkan Harapan Situmorang dan teman-temannya untuk masuk pesawat.

Namun, dia tetap memaksa masuk dan terlibat pertengkaran dengan petugas Batavia Air sehingga memukul kaca konter maskapai tersebut.

Pecahan kaca konter itu melukai pelipis petugas Batavia Air bernama Arif sehingga membuatnya harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan. "Petugas itu sudah dibawa ke RS Elisabeth Medan," katanya.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, polisi membawa Harapan Situmorang ke Mapolsekta Medan Baru.

Ahad, 30 Mei 2010

Inilah Tips Menjaga Akun FB Anda

CEO Facebook Mark Zuckerberg.


JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam beberapa minggu terakhir, santer tersebar pemberitaan mengenai pembajakan akun-akun personal di dunia maya oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab. Selain layanan pesan instan Yahoo Messenger, akun jejaring sosial Facebook (FB) pun tak luput dari sasaran pembajakan.

Lalu bagaimana mengantisipasi agar akun FB Anda tak dibajak? Berikut tips yang dibeberkan oleh pemerhati keamanan IT, Gildas Deograt, yang dihubungi Kompas.com, Senin (31/5/2010).

Pertama, jangan gunakan sandi atau password yang mudah ditebak. Lalu, jangan lupa log out setelah Anda selesai menggunakan FB. Sementara untuk reset password, jangan pakai jawaban yang standar.

Selanjutnya, pada privacy setting sebaiknya Anda jangan memilih opsi Every One. Setelah privacy setting dalam opsi terbatas. Yang juga penting adalah, jangan sembarangan mengonfirmasi orang sebagai teman Anda. Terakhir, jangan mengakses link secara sembarangan, pasalnya, banyak program jahat yang dikirim melalui metode link.

16 maut komando Zionis serang kapal bantuan ke Palestin

BAITULMAQDIS 31 Mei – Jumlah korban serangan tentera laut Israel ke atas flotila bantuan kemanusiaan meningkat kepada 14 hingga 16 orang hari ini, selepas komando Zionis menaiki kapal-kapal bantuan menuju ke Genting Gaza, dengan tindak balas menentang daripada aktivis pro-Palestin.

Saluran televisyen Channel 10 di Israel melaporkan, enam buah kapal dalam konvoi diketuai sebuah kapal Turki dengan 600 aktivis itu belayar ke Gaza melalui perairan antarabangsa Cyprus semalam.

Hantu Pontianak Ganggu Polis Malaysia

( Foto hiasan )


BETONG: Kelibat wanita berpakaian putih dan berambut panjang yang dikaitkan dengan pontianak didakwa sering mengganggu anggota dan pegawai polis bertugas pada waktu malam di Ibu Pejabat Polis Daerah (IPD) baru Betong di sini, sejak sebulan lalu.

Ia berlaku beberapa hari selepas IPD berkenaan berpindah ke lokasi barunya iaitu kira-kira dua kilometer dari Jalan Kuek Huat Wee bersebelahan Stadium Betong, April lalu. Betong terletak kira-kira 150 kilometer dari Kuching.

Sejak itu, satu demi satu kejadian menyeramkan dialami anggota bertugas apabila mereka mendakwa ternampak wanita misteri dalam lokap di IPD baru berkenaan.

Malah, kejadian itu berlarutan beberapa hari selepas itu dengan anggota lain turut mendakwa melihat kelibat lembaga terbabit ‘menyamar’ rakan setugas mereka.

Menurut sumber, lembaga terbabit kelihatan berlegar-legar di IPD itu namun tidak menjawab apabila ditegur.



“Wajahnya sama dengan seorang anggota bertugas di sini. Apabila ditegur untuk diberikan tugas seperti diarahkan pegawai atasan, ‘anggota’ terbabit hanya mendiamkan diri,” katanya.

Beliau berkata, anggota polis berkenaan hanya menyedari jelmaan itu selepas menghubungi rakannya untuk memaklumkan tugas yang perlu diselesaikan.

“Kejadian seumpama itu kerap berlaku sejak IPD berpindah ke sini. Ada anggota polis memberitahu ketika bertugas pada waktu malam, mereka diganggu seorang wanita yang menjelma dengan berpakaian serba putih dan berambut panjang.

“Malah, ia turut dilihat berada di kerusi pegawai atasan dan ada anggota hampir pengsan apabila mereka disergah makhluk halus itu,” katanya.

Dalam kejadian terbaru minggu lalu, seorang anggota penyiasat hampir pengsan dan terpaksa melompat dari tingkap dua bangunan berkenaan selepas melihat lembaga itu berdiri di depannya.

“Ketika itu, saya hendak keluar dan mengunci pintu kaca di pejabat. Tiba-tiba saya nampak seseorang berlari di belakang saya. Saya nampak jelas menerusi pintu kaca dan terus beristighfar.

“Ketika mahu membuka suis lampu berdekatan, tiba-tiba lembaga itu berdiri di depan saya dengan rambut berjuntai ke lantai,” katanya.

Difahamkan, pihak IPD terpaksa mendapatkan khidmat seorang ustaz untuk ‘menangkap’ lembaga terbabit.

Menurutnya, ustaz berkenaan memaklumkan lembaga terbabit ‘tidak tenteram’.

“Kami dimaklumkan, tempat ini pernah menjadi tempat pembunuhan yang menyebabkan lembaga itu melakukan gangguan. Ketika hayatnya, lembaga itu dipercayai dirogol dan dibunuh di sini,” katanya.

Sementara itu, Ketua Polis Daerah Betong, Deputi Superintendan, Mohd Bukhori Saffai ketika dihubungi mengesahkan kejadian itu.

Beliau berkata, tiga anggotanya diganggu lembaga itu sejak bulan lalu dengan kali terakhir berlaku minggu lalu.

“Saya akui perkara ini berlaku dan kami sudah berikhtiar untuk memulihkan keadaan. Kami memanggil seorang ustaz dengan harapan ia tidak berulang,” katanya.

Lagi Kes Buang Bayi Di Melaka




MELAKA: Seorang bayi lelaki berusia kira-kira seminggu ditemui ditinggalkan oleh individu tidak bertanggungjawab di belakang Jabatan Perubatan Forensik dan Bilik Mayat Hospital Melaka (HM), petang kelmarin.

Difahamkan, bayi terbabit ditinggalkan agak lama sebelum ditemui oleh seorang orang awam berusia 40-an kira-kira jam 4.30 petang yang kebetulan melalui kawasan berkenaan untuk melawat ahli keluarganya sebelum dia menghubungi pihak polis.

Sumber berkata, bayi terbabit ditemui dibalut dengan sehelai kain batik dan diletakkan di dalam sebuah beg berwarna merah bertulis ‘Parkson’ yang turut dilapik dengan tilam nipis.

“Bayi terbabit kemudiannya dibawa polis yang bertugas di pondok hospital ke Jabatan Kecemasan untuk pemeriksaan kesihatan. Bayi terbabit sudah tidak mempunyai tali pusat dan selamat serta keadaannya adalah sihat,” katanya.

Sumber berkata, bayi berkenaan kini diletakkan dalam pengawasan pihak hospital bagi memastikan keadaan kesihatannya benar-benar terjamin sebelum diserahkan kepada Jabatan Kebajikan Masyarakat (JKM) untuk penjagaan selanjutnya.

Sementara itu, Ketua Polis Daerah Melaka Tengah, Asisten Komisioner Salehhudin Abd Rahman ketika dihubungi mengesahkan menerima laporan berhubung penemuan bayi berkenaan.

Beliau berkata, pihaknya kini menjalankan siasatan lanjut bagi mengesan individu yang terbabit meninggalkan bayi berkenaan untuk tindakan.

Kes berkenaan disiasat mengikut Seksyen 31 (1) (a) Akta Kanak-Kanak 2001 kerana kecuaian dalam menjaga kanak-kanak yang berada dalam jagaan, jika sabit kesalahan boleh dikenakan hukuman denda tidak melebihi RM20,000 atau penjara tidak melebihi sepuluh tahun atau kedua-duanya sekali.

Salehhudin bagaimanapun enggan mengulas lanjut kerana kes berkenaan masih dalam siasatan polis.

Ini adalah kes kedua berkaitan bayi yang berlaku dalam bulan ini.

Pada 18 Mei lalu, akhbar ini melaporkan satu pasangan remaja mengaku bersalah di Mahkamah Majistret Ayer Keroh atas tuduhan menyembunyikan kelahiran dan menanam mayat seorang bayi lelaki di tepi sungai di Taman Melaka Baru, Batu Berendam pada 12 Mei lalu.

Ibu bayi itu, seorang pelajar berusia 15 tahun, dari Durian Tunggal, Alor Gajah dan teman lelakinya, Muhammad Safiuddin Mohd Zahari, 19, dari Taman Melaka Baru, di sini, dituduh bersama-sama melakukan kesalahan itu antara jam 12 tengah hari hingga 12.30 tengah hari pada 12 Mei lalu.

BERITA TERKINI : Pegawai PTD meninggal ikuti kurus ala komando

KLANG 31 Mei - Pegawai Tadbir Diplomatik (PTD) yang tidak sedarkan diri selepas mengikuti kurus ala komando di Jugra, Kuala Langat dekat sini meninggal dunia pagi ini. Norhashimah Wahid, 31, meninggal dunia di Unit Rawatan Rapi (ICU) Hospital Tengku Ampuan Rahimah (HTAR) di sini pukul 6.20 pagi tadi.

Mati Lemas Sedang Memasang Jaring Di Pantai

( Foto hiasan )


MASJID TANAH: “Mereka (mangsa yang lemas) memanggil nama saya berulang kali ketika dalam keadaan tenggelam timbul di permukaan air, namun saya tidak dapat berbuat apa-apa kerana ombak terlalu kuat untuk menyelamatkan mereka.”

Demikian kata Mohd Nor Mohd Yusof, 44, mangsa yang terselamat dalam kejadian lemas sehingga meragut nyawa ahli keluarganya di pantai Padang Kemunting, Pengkalan Balak, dekat sini, awal pagi semalam, ketika ditemui Harian Metro di tempat kejadian.

Sebelum itu, mereka merancang melakukan aktiviti keluarga di sini sejak dua minggu lalu dan tiba di pantai petang kelmarin bersama sembilan keluarga lain seramai 30 orang pada hujung minggu sebelum kejadian tidak diingini itu berlaku. Mohd Nor, yang masih terkejut dan bersedih berkata, dia sempat menyaksikan detik terakhir sebelum adik ipar dan adiknya, Abu Muthalib Abu Bakar, 42, dan Mohd Norizal Mohd Yusof, 34, tenggelam dipukul ombak kuat sebelum lemas.

Kedua-dua mangsa korban adalah biras.

“Kira-kira jam 7 pagi ketika mandi di pantai selepas solat Subuh, mereka berdua mengajak saya memasang jaring di pinggir pantai dan saya hanya menurut tanpa menjangkakan apa-apa yang bakal berlaku.

“Kemudian mereka berdua pergi ke tengah sedikit, tapi belum pun sempat saya mendekati, saya lihat mereka berdua tenggelam dan hilang di permukaan air.

“Selang beberapa minit kemudian, mereka timbul semula dan menjerit memanggil nama saya minta tolong dalam keadaan terkapai-kapai sebelum hilang terus. Disebabkan ombak terlalu besar ketika itu sukar untuk saya menyelamatkan mereka.

“Saya tak berani nak dekat, lagipun saya turut terperangkap dalam pasir selut dan terus menjerit sekuat hati serta melambai meminta tolong sebelum disedari bot nelayan yang berada tidak jauh dari situ dan mereka datang menyelamatkan saya daripada lemas.

“Mereka (Abu Muthalib dan Mohd Norizal) tahu berenang tapi kerana ombak besar dan pasir jerlus menyebabkan mereka gagal mengawal diri sebelum lemas. Cuma saya kesal tidak dapat menyelamatkan mereka,” katanya.



Mangsa, Abu Muthalib beralamat di No 6155, Taman Gunung Emas, Tampin, Negeri Sembilan bekerja di Kilang Honda, Alor Gajah, meninggalkan seorang balu, Salina Osman, 40-an dan empat orang anak, manakala Mohd Norizal yang menetap di No 329, Taman Clonlee (2), Tampin, meninggalkan seorang isteri, Sabariah Osman, 31, dan dua anak.

Sementara itu, Timbalan Ketua Polis Daerah Alor Gajah, Superintendan Abd Rahman Jid, berkata, kejadian kira-kira jam 7.30 pagi dan kedua-dua mangsa yang mati lemas sedang memasang jaring ikan tanpa menyedari air sedang pasang dan ombak kuat. “Kami difahamkan, mangsa bertiga hendak memasang jaring ikan sebelum dua daripada mereka tenggelam ditelan ombak besar ketika sedang menarik jaring ke tengah, manakala seorang lagi berjaya diselamatkan bot nelayan tidak jauh dari tempat kejadian.

“Menurut mangsa yang terselamat, mereka tenggelam secara tiba-tiba sebelum timbul semula di permukaan air dan menjerit meminta tolong dan kemudian hilang terus ke dasar laut semula namun disebabkan ombak terlalu besar ketika itu sukar untuk menyelamatkan mangsa. “Untuk mengelakkan kejadian tidak diingini berlaku, saya ingin menasihatkan semua pengunjung di pantai ini supaya berhati-hati ketika mandi dengan keadaan ombak besar kerana keadaan sekarang tidak sesuai untuk tujuan itu,” katanya.

Operasi menyelamat dilakukan bersama 17 anggota bomba dan penyelamat, enam anggota Jabatan Pertahanan Awam Malaysia (JPAM) dan tiga anggota Polis Marin dan berjaya mengesan mangsa pertama (Abu Muthalib ) kira-kira jam 9.15 pagi, terdampar di pantai tidak jauh dari tempat kejadian.

Mayat mangsa kedua pula ditemui kira-kira jam 9.55 pagi selepas mangsa pertama ditemui dalam keadaan badannya masih terbelit dengan jaring dalam keadaan terapung kira-kira 50 meter dari pinggir pantai dan dibawa ke Hospital Melaka (HM) untuk bedah siasat.

Tak sempat bermesra MASJID TANAH: “Ayah beri kunci dan pesan saya supaya pegang kunci itu kerana katanya dia nak ke pantai dengan segera walaupun ibu menegahnya,” kata anak sulung Abu Muthalib, Nadia Husna, 19, selepas bapanya didapati lemas ketika memasang jaring di pantai Padang Kemunting, Pengkalan Balak, dekat sini, awal pagi semalam.

Nadia Husna berkata, beliau lewat tiba bersama suaminya, Azizul Rosli, 23, kira-kira jam 11.00 malam kelmarin dan sempat makan malam dengan arwah bapanya bersama-sama dengan ahli keluarga yang lain dalam percutian singkat mereka ke sini.

“Saya tak sangka kejadian ini menimpa keluarga saya, malah ayah pergi terlebih dulu sebelum sempat kami hendak bermesra bersamanya sebagai satu keluarga di pantai ini. Namun, kami semua reda dengan pemergiannya kerana Allah lebih menyayanginya,” katanya.

PTD wanita koma semasa kursus

( Foto hiasan )




KLANG 30 Mei - Seorang pegawai tadbir diplomatik (PTD) di Kementerian Kewangan koma semasa menjalani kursus ala komando di Jugra, Banting, Kuala Langat dekat sini.

Pegawai wanita berusia 30 tahun itu kini sedang dirawat di Unit Rawatan Rapi, Hospital Tengku Ampuan Rahimah (HTAR) di sini.

Mangsa difahamkan telah dimasukkan ke HTAR sejak empat hari lalu selepas tidak sedarkan diri.

Ibu kepada seorang anak itu dikatakan telah mengikuti kursus di Jugra sejak tiga setengah bulan lalu.

Karimun Jadi Pusat Perdagangan Manusia

( Foto hiasan )



KARIMUN--MI: Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), rawan kejahatan perdagangan orang, karena merupakan kawasan perbatasan yang dilintasi manusia antarnegara.

''Karimun merupakan kawasan padat lalu lintas orang dari dalam maupun luar negeri. Kondisi tersebut rawan terjadinya tidak pidana perdagangan orang,'' kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kepulauan Riau I Gede Widiartha.

Ia mengatakan itu seusai serah terima jabatan Kepala Kantor Imigrasi Karimun dari Teguh Prayitno kepada Tjutju Purnama di Kantor Imigrasi Karimun, Sabtu (29/5).

Menurut I Gde Widiartha, modus tindak pidana yang sering disebut 'trafficking in person tersebut dapat terjadi dengan cara memanfaatkan jasa pengiriman tenaga kerja ke luar negeri.Trafficking dapat terjadi pada orang dewasa dan anak-anak dengan motif bekerja di luar negeri tanpa mendapatkan upah yang layak.

''Sebagai instansi yang mengawasi lalu lintas orang di pintu masuk harus punya peran besar mencegah kejahatan tersebut,'' katanya.

Ia berharap kepada pejabat Kepala Imigrasi Karimun yang baru agar menjalin kerja sama lintasinstansi untuk mempersempit ruang gerak pelaku trafficking.

''Pencegahan kejahatan tersebut tidak dapat dilakukan sendirian, tetapi menjalin kerja sama yang sinergis dengan aparat penegak hukum,'' ucapnya. Selain trafficking, ia menambahkan, harus diwaspadai pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) secara ilegal.

Di tempat yang sama, pejabat Kepala Imigrasi Karimun yang lama, Teguh Prayitno mengharapkan pejabat baru dapat melanjutkan upaya deteksi dini tindak kejahatan tersebut.

3 Pekerja Malaysia di Periksa imegresen Indonesia



AMBON--MI: Sedikitnya tiga Warga Negara Asing berkebangsaan Malaysia yang bekerja di sebuah perusahaan pemegang izin HakPengusahaan Hutan Yamdena, Kabupaten Maluku Tenggara Barat akan diselidiki Divisi Imigrasi Kementerian Hukum HAM Maluku.

"Satu dari tiga WNA ini dilaporkan meninggal dunia karena kecelakaan kerja dan sudah dikembalikan ke negaranya, sedangkan masih ada dua orang harus diperiksa dokumen keimigrasian mereka," kata Kepala Divisi Imigrasi, Kementerian Hukum HAM Maluku, Leo Ditri, di Ambon, Maluku, Sabtu (29/5).

Pemeriksaan dokumen keimigasian ini merupakan program rutin yang dijalankan untuk mengawasi lalu lintas orang asing yang masuk ke daerah ini maupun yang menggunakan Maluku sebagai tempat persinggahan ke negara lain oleh imigran gelap.

Leo mengatakan, setiap orang yang masuk dan bekerja di Indonesia termasuk Provinsi Maluku harus mengantongi Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas)."Umumnya WNA di Maluku bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) berasal dari Thailand serta Myanmar , dan ada juga yang bekerja di perusahaan mutiara maupun sektor kehutanan," katanya.

Misalnya untuk Kabupaten Kepulauan Aru, saat ini terdapat lebih dari 600 WNA asal Thailand dan Myanmar yang bekerja sebagai ABK. Untuk meningkatkan kinerja pengawasan orang asing, Kemenkum HAM Maluku saat ini telah mengusulkan pembangunan dua kantor Imigrasi di Saumlaki, ibu kota Kabupaten MTB dan Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).

"Pembangunan dua kantor Imigrasi ini sangat strategis mengingat wilayah tersebut sudah berbatasan langsung dengan negara lain, dan kondisi geografis pulau-pulaunya yang terpencil bisa dijangkau lebih cepat," katanya.

Pikat 180,000 Pelancong ke Medan 2010




MEDAN(SI) – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) menargetkan kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara meningkat pada tahun ini.

Sejumlah agenda besar pun disiapkan untuk menarik minat wisatawan datang ke daerah ini. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provsu Eddy Syofian kepada Seputar Indonesia di Medan kemarin mengungkapkan, di antara ajang besar yang akan digelar di Sumatera Utara pada 2010 ini, lomba arung jeram di Kabupaten Asahan selama tiga hari, 9–11 Juli. Juga ada Pesta Bunga di Kota Berastagi,Karo,24 September, dan Pesta Danau Toba (PDT) selama empat hari,20–24 Oktober. ”Ajang ini digelar untuk menarik minat para wisatawan untuk datang ke Provinsi Sumatera Utara ini. Lagipula, objek wisata kita tidak kalah menariknya dengan di provinsi lain di Indonesia, bahkan dunia.

Di Sumut ini ada Danau Toba, kota dingin Berastagi, dan lainnya,” paparnya. Eddy mengungkapkan, berdasarkan data di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumatera Utara, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sepanjang 2008 sebanyak 153.100 orang.

Angkanya meningkat pada 2009 menjadi 163.251 orang. ”Target kami (Pemprovsu) pada 2010 ini,tingkat kunjungan wisata ke Sumut bisa meningkat menjadi 180.200 orang,”tandasnya. Dia menambahkan, sejumlah duta besar dan para agensi wisata dari berbagai negara telah berkunjung ke Sumut.Mereka melihat berbagai objek wisata andalan Sumut. Mereka mengaku tertarik dengan potensi objek wisata yang ada.Bahkan, mereka berjanji akan mempromosikan objek wisata andalan yang dimiliki Sumut, yakni Danau Toba,Brastagi,dan lain-lain.

”Minggu lalu,Dubes Thailand untuk Indonesia juga datang ke Medan ini.Sebelumnya,Dubes RI untuk Belanda dan lainnya. Mereka juga mengaku tertarik dengan objek wisata Sumut.Bahkan,akan menjajaki hubungan kerja sama bidang pariwisata, seperti memasukkan Danau Toba dalam paket perjalanan wisata ke Phuket dan Penang,”paparnya.

Direktur Badan Promosi Pariwisata Daerah Sumut Tadjuddin Sukardi menambahkan, pihak agensi wisata yang baru saja datang berkunjung ke Badan Promosi Pariwisata Daerah Sumut,yakni General Manager Agence Pariwisata Republik Rakyat China (RRC) Tse Yam Ching. Inti pertemuan itu, kedua pihak sama-sama sepakat untuk mengembangkan pariwisata Sumut.

Tadjuddin menuturkan, Tse Yam Ching yang datang ke Medan bersamanya langsung melihat sejumlah objek wisata di Sumut, seperti objek wisata Danau Toba, Berastagi, Taman Simalem Resort,kawasan hutan Bukit Barisan.

Tadjuddin mengungkapkan,rata-rata tamunya, seperti Tse Yam Ching, mengaku terkesan dengan keindahan panorama objek wisata di Sumut tersebut.Kondisi alamnya yang masih hijau menjadi daya tarik tersendiri bagi turis asal China. ”Dia (Tse Yam Ching) menuturkan, sejak 1990-an,para wisatawan China tidak lagi mengunjungi kotakota besar untuk wisata berbelanja atau melihat peninggalan sejarah. Mereka sekarang lebih memilih berwisata ke objek wisata yang alamnya masih hijau dan alami.Objek wisata seperti ada Sumatera Utara ini,”tandasnya.

Alasan wisatawan asal China lebih memilih berwisata di tempattempat wisata yang alamnya masih hijau karena tekanan kerja di kotakota besar di China sangat tinggi.Akibatnya, tingkatstresmasyarakatjuga tinggi. Untuk menghilangkan tingkat stres dan kejenuhan itu,mereka harus melihat alam yang hijau dan asri tersebut. ”Karena itu, mereka sangat berkeinginan berwisata di Sumatera Utara dan Bali,”tandasnya.

Bidan 85, Tersangka Gugur Janin Ditahan.

( Foto hiasan )



REPUBLIKA.CO.ID,CIAMIS – Seorang dukun beranak berusia 85 tahun ditetapkan sebagai tersangka pelaku aborsi oleh jajaran Polres Ciamis.

Tersangka Ny Iloh, warga Kampung Batu Datar, Desa Cintanegara, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Ciamis, diduga telah melakukan aborsi terhadap Leni yang mengakibatkan korban meninggal dunia bersama bayi yang dikandungnya. Tersangka kini diamankan di Polsek Kawali bersama sejumlah barang bukti kejahatan.

Nenurut Kapolsek Kawali, Iptu Ari Satmoko, penangkapan terhadap Ny Iloh, yang selama puluhan tahun dikenal sebagai dukun beranak, berawal dari kasus tewasnya Leni pada April lalu.

Selain Leni, polisi juga menemukan mayat janin berusia tujuh bulan yang dikubur di sebuah kebun warga. Penemuan tersebut langsung diselidiki jajaran Polsek Kawali. Berdasarkan bukti-bukti dan keterangan saksi, polisi akhirnya menyimpulkan pelaku aborsi adalah Ny Iloh. ‘’Bukti dan saksi mengarah kepada dia (Ny Iloh),’’kata dia.

Pada Ahad (30/5), polisi akhirnya mengamankan Ny Iloh. Dalam kondisi yang sudah renta, nenek yang telah bercucu bahwa dikaruniai cicit ini digelandang ke Mapolsek Kawali. Saat menggiring tersangka ke Mapolsek, polisi harus memapah nenek renta tersebut. ‘’Tersangka selalu mengelak melakukan aborsi. Namun bukti-bukti dan keterangan saksi menguatkan tuduhan tersebut,’’ujar Ari.

Selain tersangka Ny Iloh, lanjut Ari, polisi juga mengamankan dua orang yang menjadi pembatu tersangka. Keduanya adalah Roni dan Eti. Keduanya selama ini berperan sebagai asisten Ny Iloh dalam menjalankan praktik aborsi. Kedua tersangka, imbuh dia, juga diamankan di Mapolsek. ‘’Tersangka Roni terakhir berperan menguburkan janin milik Leni di sebuah kebun milik warga,’’ujar Ari.

Menurut penuturan Ny Iloh, pada April lalu ia kedatangan Leni bersama seorang warga. Kedatangan Leni, kata dia, untuk mengugurkan kandungannya yang berusia tujuh bulan. Ia mengaku hanya memberikan air putih yang sudah diberi doa-doa. Setelah memberikan resep, Ny Iloh mengaku mendapat upah sebuah telepon genggam dan uang tunai Rp 500 ribu.

Namun dua hari kemudian korban Leni meninggal dunia. Sedangkan janin yang dikandungnya sudah menibggal saat diaborsi. ‘’Jadi yang meninggal duluan adalah sang bayi, disusul dua hari kemudian ibunya,’’tutur Air.

Ingin Jadi Polis - Pemuda Ditahan Polis

( Foto hiasan )


MEDAN-Keinginan yang begitu kuat untuk menjadi polisi, akhirnya menghantarkan Ahmad Taufik Sitorus (19), berurusan dengan polisi. Pasalnya, dia nekad menjadi polisi gadungan dan meresahkan masayarakat.

“Ada laporan dari masyarakat yang mengatakan ada pemuda yang berpakaian polisi namun mereka curiga dengan gelagat pemuda tersebut,” kata Kapolsekta Medan Kota, AKP Amri kepada wartawan, Sabtu (29/5).

Mendapatkan informasi tersebut, AKP Amri memerintahkan anggotanya menciduk Ahmad. Berselang beberpa jam, polisi berhasil meringkusnya di Jalan SM Raja Gang Sehat dan selanjutnya digelandang ke Mapolsekta Medan Kota.

Sementara, Ahmad mengaku sudah dua kali gagal tes masuk polisi. “Saya memakai baju polisi karena ingin jadi polisi dan tidak ada untuk niat jahat. Saya ke rumah teman untuk pamer saja,” ucap Ahmad.

14,804 kes H1N1 seluruh Malaysia



KUALA LUMPUR — Satu lagi kes disahkan positif Influenza A (H1N1)di Perak daripada dua laporan kejadian kluster penyakit serupa influenza (ILI) di negeri itu menjadikan jumlah terkumpul kes berkenaan kini 14,804 di seluruh negara.

Ketua Pengarah Kesihatan, Tan Sri Dr Mohd Ismail Merican berkata, jumlah kes ILI yang masih dirawat di hospital seluruh negara adalah 589 kes dengan 49 daripadanya disahkan positif H1N1.

"Lima daripada enam kes H1N1 yang sedang dirawat di Unit Rawatan Rapi (ICU) adalah individu yang mempunyai faktor risiko,” katanya dalam satu kenyataan di sini hari ini.

Bagaimanapun beliau berkata, tiada kematian baru direkodkan dengan jumlah kematian kekal kepada 87 kes.

Dr Mohd Ismail turut mengingatkan orang awam supaya sentiasa berwaspada dan mengambil langkah pencegahan berikutan jangkitan H1N1 masih aktif dalam negara seperti juga di kebanyakan negara lain. - Bernama

BERITA TERKINI - PERHIMPUNAN " GAS" di Kuala Lumpur

SERI KEMBANGAN 30 Mei - Kira-kira 4,000 penyokong Gerakan Anti Samy Vellu (GAS) membanjiri Pusat Pameran dan Konvensyen Antarabangsa Malaysia, The Mines Resorts setakat pukul 2.30 petang ini.

Sabtu, 29 Mei 2010

Komunitas Gay Protes Diskriminasi



Liputan6.com, Medan: Komunitas waria, lesbian, dan gay, berunjuk rasa di Bundaran Majestik, Kota Medan, Sumatra Utara, Sabtu (29/5) malam. Kelompok yang tergabung dalam Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LBGT) ini juga memajang berbagai poster di ruas Jalan Gatot Subroto. Pengunjuk rasa juga menutup mulut mereka dengan lakban.

Aksi ini untuk memperingati International Day Aagaints Homophobia (Idaho) sebagai bentuk pembelaan terhadap hak asasi manusia untuk komunitas LGBT. Mereka menyuarakan penderitaan karena selalu tersisihkan dalam kehidupan bermasyarakat.

Sejumlah polisi menjaga ketat lokasi unjuk rasa. Hal ini sengaja dilakukan untuk mengantisipasi kabar akan terjadinya penyerangan dari kelompok tertentu yang selama ini memprotes keberadaan komunitas LGBT.

Polis Pontianak Sita 6 Ton Ikan Dari Malaysia

( Foto hiasan )


PONTIANAK, KOMPAS.com - Polisi Pontianak menyita enam ton ikan segar beku asal Kuching, Malaysia saat sedang dikirim melalui Jl Transkalimantan, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Kasatreskrim Poltabes Pontianak, Kompol Sunario mengatakan, sejumlah barang bukti disita lantaran diyakini tanpa disertai dokumen sah. Tidak hanya itu, dua unit mobil boks KB 9691 HT dan KB 9676 HT yang digunakan untuk mengangkut turut juga disita.

"Kemarin ikan-ikan tersebut diamankan, dan baru tadi pagi diserahkan ke kami," ujar Kompol Sunario di Pontianak, Sabtu (29/5/2010).

Sunario menambahkan, Rabian dan Agus Mulyono, sopir dua mobil boks juga ditahan sebagai saksi. "Kami menindaklanjuti laporan masyarakat yang mengatakan bahwa ada barang illegal asal Malaysia kerap dibawa dibawa menggunakan mobil boks tersebut," tambahnya.

Sunario menambahkan, ikan-ikan tersebut kini dititipkan pada Dinas Perikanan. Sedangkan kedua mobil boks kini sedang terparkir rapi di halaman Mapoltabes Pontianak.

Satu di antara dua sopir iotu mengatakan, barang bukti ikan jenis campuran yang mereka bawa, telah dilengkapi dokumen yang sah. Di antaranya Surat Keterangan Masuk Tempat Penimbunan Sementara Karantina Ikan di Entikong.

"Saya juga bingung, sudah 12 tahun saya bekerja seperti ini dan keluar masuk Kuching, namun baru kali ini diamankan seperti ini. Padahal, dokumen yang saya kantongi tetap sama dan selalu ada," ujar sopir tersebut.

Pria bertubuh tegap itu menuturkan, mereka ditangkap di Jl Transkalimantan, sekitar pukul 24.00 Wib, saat itu keduanya sedang dalam perjalanan menuju Pontianak. Namun di pertengahan jalan keduanya dicegat puluhan polisi berpakaian preman dan seragam.

"Ada yang menggunakan mobil pribadi, ada pula mereka menggunakan mobil patroli, sebagian besar membawa senapan laras panjang saat beroperasi," tambah pria itu.

Tidak hanya itu, dalam pemeriksaan, semula keduanya dinyatakan bersih dan tidak bermasalah dengan dokumen namun entah kemudian digiring ke Mapoltabes.

"Semua dokumen talah kami perlihatkan, barang bawaan semua telah dibongkar. Semuanya cocok dengan dokumen, tanpa alasan yang jelas kami tetap diamankan," katanya.

Usaha Selamatkan Bayi 'tidak dikehendaki'


JANGAN BUANG: Pertubuhan Kebajikan dan pengurusan Anak Yatim (OrphanCARE) melancarkan Baby Hatch, tempat perlindungan bayi 'tidak dikehendaki' ibu bapa pertama di Kampung Tunku, Petaling Jaya.

Bayi jadi sasaran


SEORANG wanita yang dituduh mencuri telefon bimbit mengamuk dengan mencampakkan bayinya sebelum memijak kanak-kanak itu.

Pertengkaran menjadi serius dan polis terpaksa dipanggil.

Apabila seorang anggota keluarga pelajar itu turut campur tangan dengan menolak wanita itu, dia melakukan tindakan mengejutkan dengan mencampakkan bayi yang didukungnya dan memijak-mijak kanak-kanak itu sambil menjerit membantah tuduhan pelajar berkenaan.

Bagaimanapun, bayi berkenaan terselamat dan wanita itu ditahan oleh polis untuk siasatan lanjut.

Hanya RM 5 Menggunakan Padang Tembah??


( Foto hiasan )


KUALA LUMPUR: Bayar RM5 atau beri syabu. Itu syarat keji tiga remaja panas yang dikesan sanggup membiarkan tubuh dijamah lelaki asalkan apa yang dihajati dapat dipenuhi.

Wartawan Metro Ahad menemui tiga remaja itu menerusi bantuan sumber. Seorang daripada mereka sedang berusaha untuk kembali ke pangkal jalan, namun dua lagi masih belum puas berseronok.

Ikuti pengakuan tiga remaja terbabit, seorang di Johor dan dua lagi di Sabah.


ALIN, 17 (Johor):

HANYA dalam tempoh dua tahun, lebih 30 lelaki pernah menikmati tubuhnya dan dia hanya meminta bayaran RM5 untuk satu kepala, itupun kepada lelaki yang baru dikenali. Bagi yang sudah biasa dengannya, dia memberikan secara percuma saja.

Begitulah pengakuan seorang remaja yang pernah berdepan sejarah hitam dinodai lebih daripada seorang lelaki, termasuk rakan sekolah pada satu-satu masa.

Menurut Alin, aktiviti yang sinonim dengan panggilan ‘kekah’ di kalangan remaja itu mula dilakukannya sejak berusia 16 tahun.

“Mulanya saya menyerahkan kehormatan kepada teman lelaki yang sebaya dengan saya, tetapi lama-kelamaan, ramai rakan sekolah tumpang sekaki. Teman lelaki bercerita kepada rakan mengenai keterlanjuran kami dan selepas diketahui ramai saya mula popular.

“Siap ada rakan yang bertindak umpama bapa ayam apabila dia bersusah payah mengumpul rakan sekolah yang mahu turut sama ‘kekah’ saya. Saya kenakan bayaran RM5 untuk satu kepala dan paling ramai saya pernah melayan sehingga enam orang, dapatlah RM30 untuk beli tambah nilai kad prabayar telefon dan kumpul wang beli telefon bimbit baru,” katanya.

Alin yang menetap di Johor mengakui selepas terbabit dengan aktiviti keji itu, dia berasa ketagih dan kerap melakukannya.

“Kebiasaannya saya melakukan aktiviti berkenaan ketika hari sekolah. Kami ponteng beramai-ramai dan menjadikan rumah seorang rakan untuk melakukannya. Ibu dan ayah tak tahu sebab apabila tiba waktu pulang sekolah sekitar jam 1 petang, saya sudah tunggu di depan sekolah,” katanya.

Dia semakin liar apabila dapat keluar rumah beberapa hari dengan alasan tidur di rumah kawan, walhal ikut lelaki yang baru dikenali.

“Dengan lelaki yang sudah bekerja itu pun saya di ‘kekah’ rakannya,” kata Alin yang terus hanyut dengan dunianya sehingga terpaksa bertukar sekolah.

Sudah tukar sekolah pun dia terlanjur lagi. Pernah satu ketika melakukan hubungan seks dengan rakan sekolah yang baru.

“Apabila berpeluang keluar sekolah ketika cuti, buat pula dengan orang lain. Jika kenalan itu bawa rakan, saya kena ‘kekah’ juga,” katanya.

Alin berkata, selama dua tahun terbabit dengan aktiviti keji itu, dia sudah melayan lebih daripada 30 lelaki.

“Sepanjang tempoh dua tahun itu, pernah sekali saya mengandung. Saya dapat tahu mengandung selepas sembilan bulan dan dengan bantuan rakan saya gugurkan kandungan itu di sebuah klinik.

“Perasaan serik hanya seketika saja. Selepas itu saya hanya memikirkan untuk berseronok saja,” katanya.

Alin menyedari risiko tabiat buruknya itu, tetapi dia mengakui tidak terlalu memikirkannya sangat.

Kini, dia cuba membuka lembaran baru dalam hidupnya dengan menjauhi rakan yang hanya tahu merosakkannya. Katanya dia sedar, bukan mudah untuk berbuat demikian tetapi mahu berubah demi ibunya.

“Walaupun bermasalah, saya tetap mengambil peperiksaan Sijil Pelajaran Malaysia (SPM). Keputusan tidak seberapa, tetapi saya juga mahu merubah kehidupan saya.

“Saya kasihan dengan ibu yang banyak berkorban membesarkan saya. Sudah puas saya melihat dia menangis kerana saya dan saya tidak mahu dia menangis lagi,” kata Alin yang kini mencari peluang untuk melanjutkan pelajaran.


NURUL, 16 (Sabah):

NURUL hanya perlu diberikan syabu jika mahu menikmati tubuhnya. Mulanya dia hanya ingin mencuba syabu yang dikatakan membuatkan sesiapa yang mengambilnya menjadi seronok, tetapi percubaan secara ‘suka-suka’ itu membuatkan dia ketagih.

“Saya mula menghisap syabu beberapa tahun lalu, Akibat ketagih, saya mula keluar malam secara senyap untuk berfoya-foya selain mendapatkan bekalan daripada rakan lelaki yang sedia memberi dadah itu dengan syarat mengadakan hubungan seks,” katanya.

Menurutnya, keseronokan berhibur, termasuk mendapat bekalan syabu secara percuma menyebabkan dia rela menyerahkan tubuh sebagai balasan.

“Setiap kali diberi syabu, saya rela ditiduri oleh lelaki,” katanya yang menghisap syabu tiga kali dalam seminggu.

Dia biasa melakukan aktiviti itu di rumah rakannya ketika ibu bapa rakannya itu keluar bekerja.

“Selepas semuanya selesai, saya akan pulang ke rumah sebelum gelap atau malam,” katanya.

Remaja bertudung itu mengaku ketiadaan wang untuk membeli syabu selain ketagihan memaksanya sanggup tidur dengan lelaki yang boleh membekalnya syabu.

“Biasanya, syabu dijual dalam sekitar harga RM30 hingga RM50 bagi satu tiub sepanjang satu sentimeter dan boleh dikongsi sehingga lima orang.

LINA, 16 (Sabah):

DIA mengakui mula mengambil syabu selepas berkawan dengan Nurul. Keseronokan mengambil bahan terlarang itu menyebabkannya kehilangan dara empat bulan lalu.

“Kerana syabu saya sanggup menyerahkan tubuh kepada sesiapa saja yang
memberikan saya barang itu. Apabila bersama rakan, saya sukar menolak ajakan dan pelawaan untuk menghisap syabu kerana mereka tidak lokek berkongsi bekalan.

“Saya juga rela dinodai kerana keseronokan paling utama,” katanya.

Kanak-Kanak Lemas - Terjerlus Dalam Pasir

( Foto hiasan )



TUMPAT: Seorang murid Tahun Enam lemas selepas dipercayai terjerlus dalam pasir ketika mencari etak di Sungai Pulau Besar, dekat sini semalam.

Abdul Aziq Afizuddin Mohd Zaki, 12, ditemui di dasar sungai oleh sepasukan Unit Skuba Jabatan Bomba dan Penyelamat Tumpat, jam 10.30 malam.

Mangsa keluar bersama nenek dan dua abangnya untuk mencari etak di sungai berkenaan pada 6 petang.

Bapa mangsa, Mohd Zaki Zakaria, 42, berkata anaknya itu teringin sangat untuk mengikut neneknya, Minah Yusof, 80, ke sungai untuk mencari etak.

"Selepas Subuh dia kata hendak pergi jauh dan ingin pergi ke sungai itu bersama dengan nenek. Tidak sangka begini jadinya," katanya kepada pemberita di sini hari ini.

Mohd Zaki berkata, dalam kejadian 6.30 petang itu, mangsa bersama abangnya, Abdul Hafiz Fadillah, 14, dan Abdul Muiz, 17, berada di sungai untuk mencari etak bersama dengan nenek mereka.

Katanya, Abdul Aziq yang berjalan di hadapan secara tiba-tiba terjerlus ke dalam pasir dan kemudian disedari oleh Abdul Muiz yang sempat menarik baju adiknya.
"Tarikan pasir itu yang lebih kuat menyebabkan Abdul Muiz turut lemas dan dia terpaksa melepaskan adiknya untuk menyelamatkan diri.

"Melihat adiknya tenggelam, Abdul Muiz memberitahu neneknya sebelum memaklumkan kepada pihak berkuasa," katanya.

Usaha mencari selama lebih tiga jam membawa kepada penemuan mayat di dasar sungai kira-kira 10 meter dari tempat pelajar itu terjerlus.

Mayat Abdul Aziq dibawa ke Hospital Tumpat untuk bedah siasat. - Bernama

Warga Singapura Tembak - Warga Senegara

( Foto hiasan )


JOHOR BHARU 29 Mei - Seorang warga Singapura cedera ditembak di Jalan Abdullah Tahir di sini awal pagi ini.

Lelaki berusia lingkungan 50-an itu cedera di peha kanan dan pinggang kiri telah dikejarkan ke hospital dan kini berada dalam keadaan stabil.

Ketua Polis Johor, Datuk Mohd. Mokhtar Mohd. Shariff berkata, sebelum kejadian, orang awam melihat mangsa bertengkar dengan seorang lelaki di tepi jalan sebelum beberapa das tembakan dilepaskan ke arah mangsa.

Beliau berkata, mangsa didapati mempunyai beberapa rekod jenayah kesalahan lampau di Singapura dan Malaysia.

Katanya, suspek pula dipercayai seorang lelaki berusia 40-an, juga merupakan warga republik itu.

"Suspek juga mempunyai rekod jenayah lampau di Malaysia dan kini sedang diburu polis,” katanya.

Mohd. Mokhtar berkata, kes tersebut disiasat mengikut Seksyen 307 Kanun Keseksaan (Cuba Bunuh) dan jika sabit kesalahan boleh dihukum penjara sehingga 20 tahun. - Bernama

Dera Bayi: Suami Isteri Ditahan.

( Foto hiasan )



KUALA LUMPUR: Polis menahan sepasang suami isteri malam tadi bagi membantu siasatan kes kematian seorang bayi lelaki berumur tiga bulan kelmarin, dipercayai akibat didera.

Ketua Polis Kuala Lumpur, Datuk Muhammad Sabtu Osman, berkata lelaki berusia 25 tahun dan pasangannya yang berusia 32 tahun, diberkas di kawasan Dang Wangi jam 9.30 malam tadi.

"Siasatan mendapati bapa bayi itu bekerja sebagai deejay manakala ibunya sebagai pelayan pelanggan (GRO) di sebuah pusat hiburan yang sama.

"Buat sementara waktu, kita hanya menahan ibu bapa bayi itu untuk siasatan lanjut, dan jika perlu, kita akan menahan pengasuh bayi terbabit bagi melengkapkan hasil siasatan," katanya kepada pemberita di Projek Perumahan Rakyat Seri Pantai di sini hari ini.

Bayi berkenaan, Mohd Hamzah Hafiz, disahkan meninggal dunia di Hospital Kuala Lumpur sehari selepas menerima rawatan.

Muhammad Sabtu berkata, siasatan awal mendapati bayi itu meninggal dunia akibat pendarahan dalaman di bahagian abdomen dan kes terbabit disiasat mengikut Seksyen 302 Kanun Keseksaan iaitu kesalahan membunuh yang membawa hukuman mati mandatori. - Bernama

Jumaat, 28 Mei 2010

Kanak-Kanak Indonesia Tabiat Merokok

Keluarga Sandy Adi Santoso.


Liputan6.com, Malang: Keluarga Sandy Adi Santoso, balita yang gemar merokok dan bicara kotor, memilih kembali ke tempat tinggalnya semula di Jalan Nusakambangan, Malang, Jawa Timur, Jumat (28/5). Sebelumnya mereka tinggal di sebuah ruangan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusantara. Ruangan itu disediakan Pemerintah Kota Malang yang berniat menyelamatkan Sandy dari lingkungan yang tidak sesuai bagi anak sesusianya.

Menurut Maulud Riadi, ayah kandung Sandy, mereka memilih pulang karena tersinggung dengan ucapan satpam soal izin tinggal. Namun, keputusan Maulud tersebut sempat mengejutkan pihak sekolah. Mereka menyatakan tidak tahu-menahu kenapa keluarga itu urung menghuni rumah tersebut.

Kasus ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika Pemkot Malang mensosialisaikan keputusan itu dengan baik. Bukankah pemberian rumah itu memang sudah direncanakan dengan niat menghindarkan Sandy dari lingkungan yang sempat membuatnya gemar merokok dan berbicara kotor.

PEROKOK KE 2 :




Liputan6.com, Musi Banyuasin: Kebiasaan Ardi Rizal mengejutkan kita semua. Bayangkan saja, balita berusia dua tahun asal Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, ini menghisap 40 batang rokok setiap harinya. Apalagi jika kebiasaanya tidak terpenuhi, bisa-bisa Ardi mengamuk.

"Dia benar-benar kecanduan. Jika ia tidak mendapatkan rokok, dia marah, menjerit, dan membenturkan kepalanya ke tembok. Katanya ia merasa pusing dan sakit," isak ibunya, Diana (26). Soal hobinya yang berbahaya ini, Ardi juga pemilih. Ia hanya mau menghisap satu jenis merek rokok. Juga karena kebiasaan Ardi, orang tuanya harus mengeluarkan uang 50 ribu rupiah perharinya.

Orang-orang mungkin terheran-heran, bagaimana bisa sang ayah, Muhammad (30) sudah mencekoki buah hatinya dengan rokok saat berusia 18 bulan. Kondisi Ardi menarik perhatian para pejabat yang menawarkan akan memberikan mobil kepada keluarga ini, asalkan Ardi berhenti merokok.

Namun, Mohammed yang bekerja sebagai pedagang ikan mengatakan, "Dia tampak cukup sehat bagi saya. Saya tidak melihat adanya masalah." Wah-wah bapak tidak bertanggungjawab ini seolah tidak merasa bersalah setelah menjerumuskan anaknya.

Kasus anak balita merokok ini sebelumnya juga terjadi di Malang, Jawa Timur. Sas seorang bocah yang baru berusia tiga tahun tumbuh sebagai bocah yang pandai merokok dan berkata kotor. Keadaan yang membuat miris setiap orangtua .

Gaji Pegawai Anti Rasuah Indonesia cuma Rp 40juta "all in one"



JAKARTA, KOMPAS.com — Jika Anda berpikir bisa kaya dengan mendaftar sebagai pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, lebih baik urungkan niat Anda karena Panitia Seleksi Pimpinan KPK pasti akan segera "mendepak" Anda.

Hal ini disampaikan oleh salah satu anggota Panitia Seleksi Pimpinan KPK, Rhenald Kasali, dalam diskusi mingguan Polemik bertajuk "Mencari Pimpinan KPK" di Warung Daun Cikini, Sabtu (29/5/2010).

Peringatan ini merupakan bagian dari salah satu dari empat kriteria motivasi yang dipegang teguh oleh Panitia Seleksi. Menurut akademisi Universitas Indonesia ini, motivasi sangat penting dalam penilaian oleh Panitia Seleksi nantinya.

"Pertama, kita tak ingin orang yang punya motif ingin berkuasa. Kedua, yang motifnya for money. Ingatlah gaji pimpinan KPK cuma Rp 40 juta dan itu sudah semua, all-in. Jangan berpikir Rp 40 juta itu banyak atau dengan kekuasaan dia ingin mencari uang," tuturnya.

Rhenald juga mengatakan, posisi pimpinan KPK juga tidak untuk mereka yang memiliki motivasi ingin dilayani dan memiliki keinginan membalas dendam. "Memang wacana yang terakhir ini timbul di tengah masyarakat," tambahnya.

Selain Rhenald, diskusi Polemik minggu ini dihadiri oleh Ketua Komisi III DPR Benny K Harman, Staf Khusus Presiden Bidang Hukum Denny Indrayana, dan Koordinator Koalisi Masyarakat Sipil Anti-Korupsi (Kompak) Fadjroel Rachman.

Ekstra Seksual: Pasang Susuk di Alat Kelamin ??

seorang pesakit yang mendapatkan rawatan Perubatan Islam Sinar Zamdurrani.



KUALA LUMPUR: Demi nafsu, segolongan wanita dan lelaki sanggup mendapatkan bantuan bomoh untuk memasukkan susuk ‘power’ pada bahagian sulit masing-masing, malah sesetengah daripada mereka membiarkan diri ditusuk puluhan jarum supaya tampil lebih hebat di ranjang.

Bagi golongan wanita terbabit, mereka percaya dengan kuasa yang ada pada susuk itu mampu menghasilkan kekuatan ekstra, manakala bagi lelaki pula dapat bertahan lebih lama ketika bersama.

Mendedahkan perkara itu, Pengamal Perubatan Islam Sinar Zamdurrani, Sharhan Shafie, berkata pemakaian susuk kini bukan hanya untuk tujuan kecantikan, mendapatkan pengaruh di mata umum dan menjadi kebal, malah didorong kepuasan seksual.

Katanya, kebanyakan golongan yang memakai susuk pada anggota sulit membabitkan pelayan pelanggan (GRO), dengan tujuan menambat hati lelaki yang melanggani mereka.

“Bagi lelaki susuk pada anggota sulit supaya tahan lama dan lambat lebam, manakala di kalangan wanita untuk mendapatkan kemutan, malah ada juga wanita yang memasukkan susuk pada bahagian buah dada untuk kelihatan lebih tegang.

“Apabila benda itu dimasukkan pada bahagian sulit, keinginan seksual menjadi kuat, mahu bersama sehingga lima atau enam jam, terutama di kalangan GRO yang ramai memakainya,” katanya, yang pernah mengeluarkan susuk daripada bahagian sulit golongan terbabit.

Menurutnya, beliau juga ada menemui satu kes seorang wanita yang memakai 40 susuk, termasuk tujuh di muka dan tujuh di dada manakala 20 jarum pada anggota sulit.

“Gara-gara memakai susuk pada alat sulit juga saya menemui kes seorang wanita terpaksa bersuami sehingga 70 lelaki kerana tidak mendapat kepuasan nafsunya.

“Wanita terbabit akhirnya bertemu seorang lelaki yang juga memakai susuk pada anggota sulit dan barulah dia dapat hidup sebumbung sampai hari ini,” katanya.

Beliau menyediakan perkhidmatan membuang susuk dan gangguan makhluk halus di Desa Tasik, Sungai Besi, di sini, sentiasa menerima kehadiran orang ramai dari seluruh negara termasuk Singapura yang mahu mendapatkan bantuan membuang bahan kotor terbabit.

Ketika berdepan dengan pemakai yang ingin membuang susuk, beliau terlebih dulu akan menerangkan kaedah rawatan yang bakal dilakukan seperti tiga kali rawatan bagi susuk emas dan teknik menarik susuk dengan air zamzam.

Sharhan berkata, biasanya susuk yang dimasukkan itu berbentuk jarum emas yang halus dan sebelum dimasukkan kepada si pemakai, ia direndam terlebih dulu, malah ada antaranya direndam dalam darah babi selama 21 hari supaya benar-benar ‘power’.

“Ini semua supaya susuk itu benar-benar mujarab dan jin penunggu melekat pada pemakai. Disebabkan angkara jin ini yang menjadi duta di dalam badan, wajah si pemakai menjadi tegang, lebih cantik dan kuat kemutan, semuanya kerja jin,” katanya.

Pemakai susuk katanya, bukan setakat orang Melayu, bahkan ramai juga di kalangan kaum lain tanpa mengira perbezaan usia dan agama, termasuk pelajar institusi pengajian tinggi (IPT), ahli politik dan selebriti untuk pelbagai tujuan.

Beliau berkata, susuk walaupun dari segi luaran mendatang beberapa keistimewaan yang sukar ditandingi kepada pemakainya, sebenarnya ia membawa banyak kesan buruk terutama bagi orang Islam terpesong dari segi akidah kerana mempercayai pada benda terbabit adalah syirik.

“Pemakai susuk ialah mereka yang mahu mengubah kejadian Allah, kerana tidak dapat menerima ketetapan Allah yang mencipta setiap manusia dengan sebaik-baik kejadian.

“Mereka hendak mengubah rupa mengikut citarasa sendiri apabila mengatakan diri hodoh dan mahu lebih cantik lagi.

“Akhirnya dengan susuk itu juga diri merana, kerana apabila sampai usia tua, 70 atau 80 tahun, mulalah badan berasa sakit.

“Mereka yang memakai susuk juga terpaksa alah kepada banyak pantang larang, seperti tidak boleh melalui bawah ampaian, tidak boleh makan sate dan pisang emas,” katanya.

Katanya, masyarakat perlu sedar bukan semua jenis susuk boleh dibuang apabila dimasukkan pada anggota badan.

Susuk diraja katanya, sangat sukar untuk dibuang kerana ia mempunyai kata kunci yang ditetapkan bomoh terbabit.

“Bagi susuk diraja, bomoh menggunakan kata kunci mengikut keinginan masing-masing, malah ada yang menyalahgunakan ayat al-Quran seperti menyatakan sebutan rabbuka sebagai niat buka kunci terbabit,” katanya.

PENCARIAN DIBLOG INI

Arkib Blog

Anda juga perlu baca

Related Posts with Thumbnails

Pengikut

Test for your internet speed

Ads

Catatan Popular