Nuffnang Ads

SAJIAN KAMI

BERITA-BERITA KASUS JENAYAH SEKSUAL DAN BERITA-BERITA SEMASA..

Isnin, 28 September 2015

Hamil Sebelum Nikah, Ini Jawaban Risty Tagor



Risty Tagor saat menghadiri sidang perceraian perdana, di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Senin (28/9/2015).

JAKARTA - Artis Risty Tagor membantah tudingan yang mengatakan dirinya telah hamil duluan sebelum melangsungkan pernikahan dengan Stuart Collin.

Menurutnya, apa yang dikabarkan itu tidak benar adanya.

"Itu ngga bener. Kalau pun dibilang ada pihak atau keluarga yang bilang itu, saya ngga tahu ya," tegas Risty, ketika ditemui di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Senin (28/9/2015).

"Yang jelas Allah ngga tidur, Allah tahu apa yang saya lakukan. Bisa dilihat usia kandungan aku juga, udah mau masuk 5 bulan," sambungnya.

Risty menuturkan, proses perceraian ini dirasa sangat mengganggu kehamilannya yang baru berjalan 5 bulan. Apalagi beberapa waktu lalu juga Risty sempat dirawat lantaran kondisi kandungannya yang lemah.

"Keadaan ini jelas mengganggu baby juga, dilihatnya perkembangan bayi masih sangat kecil, cuma 400 gram. Karena kalau pikiran gimana-Humana, bayi juga pasti kebawa (dampaknya)," imbuhnya.

Wanita yang mengenakan hijab panjang warna hijau Tosca itu juga menegaskan, masalah rumah tangganya juga tidak ada campur tangan pihak keluarga Risty.

"Aku ngga tahu, sejak Stuart pergi, keluarga ngga biarkan aku sendiri. Ini juga kan dua keluarga jadi satu, jadi tidak ada yang bisa pisahkan aku dari orangtua. Yang jelas masalah ini, masalah pribadi kita berdua," imbuhnya.


14 tahun Tak Ada Daging Kurban di Dua Desa Ini



Pada Hari Raya Idul Adha 1436 H, Kamis (24/9/2015), warga Desa Sirna Jaya dan Desa Warga Jaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, mendapat jatah 20 ekor kambing kurban.



BOGOR - Ada pemandangan berbeda pada Idul Adha 1436 Hijirah di Desa Sirna Jaya dan Desa Warga Jaya, Kecamatan Sukamakmur, Bogor. Sebanyak 20 ekor kambing sengaja didatangkan untuk dibagi kepada 491 kepala keluarga pada Kamis (24/9/2015).

"Belum pernah ada kurban sejak 2001 di sini," kata Usuf Kodok, Ketua RT Kampung Rawa Gede, Desa Sirna Jaya.

Dua desa terpencil di Kabupaten Bogor itu terpilih menjadi salah satu tujuan program "Kurban Pak Kumis" dari Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu). Program tersebut memang singkatan beken dari penghimpunan dan penyaluran kurban Lazismu yang menyasar pedesaan, wilayah terpencil, dan kantong-kantong kemiskinan.

Pemilihan kedua desa tersebut bukan tanpa alasan. Warga setempat yang mayoritas berprofesi sebagai petani kopi kebanyakan berasal dari keluarga miskin. Bahkan, Usuf menuturkan, banyak penduduk desa harus rela menjual tanah, harta mereka satu-satunya, untuk menyambung hidup.

"Mau bagaimana lagi. Kalaupun bertani, hasilnya tidak banyak terjual karena kemampuan kami terbatas," kata Usuf.

Sebelumnya, komunitas hobi offroad yang bekerja sama dengan Lazismu dalam pendistribusian kurban telah melakukan survei ke tempat itu. Komunitas tersebut adalah Indonesia Ride Adventure dan Nusantaride. Mereka menjadi penanggung jawab khusus distribusi kurban ke dua desa itu.

Sabtu, 19 September 2015

Jual Adik Sepupu ke Seorang Pengusaha, Gadis Ini Ditangkap

PONTIANAK - KR (23), seorang wanita muda asal Pontianak, ditangkap anggota Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Kalbar lantaran kedapatan menjual FR (13), sepupunya sendiri, kepada seorang pengusaha perkebunan berinisial SB di sebuah hotel di Jalan Gajah Mada, Pontianak, Kalbar, Jumat (12/9/2015).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban diketahui massih berstatus sebagai pelajar dan duduk di kelas 2 sebuah Sekolah Menengah Pertama (SMP). Korban ditawarkan kepada pengusaha tersebut melalui seorang perantara berinisial MM.

Wakil Direktur Dit Reskrimum Polda Kalbar, AKBP Supriadi mengatakan, terungkapnya dugaan prostitusi anak dibawah umur tersebut bermula dari informasi yang masuk dari masyarakat bahwa pada saat itu akan dilakukan transaksi jual beli terhadap wanita yang masih di bawah umur.

Setelah itu, polisi langsung melakukan penyelidikan dan membuntuti KR yang tengah membonceng korban menuju sebuah warung kopi yang berada persis di sebelah hotel tersebut.

“Keduanya berboncengan dan menuju ke arah Jalan Gajahmada menuju ke salah satu warung kopi yang tidak jauh dari lokasi Hotel yang akan dijadikan tempat transaksi,” ujar Supriadi, Minggu (13/9/2015).

Supriadi menambahkan, saat berada di warung kopi, ternyata keduanya sudah ditunggu oleh MM. Selanjutnya, MM kemudian menjelaskan kepada korban bahwa dirinya akan dipertemukan dengan seorang lelaki yang telah menunggu di dalam kamar hotel tersebut. Proses tawar menawar harga pun terjadi di warung kopi tersebut.

"Merasa tidak cocok dengan harga yang ditawarkan saat negosiasi di warung kopi, mereka kemudian langsung menuju kamar hotel dan menegosiasikan langsung harga kepada SB," tutur Supriadi.

Setelah sepakat, SB kemudian memberikan uang senilai Rp 1,4 Juta kepada KR dan MM. Lalu keduanya meninggalkan korban sendirian di kamar hotel bersama SB. Saat berada di lobi hotel, keduanya langsung dicegat anggota sedangkan yang lainnya merangsek ke kamar hotel dan melakukan penggerbekan.

"Anggota yang telah melakukan pengintaian terus mengetuk pintu kamar tersebut. Saat pintu terbuka, didapati korban tidak mengenakan baju dan hanya mengenakan celana pendek, sedangkan SB masih mengenakan handuk. Keduanya kemudian dibawa ke Mapolda Kalbar," ungkapnya.

Berdasarkan penyidikan, KR dan MM ini telah berkenalan sejak lama. Beberapa hari sebelumnya, MM meminta kepada KR untuk mencarikan wanita yang akan ditawarkan kepada lelaki hidung belang.

"Sebelum dilakukan transaksi, Kamis (10/9/2015), KR sempat mengirimkan foto korban kepada MM. Tidak puas dengan foto, MM pergi ke rumah KR untuk bertemu langsung dengan korban. Setelah itu segera mengirim foto korban kepada SB," ucapnya.

Polisi masih menunggu hasil visum dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kalbar. Pasal yang disangkakan kepada ketiga orang tersebut, lanjut Supriadi, adalah eksploitasi ekonomi dan seksual terhadap anak di bawah umur sebagaimana dimaksud dalam pasal 88 UU RI No 35 tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak tentang perlindungan anak Jo pasal 56 KUHP.

Selasa, 15 September 2015

Petani NS (37) perkosa KE (14), siswi SMP di Klungkung.

SEMARAPURA - Jajaran Polsek Klungkung, Bali, menangkap NS (37) petani di Desa Kusamba, Kacamatan Dawan, Klungkung yang mencabuli KE (14), siswi sebuah SMP di Klungkung.

Perkenalan pria beranak tiga itu dengan KE berawal lewat facebook (FB) dan kemudian janjian bertemu. KE sempat dinyatakan hilang oleh keluarganya, dan ternyata diinapkan di kamar kos oleh NS.

"Tersangka NS (37) yang diduga melakukan perbuatan tidak senonoh terhadap seorang gadis yang masih di bawah umur, terancam hukuman di atas 15 tahun penjara, karena telah melanggar pasal 332 ayat 1 dan ayat 2 KUHP dan pasal 81 dan 82 UU No. 23 tahun 2002, tentang perlindungan anak," kata Kanit Reskrim Polsek Klungkung AKP Andre Wiastu, di ruang kerjanya, Jumat (28/8/2015).

Tersangka diamankan oleh Satreskrim Polsek Klungkung tanpa perlawanan.

Polsek Klungkung juga mengamankan dua buah ponsel dari tangan tersangka yang di dalamnya terdapat foto dan film porno.

Menurut Kanit Reskrim Polsek Klungkung, orangtua korban melaporkan kehilangan anak gadisnya yang masih di bawah umur, beberapa waktu lalu.

Setelah dicari, ternyata korban ada di Klungkung bersama tersangka NS, kos di satu rumah kos di Jalan Baladewa.

Tersangka dan korban pertama kali berkenalan melalui media sosial (FB) pada Mei 2015. Tersangka dan korban kemudian janjian untuk bertemu di selatan balai Budaya Klungkung.

Dari pertemuan tersebut kemudian tersangka dan korban melanjutkan jalan-jalan ke Pantai Masceti Gianyar, ke Pantai Jumpai Klungkung dan langsung ke penginapan yang ada di sana. Dan akhirnya mereka menyewa kamar kos yang ada di Jalan Baladewa.
Saat diperiksa tersangka mengakui semua perbuatannya telah melakukan hubungan suami istri dengan korban.

Namun tersangka mengatakan, ia berani melakukan itu karena tersangka dan korban memiliki hubungan pacaran.

Kakek Tewas dalam Posisi Sujud

Kakek tewas dalam kondisi sujud

BLITAR - Kakek sebatang kara, Kastubi (75), warga Lingkungan, Kelurahan Beru, Wlingi, ditemukan tewas di teras rumah dinas kepala Stasiun Wlingi, Senin (14/9/2015) pagi.

Saat ditemukan, korban seperti orang bersujud (salat), dengan menghadap ke timur.

Yang menemukan Sularsih (55), warga setempat, saat pulang dari belanja, dan melintas di depan rumah dinas tersebut.

Rumah dinas kepala Stasiun Wlingi itu sudah lama tak ditempati.

Saat melintas itu, ia mencium bau tak enak. Begitu menoleh, ia melihat korban dalam keadaan tertidur, dengan posisi menungging.

Dikira tertidur, Sularsih memanggil-manggil karena tiap hari ia yang memberinya makan.

"Korban itu tiap hari selalu berada di rumah itu, meski rumahnya dekat. Katanya, ia sudah tak punya keluarga. Tiap hari yang memberi makan, warga sekitar," kata Kompol Hari Mujiarso, Kapolsek Wlingi.

Belum diketahui penyebab kematian korban, namun tak ditemukan bekas penganiayaan.


Ahad, 13 September 2015

Diajak Minum Miras, Lalu In Digilir 10 Begundal

PALEMBANG - Kemeriahan acara pesta pernikahan dengan hiburan orgen tunggal (OT) di kawasan Kecamatan Plaju berbuntut malapetaka bagi In (14).

Usai menonton hiburan In yang baru beranjak dewasa itu, digilir 10 pemuda yang tak dikenal.

Dengan wajah terlihat masih trauma akibat kejadian tersebut, In ditemani ibunya, Sal, mendatangi Polresta Palembang untuk melaporkan kejadian yang dialaminya ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), Selasa (25/8/2015), sekitar pukul 12.30.

Kepada petugas In menuturkan, kejadian itu terjadi berawal pada Jumat (21/8/2015) sore.

In saat itu dijemput oleh dua temannya, ML dan ID untuk menonton acara organ tunggal tak jauh dari rumahnya. Saat itu In ikut temannya dan keluar rumah malam hari sekitar pukul 21.00.

Sesampai di tempat tersebut, mereka rupanya bertemu dengan salah seorang kenalan, Is. Di sana ketiganya justru diajak minuman keras sampai mabuk.

Saat mabuk, In mengaku dibawa oleh salah seorang pelaku ke belakang sebuah sekolah dasar dekat tempat tinggalnya.

Di sanalah In digilir oleh sekitar 10 orang pelaku dalam kondisi setengah sadar. “Saya pulang ke rumah, kondisi anak aku nih sudah sadar. Dia pakai celana pendek, tapi sudah melorot ke bawah.

Baju yang dipakai posisinya terbuka semua saat In dibawa pulang temannya ke rumah,” ungkap Sal kepada petugas.

Kasat Reskrim Kompol Suryadi ketika dikonfirmasi terkait laporan korban mengatakan, laporan korban sudah diterima pihaknya, guna penyelidikan lebih lanjut.

Jumaat, 4 September 2015

Siswi SD Ini Hamil, Lalu Keguguran Usai Diperkosa Ayah Kandung

PURWAKARTA – Seorang gadis berusia 12 tahun, sebut saja Melati warga Desa Cibodas, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta, diperkosa ayah kandungnya sendiri.

Kini, Melati yang duduk di kelas 6 SD dirawat di RSUD Bayu Asih setelah mengalami keguguran. Ia dirawat di rumah sakit pemerintah itu sejak Minggu (23/8) malam.

Melati mengatakan, bapaknya SN (49) atau kerap dipanggil Ato melakukan perbuatan bejatnya berulang-ulang. "Sejak saya duduk di kelas 5 SD, dilakukan berulang-ulang sampai saya tidak ingat lagi berapa kali dia melakukannya," ujar Melati di RSUD Bayu Asih, Senin (24/8).

Hingga akhirnya, ia pun hamil dan keguguran. Ia mengaku terpaksa meladeni nafsu bejat bapak kandungnya sendiri.

"Sejak awal saya enggak mau. Tapi dipaksa dan diancam, saya juga dilarang bilang sama ibu saya," ujar Melati. Kemudian, pada akhirnya Melati angkat bicara setelah mengandung 5 bulan hingga pada akhirnya keguguran.

Isu Bai’ah PAS: Ceraikan isteri dengan talak tiga

Tan Sri Harussani Zakaria

KUALA LUMPUR – Ahli Parlimen Kuala Krai, Dr. Mohd. Hatta Ramli disaran tidak berdolak-dalik dalam isu bai’ah menceraikan isteri dengan talak tiga yang dilafazkannya sebelum menjadi calon Pas pada pilihan raya umum lalu.

Mufti Perak, Tan Sri Harussani Zakaria berkata, Mohd. Hatta yang telah melanggar bai’ah perlu menerima hakikat perkahwinannya dengan isteri telah terbubar kerana ­menyertai parti lain.

“Sah sudah bercerai dan tidak boleh buat helah walau macam mana pun. Dia tidak sepatutnya buat perkara se­perti itu. Jika mahu kembali bersama isteri, maka perlu tunggu bekas iste­rinya kahwin lain dan kemudian bercerai,” katanya ketika dihubungi Kosmo! di sini semalam.

Beliau mengulas dakwaan beberapa pemimpin tertinggi Pas bahawa perkahwinan Mohd. Hatta dengan isteri­nya, Dr. Kalsom Maskin secara automatik terbubar dengan talak tiga kerana Ahli Parlimen Kuala Krai itu melanggar bai’ah beliau semasa menjadi ahli Pas.

Dalam bai’ah tersebut, setiap wakil rakyat Pas di Kelantan yang mengambil keputusan keluar parti tanpa meletakkan jawatan, secara automatik telah menceraikan isteri masing-masing dengan talak tiga.

Sementara itu di Tanah Merah, Kelantan, Mohd. Hatta menyifatkan bai’ah yang pernah dilafazkannya telah terbatal dengan sendiri kerana telah membayar kifarah iaitu memberi makan 10 orang anak yatim.

Justeru, katanya, beliau akan meneruskan kehidupan seperti biasa bersama isteri meskipun pelbagai pihak termasuk Ketua Hakim Syarie Kelantan serta Menteri Besar Kelantan mengesahkan perkahwinannya gugur talak tiga kerana melanggar bai’ah.

“Sebelum membuat keputusan keluar daripada Pas, saya telah merujuk mengenai bai’ah dengan beberapa ulama selain mendapat pandangan pelbagai pihak.

“Perkara itu (bai’ah talak tiga) telah dirujuk dengan beberapa ulama termasuk ulama Mesir, Sheikh Yusuf al-Qaradawi, Mufti Perlis, Dr. Mohd. Asri Zainul Abidin dan Penasihat Parti Pekerja Malaysia, Ahmad Awang.

“Saya dinasihatkan membayar kifarah dengan memberi 10 orang makan atau puasa tiga hari,” jelasnya. (KOSMO)




Rabu, 2 September 2015

Pemerkosa Anak Kandung itu Ternyata Pemuka Agama di Cibodas

PURWAKARTA- Pelaku dugaan pemerkosa anak asal Desa Cibodas, Kecamatan Bungursari, bernama Melati (12), bukan nama sebenarnya, merupakan pemuka agama di kampung tersebut sekaligus ayah kandung korban, berinisial SN.

"Dugaan, pelaku merupakan ayah kandung korban, dia juga sekaligus pemuka agama, pendakwah atu tokoh agama di kampung tersebut," kata Bripka Rully, anggota Unit Perlindungan Perempuan dan Anak, pada Satuan Reserse dan Kriminal Polres Purwakarta di Purwakarta, Senin (24/8/2015).

Ia mengatakan, korban sendiri sempat dibawa ke bidan desa setempat sebelum ketahuan keguguran.

"Bahkan si korban ini sempat dibawa ke bidan desa sama ibu dan ayahnya ini yang diduga pelaku itu," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Satreskrim Polres Purwakarta AKP Dadang Garnadi mengatakan pihaknya telah menerima laporan kasus tersebut pada dua minggu sebelumnya.

"Pelakunya masih kami kejar untuk dituntut pertanggungjawabannya. Sebelumnya pelaku sudah dalam pengejaran sebelum akhirnya korban keguguran," ujar Dadang.

GEMPAR: Setelah Tuhan, Muncul pula bernama Nabi di Pamekasan

KTP milik Nabi, warga Desa Bulangan Timur, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan.

PAMEKASAN — Setelah nama Tuhan di Banyuwangi dan Saiton di Palembang, nama-nama unik seakan terus bermunculan. Kini, seorang pria dengan nama Nabi ditemukan di Jawa Timur.

Nabi tinggal di Dusun Timur, Desa Bulangan Timur, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan, bersama istri dan dua anaknya. Saat sejumlah wartawan menyambangi kediamannya, Senin (31/8/2015), Nabi, yang baru datang dari mencari rumput untuk pakan ternaknya, terlihat sangat terkejut.

"Nanti saya akan diapa-apakan karena nama saya Nabi," ujar pria berusia 67 tahun itu kepada para jurnalis.

Meski awalnya dilanda keterkejutan, Nabi tetap menerima kedatangan para wartawan. Dia lalu menceritakan asal-usul nama Nabi yang kini disandangnya. Pria itu mengatakan, dia dilahirkan pada 1 Maret 1948, dan sang ayah langsung memberinya nama Nabi. "Saya bangga dengan nama ini karena pemberian dari ayah kandung saya," kata dia.

Dia menambahkan, meski menyandang nama Nabi, para tetangganya tak menganggapnya aneh, dan sebaliknya menganggap nama itu sebagai nama biasa. Sehari-hari, para tetangga menyapa pria ini dengan sebutan Gutteh Nabi yang berarti "Paman Nabi".

Meski sudah terbiasa, tak ayal para tetangga kerap menggunakan nama Nabi sebagai bahan senda gurau. Terlebih lagi, Nabi memiliki besan bernama Syafaat sehingga, ketika kedua orang itu terlihat sedang bersama, para tetangga menyebut keduanya dengan nama Syafaat-Nabi.


PENCARIAN DIBLOG INI

Arkib Blog

Anda juga perlu baca

Related Posts with Thumbnails

Pengikut

Test for your internet speed

Ads

Catatan Popular