JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku sangat prihatin dengan fenomena sosial dan politik yang muncul belakangan ini. Hal ini merupakan fenomena yang tidak sehat dan dapat merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa. Apa itu?
"Tiada lain munculnya sejumlah tabiat, dan perilaku baru yang didasarkan pada fitnah, kebohongan, dan fiksi, daripada fakta dan kebenaran," ungkap Presiden dalam pidatonya di perayaan Natal Bersama Tingkat Nasional 2009, Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (28/12/2009).
Presiden juga memamparkan fenomena kekerasan yang dilakukan sejumlah elemen masyarakat dalam mengekspresikan hak dan kebebasannya. Menurutnya, tabiat ini sudah melampui batas kepatutan yang dapat diterima oleh dasar-dasar moral, etika, dan budi pekerti.
"Jika hal demikian kita biarkan, tentu akan mengganggu dan melemahkan pilar-pilar penting dari tata kehidupan masyarakat yang baik," ucapnya.
Oleh karena itu, Presiden mengajak untuk bersama-sama menghentikan tabiat yang tidak terpuji ini, dengan menerapkan tata krama yang mencerminkan kehidupan bermasyarakat yang baik dan peradaban unggul.
"Bersama-sama kita serukan penolakan terhadap fitnah, kebohongan, dan perilaku kasar yang melampui kepatutannya," ajaknya.
Sebagaimana diketahui, belakangan Presiden disudutkan dengan beberapa persoalan mengenai penyalahgunaan kekuasaannya. Selain soal dugaan aliran dana Bank Century yang mengalir ke partai dan kroninya, Presiden juga disudutkan oleh peredaran buku "Gurita Cikeas".
Dalam buku tulisan George Junus Aditjondro, juga disinggungkan soal sejumlah yayasan milik Presiden yang disebut-sebut ikut menerima dana dari Bank Century.
Rujukan:
http://news.okezone.com/read/2009/12/27/337/288543/banyak-fitnah-presiden-prihatin
