Eyang Subur
JAKARTA - Kubu Eyang Subur mempertanyakan desakan tobat dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) pimpinan Umar Shihab terhadap Eyang Subur.
Apalagi desakan tobat itu hanya karena tudingan Eyang Subur tak fasih baca surat Al Fatihah. Ramdan Alamsyah, pengacara Eyang Subur, mengaku melihat sendiri bagaimana MUI menyuruh Eyang Subur baca Al Fatihah saat investigasi di kediaman Sang Eyang pada Kamis (18/4/2013).
Ramdan mengklaim melihat Eyang Subur cukup lancar baca Al Fatihah. Kalaulah ada masalah dengan bacaannya, menurut Ramdan, bukan karena dia tak bisa fasih mengucapkan, tapi faktor psikologis dikelilingi banyak tokoh MUI.
"Itu cuma karena nervous (gugup) dikelilingi banyak orang MUI. Tapi terus Pak Umar Shihab bilangnya Eyang nggak bisa Al Fatihah. Terus dibilang sesat, harus tobat. Emangnya kalau nggak bisa ngaji itu apa sesat, artinya?" tanya Ramdan.
"Dia disuruh Syahadat, saya lihat sendiri lancar kok," sambung Ramdan. Ia menyarankan MUI untuk lebih netral dalam menyikapi perseteruan Adi Bing Slamet dan Subur. Sikap-sikap MUI mendesak Subur bertobat dia nilai sebagai kecenderungan memihak Adi Bing Slamet.
