Nuffnang Ads

SAJIAN KAMI

BERITA-BERITA KASUS JENAYAH SEKSUAL DAN BERITA-BERITA SEMASA..

Isnin, 25 Ogos 2014

ABG Dicekoki Sabu dan Disetubuhi Bergiliran 3 Pria


KISARAN - Gadis belia berinisial SH (16), warga Dusun Lima Kopok, Kecamatan Soreang, Bandung, Jawa Barat, diduga menjadi korban trafficking (perdagangan manusia) di Pulau Batam. Namun kini ia terdampar di Kisaran.


Di Kisaran, SH diduga diperjualbelikan kepada pria hidung belang dan sempat dicekoki sabu-sabu oleh tiga pria dan menyetubuhinya di belakang Stadion Mutiara Kisaran.

Informasi dihimpun wartawan di RSUD HAMS Kisaran, Senin (11/8) peristiwa yang menimpa SH terungkap, saat ia diantarkan seorang penarik becak ke rumah sakit, Minggu (10/8) malam. Tiba di UGD RSUD H Abdul Manan Simatupang (HAMS), SH lemas dan linglung. Parahnya, ia trauma dan kejang-kejang bila melihat pria bersuara keras.

Petugas medis RSUD HAMS Kisaran, Yuda (40), kepada wartawan menceritakan, SH tiba di UGD rumah sakit sekitar pukul 18.00 WIB, diantar seorang penarik becak dan personel Polres Asahan. Awalnya, SH diduga  mengalami gangguan jiwa karena membawa bungkusan kantung plastik berisi susu kemasan, roti serta, dan sandal jepit.

Menurut polisi dan penarik becak yang tidak sempat ditanya identitasnya, SH ditemukan berdiri di perempatan traffic light (lampu merah) Jalan Imam Bonjol Kisaran. “Kondisinya sangat lemah. Baju kaos hitam sudah koyak-koyak. Di beberapa tubuh korban seperti ada bekas suntikan,” kata Yuda.

Yuda melanjutkan, SH saat itu langsung mendapat perawatan medis dipimpin dokter jaga, dr  Eka dan dr Pia. Kemudian SH diantarkan ke ruang rawat inap karena mengeluh kepalanya sakit dan beberapa kali mengalami kejang.

Beberapa jam dirawat, kondisi SH mulai membaik. Namun saat ditanyai oleh petugas medis dan beberapa keluarga pasien lainnya, SH memberikan jawaban yang tidak jelas.

“Bicaranya melantur, jadi kami yang menanyai kebingungan,” kata Yuda.

Hal senada dikatakan perawat bernama Yustika. Dia mengaku, SH sempat diinfus supaya tubuhnya mulai membaik.

Setelah SH membaik, pihak rumah sakit berkoordinasi dengan Dinas Sosial Asahan dan akhinya Senin (11/8) SH dibawa ke kantor Dinas Sosial.

Tiba di kantor Dinas Sosial, para pegawai langsung memberikan makanan dan pakaian kepada SH.

Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Asahan T Simatupang kepada wartawan menuturkan, Senin (11/8) pihaknya menerima SH dari pihak rumah sakit, untuk dicarikan solusi penanganan.

Rencananya SH dibawa ke Panti Asuhan Siborongborong. Tapi beberapa jam di kantor Dinas Sosial, SH tiba-tiba kembali kejang-kejang hingga kondisinya melemah. Melihat itu, pihaknya langsung membawa SH kembali ke rumah sakit.

Sementara SH saat ditanyai wartawan di ruangan rumah sakit bercerita, dia merupakan warga Bandung. Ia diajak seorang temannya ke Batam untuk mencari kerja. Mereka bersama-sama berangkat dari Bandung ke Batam menggunakan pesawat terbang.

Tiba di Batam, bukan kerja yang diberikan oleh temannya. SH malah disuruh melayani pria hidung belang di salah satu kamar hotel di kawasan Nagoya.

Saat itu dia berontak. Berhasil lepas dari pria hidung belang, dia melarikan diri dari hotel ke arah dermaga dan melompat ke kapal ferry yang ternyata menuju Pelabuhan Tanjungbalai dan akhirnya dia tiba di Kisaran.

Terpisah, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asahan Alex Margolang saat ditemui menceritakan, sebelum ditemukan di rumah sakit dan dibawa ke Dinas Sosial dan kembali dibawa ke rumah sakit karena kondisinya lemah, SH sempat dititipkan oleh salah seorang warga ke rumahnya. SH, katanya, ditemukan di belakang Stadion Mutiara Kisaran dengan kondisi lemah.

Saat berada di rumahnya, dia sempat menanyai dan SH membeberkan perjalanannya hingga sampai ke Kisaran.

Menurut pengakuan SH kepada Alex, ia dibawa seorang waria dari Bandung untuk dicarikan kerja di Batam. Tapi tiba di Batam, SH bukan dicarikan kerja, tapi dipaksa melayani pria hidung belang di salah satu kamar hotel.

SH berontak dan merebut kunci kamar serta melarikan diri dari hotel menuju arah dermaga. Kemudian, SH melompat ke salah satu kapal ferry  yang kebetulan berlabuh. Saat kapal melanjutkan perjalanan, ternyata menuju Tanjungbalai.

Tiba di Tanjungbalai, dengan sisa uang yang sedikit, SH naik bus angkutan umum dan tiba di Terminal Madya Kisaran. Di terminal, SH sempat kebingungan.

“Kejadian itu tiga hari menjelang Hari Raya Idul Fitri, sekitar pukul 21.00 WIB,” kata Alex.

Alex melanjutkan, saat berada di terminal, SH dihampiri enam pria yang mengendarai sepedamotor. Kemudian para pria itu membawa SH ke belakang Stadion Mutiara Kisaran.

Di belakang stadion, para pria itu memaksa SH mengonsumsi narkoba. Saat tubuhnya lemah, para pria itu meninggalkan SH begitu saja. Sehingga SH terpaksa tidur di salah satu warung yang ada di belakang stadion.

Esok harinya, tiga pria yang sebelumnya turut mengajak SH pesta narkoba, datang kembali dan memberikannya baju serta celana. Kemudian, tiga pria yang tidak diketahui identitasnya itu, kembali mengajak SH pesta narkoba. Lalu, SH digilir oleh tiga pria itu. Selanjutnya, SH kembali ditinggalkan di belakang stadion.

Saat kondisi linglung, seorang pemuda bernama Charlie yang kebetulan melintas bersama pacarnya, melihat SH. Mereka pun membawa SH ke rumah mereka di Rawang Panca Arga.

“Waktu itu aku dihubungi sama orangtua Charlie, aku datang ke Rawang Panca Arga menjemput SH,” kata Alex.

Setelah dijemput dari Rawang Panca Arga, SH tidak sempat bermalam di rumahnya. Sebab SH permisi keluar mau jalan-jalan. Sementara saat itu Alex sedang mengunjungi Ketua Persatuan Warga Sunda H Cecep.

“Waktu aku pulang dari rumah Pak H Cecep, aku sudah tidak menemui SH. Dia  menghilang,” ucap Alex.

Dia melanjutkan, Minggu malam, Charlie kembali datang ke rumahnya untuk melihat SH. Kepada Charlie, Alex mengaku SH tidak diketahui keberadaannya.

Selanjutnya, malam itu Charlie ikut melakukan pencarian dan menemukan SH di Jalan Bakti, di bawah rel kereta api, bersama seorang laki-laki.

Charlie menanyakan siapa laki-laki yang bersama SH. Laki-laki itu mengaku pacar SH, bernama Imam warga Sei Rengas. Imam pun tidak mengizinkan mereka membawa SH.

Setelah mendapat info dari Charlie, Alex kemudian mencari keberadaan SH tapi tidak menemukannya. Kemudian, dia memeroleh informasi bahwa SH sudah berada di rumah sakit, karena ditemukan seorang penarik becak dan personel Polres Asahan di dekat Hotel Wisata.

“Katanya saat di depan Hotel Wisata, kondisi SH sangat lemah dan dibawa ke rumah sakit sama orang yang menemukan,” ujar Alex.

PENCARIAN DIBLOG INI

Arkib Blog

Anda juga perlu baca

Related Posts with Thumbnails

Pengikut

Test for your internet speed

Ads

Catatan Popular