Nuffnang Ads

SAJIAN KAMI

BERITA-BERITA KASUS JENAYAH SEKSUAL DAN BERITA-BERITA SEMASA..

Jumaat, 29 Oktober 2010

Bantuan Minim Warga Makan Ubi dan Pisang

Artina (57), membawa ibunya, Kristina (90), berobat menuju puskesmas Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai, menggunakan gerobak, Jumat (29/10/2010). Ia terpaksa berobat ke Sikakap karena tenaga medis dan obat-obatan di tempatnya tinggal di Kecamatan Malakopak, Pagai Selatan, tidak memadai


MENTAWAI, KOMPAS.com - Terkendalanya pendistribusian bantuan bahan makanan terutama ke dusun-dusun terpencil di Kepulauan Mentawai, Sumbar, yang dilanda tsunami, Senin membuat sejumlah warga yang mengungsi makan umbi keladi.

"Bantuan sangat minim, jika ada yang datang juga tidak merata. Untuk bertahan warga yang mengungsi makan apa adanya termasuk makan keladi dan pisang," kata warga setempat, Eri Saugot, di Sikakap, Jumat (29/10/2010) malam.

Menurut dia, keladi dan pisang diambil dari kebun kawasan perbukitan, sedangkan kebun di pesisir pantai ikut tersapu tsunami.

"Tidak ada yang tersisa di pesisir pantai termasuk hasil kebun ikut disapu," tambahnya.

Ia menyebutkan, dusun-dusun yang masih minim bantuan itu seperti, Pasarpuat, Surataban, Basua, Mosokut, Brulou dan Saparabuat yang berada di Kecamatan Pagai Selatan, Sipora Selatan.

Dusun-dusun itu berada di pesisir pantai Barat Kepulauan Mentawai yang menghadap ke Samudra Hindia dan jauh dari pusat pemerintah Kecamatan Pagai Selatan yang menjadi posko bantuan.

Kalaupun datang bantuan makanan, jumlahnya sangat minim dan dibawa dengan perahu motor. Kadang bantuan hanya lima bungkus mie instan dan dibagi untuk 100 orang.

Ia mengharapkan, posko bantuan secepatnya menyalurkan bantuan ke dusun-dusun terpencil itu dari pada menumpuk di pusat kecamatan.

Menurut dia, pendistribusian bantuan belum merata dan masih terfokus di desa-desa yang dekat dengan pusat kecamatan, seperti di sekitar Sikakap Selatan.

Ia menyadari, karena berbagai keterbatasan alat angkut membuat pendistribusian bantuan belum merata sehingga bahan makanan dan logistik lainnya menumpuk di pusat kecamatan.

PENCARIAN DIBLOG INI

Arkib Blog

Anda juga perlu baca

Related Posts with Thumbnails

Pengikut

Test for your internet speed

Ads

Catatan Popular