TANJUNGPINANG- EL (16) siswi SMA swasta di Tanjungpinang tidak bisa berbuat banyak saat dirinya diancam dan dilarang pulang ke rumahnya oleh ZA pacarnya.
Selama seminggu, EL berada dalam sekapan ZA di rumahnya dan dipaksa melakukan hubungan suami istri. Walau EL berontak dan menolak tetapi ZA berhasil membujuk dan menggagahinya.
Kejadian itu bermula ketika EL pamit kepada orangtuanya yang tinggal di Batu 4 Tanjungpinang mau pergi berenang. Tanpa curiga, orangtuanya pun mengizinkan EL pergi berenang. Sepulang berenang, EL bertemu dengan ZA pacarnya.
Kemudian korban diajak ke rumah ZA, yang berada di Batu 8. Di rumah itulah EL dirayu ZA agar mau melakukan hubungan layaknya suami istri. Saat EL menolak, ZA langsung mengeluarkan ancaman. Kejadian itu terus berulang hingga sepekan. ZA pun ketagihan melakukan hubungan tak senonoh dengan EL.
Pihak keluarga EL sudah melaporkan kehilangan anaknya ke polisi sejak 4 hari silam. "Karena tidak pulang, kami juga sempat membuat laporan kehilangan," kata keluarga EL, Selasa (22/1).
Hingga Jumat (19/1) malam, kakak korban mendapat info dari temannya, bahwa ia melihat korban berada di lapangan futsal Batukucing. Dari informasi tersebut keluarga korban langsung menuju ke lokasi, dan saat itulah keluarga korban menemukan EL dan mengajak EL pulang.
Kapolres Tanjungpinang, AKBP Patar Gunawan melalui Kasubag Humasnya AKP Wisnu Edhi membenarkan atas kejadian ini. "Korban sudah membuat laporan dan saat ini masih dalam proses pengembangan," ujarnya.
