JAKARTA - AAS (38), guru mengaji yang diduga menyodomi 15 muridnya, akhirnya mengaku telah menyodomi para korban, di rumah kontrakannya di kawasan Kelurahan Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur.
AAS sempat disekap warga, namun akhirnya digelandang ke Mapolrestro Jakarta Timur, Jumat (26/4/2013) lalu.
Kepala Satuan Reskrim Pores Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar M Saleh menuturkan, setelah melancarkan aksinya, pria yang memiliki tato di punggung, memberikan imbalan uang kepada korbannya.
"Setelah dilakukan, tersangka memberikan uang Rp 1.000 sampai Rp 2.000. Ia memberikan kesan dan tipu daya seolah-olah hal itu wajar," kata Saleh kepada wartawan, Kamis (2/5/2013).
Saleh menuturkan, sudah 14 bocah yang menjadi korban pria bejat yang berkedok menjadi guru mengaji. Menggunakan modus memijit bagian pinggang, AAS menyuruh korbannya menungging.
"Lama-lama dipelorotin celananya," ucap Saleh.
Saleh mengungkapkan, ke-14 korban sudah divisum di RS Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur. Berdasarkan hasil visum, tampak jelas seluruh bocah sudah mengalami kekerasan seksual dengan cara disodomi oleh AAS.
AAS adalah pria lajang yang merupakan warga setempat. Lima tahun lalu, ia bersama keluarganya pindah ke Tangerang. Namun, dua tahun belakangan AAS kembali lagi ke wilayah Cakung, dan mengontrak satu rumah petak di sana. Sejak itu, ia mengajar mengaji kepada anak-anak sekitar, di salah satu rumah warga.
AAS dijerat pasal 82 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.
