Nuffnang Ads

SAJIAN KAMI

BERITA-BERITA KASUS JENAYAH SEKSUAL DAN BERITA-BERITA SEMASA..

Selasa, 30 Jun 2015

Gadis 14 Tahun Ini Sudah Enam Kali Dicabuli

INDRALAYA -- Saromah (38), mendatangi kantor Sentral Pelayanan Kepolisian (SPK) unit Perlindungan perempuan dan anak (PPA) Polres Ogan Ilir (OI).

Kedatangan Ibu rumah tangga yang tercatat berdomisili di Desa Ibul Besar Kecamatan Pemulutan Kabupaten OI ke unit PPA Polres OI, lantaran mengadukan suaminya sendiri berinisial Rd (30) dengan tuduhan pencabulan terhadap anaknya berinisial Yeyen (14) yang merupakan putri Saromah dari hasil pernikahannya dengan suami pertamanya.

"Aku merasa tidak senang dio (Rd, red) telah nganuke anak aku," ujarnya.

Diceritakannya, perbuatan tak menyenangkan tersebut terhitung sudah enam kali dilakukan oleh suaminya itu terhadap putrinya.

Kemudian terakhir kali, disaat dirinya sedang tidak berada di rumah, pelaku kembali dan hendak melakukan pemerkosaan terhadap Yeyen.

Namun, upaya itu gagal karena, korban berusaha melawan dan berhasil meloloskan diri dari cengkaman sang ayah tiri. Dan melaporkan perbuatan yang telah dilakukan oleh ayah tirinya kepada ibu kandung yang tengah berada di Sungai.

"Aku pagi itu, sedang berada di Sungai, saat dirinya pergi, Yeyen tengah membersihkan rumah. Sedangkan, suaminya sedang tertidur pulas. Tak lama kemudian, anak aku datang sambil menangis dan berkata tak ingin lagi pulang ke rumah dan mau menginap di rumah neneknya," ujar Saromah.

Dirinya berpikir saat itu, Yeyen habis dimarahi suaminya lantaran suaminya itu kerap marah sama anak pertamanya dari suami pertamanya.

"Saya tahu jika suami saya berbuat cabul dan hendak memperkosa anak saya, dari pengakuan anak saya jika dirinya telah dicabuli," katanya. Laporan korban diterima Ka SPKT Polres OI Ipda Ruslan Abdul Gani.

Kapolres OI, AKBP Asep JS melalui Kanit PPA Brigpol Heriyanto membenarkan telah menerima laporan tersebut dan akan segera ditindaklanjuti. "Kita telah menerima laporannya, dan akan kita tindaklanjuti," tutupnya.


Jumaat, 26 Jun 2015

Mencabuli Keponakan, Tapi Mengaku Khilaf



JAKARTA  - S (38) yang ketahuan mencabuli keponakannya, RT (12), mengaku khilaf. Perbuatan asusila itu dilakukannya sejak RT duduk di kelas II SD.

"Dia bilangnya khilaf, kemungkinan punya kelainan (jiwa). Emangnya saya percaya? Gila! Udah kayak apaan aja. Sinting dia itu!" kata ayah korban, Sul (38), di Mapolretro Jakarta Utara.

Lelaki yang bekerja sebagai buruh bangunan itu mengaku tidak menyangka jika anaknya yang belum mengerti apa-apa sudah direnggut masa depannya. Meski demikian, Sul menyerahkan kasus tersebut untuk diproses oleh pihak berwajib.

"Anak saya masih bocah, Pak. Masa depannya masih panjang. Harusnya anak saya belum boleh tahu kejadian seperti ini. Kenapa mesti anak saya yang harus mengalami hal ini duluan," ujar Sul.

RT pertama kali melaporkan perbuatan pamannya itu kepada ibunya, Nur (35), pekan lalu. Siswi kelas IV SD itu mengeluhkan sakit pada alat kelaminnya ketika hendak berkemih.

RT pun menceritakan pengalaman pahitnya telah diperlakukan tidak senonoh oleh S. Betapa kagetnya Nur, begitu mengetahui jika anaknya dicabuli kakak iparnya.

RT didampingi keluarganya, akhirnya melaporkan hal tersebut ke Unit PPA Polrestro Jakarta Utara.


Awas! Beredar Gula Merah Bercampur Deterjen



BENGKULU - Para pedagang di Pasar Atas, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, mengeluhkan beredarnya gula merah diduga dicampur bubuk deterjen belakangan ini.

"Bahan bakunya sangat mengerikan, karena menggunakan deterjen dan pengawet dalam satu adonan dengan gula merah. Bahkan, gula merah itu juga dicampur dengan gula putih untuk tetap menjaga rasa," kata pedagang Pasar Atas, Kandar (39).

Ia mengaku beberapa kali mendapatkan gula merah oplosan tersebut. Ada pun ciri-ciri gula merah oplosan itu terlihat dari fisik gula yang lebih keras dan tidak mudah pecah.

"Kalau gula merah asli kan mudah pecah atau rapuh, kalau dicampur deterjen keras tak rapuh," katanya.

Selain itu, dari pewarnaan gula merah oplosan berwarna terang dan terdapat warna gula merah bercampur putih.

Rasanya juga sedikit berbeda, karena gula aren yang asli lebih pekat manisnya, sedangkan yang oplosan lebih gurih dan tidak terlalu manis.

"Harga sudah pasti lebih murah dibanding gula merah asli," ujarnya.

Kepala Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Dinkop UKM perindag), Suhandak, Pemda Rejang Lebong menyebutkan telah mendengar informasi tersebut dan melakukan langkah pencegahan


Rabu, 24 Jun 2015

Video Mesum Pelajar Gegerkan Warga Sragen


SRAGEN – Warga di Sambirejo digegerkan dengan beredarnya video mesum sepasang remaja yang salah satunya diketahui seorang siswi SMK berinisial DI (16).

Video berdurasi lebih dari dua menit itu akhirnya menggiring polisi untukmenangkap RDP (19) yang diketahui sebagai pemeran pria dalam video mesum tersebut, Kamis (11/6/2015).

Remaja asal Sambirejo itu terancam pasal persetubuhan dengan anak di bawah umur.

Tragisnya, pelaku tidak hanya mencabuli siswi kelas X tersebut, namun juga ditengarai sengaja merekam adegan mesumnya dan kemudian menyebarkannya ke rekan-rekannya.

Geger video mesum pelajar tersebut terungkap setelah menjadi bahan perbincangan di antara teman-teman pelaku yang mendapat kiriman video tersebut dari pelaku.

Video itu dibuat sekitar bulan Januari 2015 dan dikirim oleh pelaku melalui transfer lewat perangkat bluetooth ke HP rekan-rekannya.

“Iya, pelaku sudah kita amankan semalam dan ini masih dalam tahap pemeriksaan. Tahunya malah dari temannya yang dikirimi rekaman oleh pelaku. Dari situ kemudian tersebar dan akhirnya diketahui korbannya masih anak di bawah umur. Akhirnya kita lacak dan kita amankan,” papar Kapolres Sragen, AKBP Ari Wibowo didampingi Wakapolres Kompol Yudy Arto Wiyono, Kamis (11/6/2015).

Ahad, 21 Jun 2015

RDP Setubuhi Kegadisan IN, Video Mesumnya Tiba-tiba Muncul






SRAGEN – RDP (19) tersangka perkosaan terhadap anak di bawah umur yang merekam dan menyebarkan adegan mesumnya, korbannya terus bertambah.

Tidak hanya terhadap DI (16) siswi SMKN 1 Sambirejo, pelaku juga diketahui memerkosa seorang siswi SMK berinisial IN (16) warga Sambirejo.

Kronologisnya, awalnya RDP diperkenalkan dengan IN oleh teman korban berinisial R (16) yang tinggal di Kedawung.

Dari perkenalan itu, tersangka kemudian mengajak ketemuan dengan korban di rumahnya.

Sesampai di rumah tersangka, korban kemudian dirayu dan diajak untuk berhubungan intim. Mendapat ajakan itu, korban menolak.

Namun tersangka yang sudah kalap kemudian langsung merampas kontak sepeda motor korban dan Hanphonenya. Ia kemudian mengancam akan membuangnya jika korban tak menuruti keinginannya.

Mendapat ancaman itu, korban akhirnya tak berdaya dan terpaksa pasrah menuruti nafsu bejat tersangka.

Saat ini 14 Bahasa Daerah di Indonesia Telah Punah


Dr. Multamia Retno Mayekti Tawangsih

BENGKULU — Hingga saat ini, ada 14 bahasa daerah di Indonesia yang telah punah. Sementara itu, satu bahasa lagi hanya digunakan oleh satu orang dan dinyatakan nyaris musnah.

Hal ini disampaikan oleh staf ahli Komisi III DPD-RI, Multania Retno Mayekti Tawangsih Lauder, di Bengkulu, Senin (15/6/2015), terkait kunjungan penyusunan draf RUU bahasa daerah.

"Ada 14 bahasa yang telah punah, dan satu bahasa lagi nyaris punah karena penggunanya tinggal satu orang lagi," kata Multania.

Dari empat belas bahasa yang punah itu, 10 bahasa dari Maluku Tengah, yakni bahasa Hoti, Hukumina, Hulung, Serua, Te'un, Palumata, Loun, Moksela, Naka'ela, dan Nila. Dua bahasa lainnya dari Maluku Utara, yakni Ternateno dan Ibu. Adapun dua bahasa berasal dari Papua, yakni Saponi dan Mapia.

Menurut dia, kepunahan bahasa tersebut diakibatkan oleh sedikitnya pengguna. Hanya 13 bahasa di Nusantara yang penuturnya di atas satu juta jiwa. Sementara itu, Indonesia mempunyai 726 bahasa daerah, atau 640 bahasa menurut versi Unesco. "Ada banyak bahasa daerah yang penuturnya di bawah 100 orang," tambah dia.

Ke-13 bahasa daerah yang penuturnya di atas satu juta orang adalah bahasa Minangkabau, Batak, Rejang, Lampung, Sunda, Makassar, Aceh, Jawa, Bali, Sasak, Bugis, Madura, dan Melayu.

Dari aspek distribusi, bahasa daerah di Indonesia banyak tersebar di Papua, Maluku, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, dan sedikit di Jawa dengan 20 bahasa.

Sementara itu, anggota DPD RI Dapil Bengkulu, Eni Khairani, mengatakan, DPD akan mengajukan RUU Bahasa Daerah dalam Prolegnas 2015 hingga 2019.


Isnin, 15 Jun 2015

Mahasiswa di Yogya Rekam Pacar Sahabatnya Saat Mandi






SLEMAN -  Seorang pemuda mesum yang masih berstatus mahasiswa perguruan tinggi swasta di Yogyakarta merekam pacar sahabatnya saat mandi di kamar mandi.

Bermodal rekaman itu, pelaku kemudian mengancam si korban akan menyebar video itu. Korban yang berinisial AM (23) adalah warga asli Papua. Kedatangannya di Yogya untuk liburan berkeliling ke beberapa tempat di Pulau Jawa.

Kepada wartawan, AM menceritakan tragedi bermula saat sekitar dua minggu lalu ia berkunjung ke Yogyakarta dan tinggal di rumah sahabatnya berinisial DS yang berada di Ngaglik, Sleman.

Setelah puas berlibur di Yogyakarta, ia bertolak ke Solo dan berlibur ke waterboom Pandawa, Solo, Jawa Tengah.

Setelah bersenang-senang di Solo, AM lantas melanjutkan perjalanan dan berpindah ke Malang, Jawa Timur, Sabtu (6/7/2015) kemarin.

"Pada saat saya di Malang, tiba-tiba ada pesan masuk di Facebook milik saya dan menyuruh saya untuk melakukan foto tidak senonoh," ujarnya Senin (8/6/2015).

Akun facebook tersebut bernama Ditha Solo. Si pemilik akun mengaku mendapatkan rekaman video telanjang AM saat mandi dan berganti baju di kolam renang Pandawa.

"Akun Ditha Solo itu juga mengirimkan beberapa screenshoot video saat saya sedang berganti baju melalui pesan di Facebook," jelasnya.

AM menambahkan setelah pelaku mengirimkan foto screenshot tersebut, pelaku melalui akun Ditha Solo memerintahkan korban agar mengirim foto selfie pada bagian muka, dada, serta kemaluan.

Pelaku juga mengancam akan menyebarkan video telanjangnya apabila korban tak segera mengirimkan foto terbaru yang ia minta.

"Saya sangat syok, bahkan pelaku juga menyuruh saya untuk berhubungan badan dengan pacar sahabat saya dan menyuruh saya untuk memotret aktivitas itu," urainya.

'Singapura jangan menipu jika nak menang'



KUALA LUMPUR -  "JIKA nak menang, menanglah tetapi mesti cara 'jantan' dan bermaruah bukannya dengan cara menipu," luah Setiausaha Agung Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (Pesaka) Datuk Megat Zulkarnain Omardin yang tidak berpuas hati dengan keputusan berat sebelah ketua pengadil di Sukan SEA ke-28.

Pesilat negara, Mohd Fauzi Khalid yang beraksi dalam acara Putra Kelas F (70-75kg) gagal mara ke final selepas tewas kepada wakil Singapura, Muhammad Nur Alfian Juma'en 0-5 pada aksi separuh akhir yang berlangsung di Pusat Pameran dan Konvensyen Singapura, semalam.

Sebelum perlawanan berakhir, pesilat Malaysia mendahului peserta tuan rumah dengan mata 4-1, namun keputusan rasmi tiba-tiba berubah kepada 5-0 yang memberi kemenangan kepada pesilat Singapura.

Megat Zulkarnain berkata Mohd Fauzi mendahului pesilat Singapura dengan mata 4-1 hingga minit terakhir pertarungan, namun keputusan tiba-tiba berubah satu saat sebelum perlawanan tamat.

"Pada saat terakhir perlawanan, pesilat negara jatuh apabila ditarik (melalui gerakan tidak sah) dan ketua pengadil perlawanan berbincang dengan wasit (juri) bagi mendapatkan pengesahan dan mereka mengambil masa yang lama untuk membuat keputusan.

"Mengikut peraturan, jatuhan tersebut tidak dikira kerana video ulang tayang jelas menunjukkan bahawa pesilat kita ditarik dan sepatutnya kita menang perlawanan tersebut," katanya kepada pemberita.

Megat Zulkarnain berkata beliau telah meminta pengurus pasukan negara, Osman Nok mengemukakan bantahan rasmi, walaupun sudah dapat menjangkakan keputusan yang bakal diterima, kerana mahu mempertahankan hak pesilat negara.

"Perkara ini sering berlaku apabila kedudukan 50-50, pasukan tuan rumah akan menggunakan pengaruh mereka untuk meraih kemenangan dan secara kebetulan empat pesilat kita bertemu pesilat Singapura hari ini (semalam)," katanya.

Sabtu, 13 Jun 2015

Istri Kerja Sang Suami Setubuhi Anak Kandung Sendiri





GRESIK – Ini fenomena mengerikan. Semakin banyak kasus pelecehan seksual hingga perkosaan yang dilakukan orang-orang dekat korban.

Kasus terakhir dilakukan SLI (36), warga Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, Gresik. Ia ditangkap polisi karena memperkosa anak kandungnya yang baru berusia 15 tahun.

Aksi itu baru terungkap saat korban kelihatan hamil. Na’udzubillahi mindzalik.

Kapolres Gresik AKBP Ady Wibowo mengatakan bahwa terungkapnya kasus itu berawal dari kecurigaan ibunya yang melihat tanda-tanda kehamilan pada putrinya. Si ibu lantas mendesak agar putrinya berterus terang.

"Korban menceritakan bahwa pemerkosaan itu berlangsung sejak September 2014. Perbuatan tercela itu dilakukan siang hari ketika si istri bekerja mencari rongsokan,” kata Ady,.

Ayah bejat itu selalu mengancam agar putrinya tidak menceritakan kepada orang lain, termasuk ibunya.

Khamis, 11 Jun 2015

Gadis di Bawah Umur Ini Senang Jadi PSK


BANDUNG - Satu dari enam pekerja seks komersial di bawah umur yang terjaring operasi besar-besaran diketahui berinisial RKS (17).

Ia mengaku, sudah melakoni profesi sebagai wanita penjaja seks selama empat bulan di Jalan Saritem.

Bukan tanpa alasan dia menjalani praktik prostitusi di eks lokalisasi tersebut.

Keluarga RKS yang ada di Kabupaten Indramayu pun mengetahui pekerjaan RKS di Kota Bandung tersebut.

Konon hasil dari profesinya tersebut sangat membantu perekonomian keluarga.

 "Sebelum ke sini saya sempat kerja di pabrik celana. Tapi uangnya kurang dan keluarga sangat butuh uang," kata RKS kepada wartawan ketika ditemui di Markas Polrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kamis (21/5/2015).

RKS mengaku baru pertama kali terjun ke dunia prostitusi. Ia lantas berinisiatif sendiri untuk menjadi wanita penjaja seks di Jalan Saritem.



Selasa, 9 Jun 2015

Fenomena Seks Bebas Remaja di Balikpapan



BALIKPAPAN - Angka kehamilan remaja di luar nikah terus meningkat setiap tahunnya. Pihak Pengadilan Agama melansir, ratusan permintaan izin nikah di bawah umur hampir semuanya dalam kondisi sudah hamil. Berawal dari status pacaran hingga berani melakukan seks bebas.

Sejumlah remaja yang telah berhubungan seksual mengaku melakukannya di tempat wisata, indekos, penginapan kelas melati, dan guest house dengan sewa sekitar Rp 100.000 sehari.

De, remaja berusia 16 tahun ini mengaku berhubungan badan dengan kekasihnya sejak tahun lalu. De beralasan dipaksa sang pacar hingga rela menyerahkan kegadisannya.

"Saya pacaran sejak tahun lalu. Umurnya (pacar) lebih dewasa dan telah bekerja, dia cinta pertama saya. Awalnya berjalan normal, tetapi selanjutnya pacar saya minta untuk itu (berhubungan badan). Awalnya saya menolak, tapi dia memaksa, jika tidak akan diputuskan. Saya sudah telanjur sayang akhirnya saya mau," kata De dengan wajah malu-malu, saat ditemui di sebuah mal Balikpapan, pekan lalu.

Siswi SMK di Balikpapan ini mengatakan, setelah lulus nanti dijanjikan akan dinikahi.

"Saya tidak akan melepaskan dia (pacar) soalnya kita hubungannya sudah seperti itu. Pacar saya juga sudah bekerja. Saya sudah minta setelah saya lulus langsung menikahi saya," ujar De.

Alasan berpacaran, kata De, karena tak dapat perhatian orangtua dan sejak kecil dirawat pengasuh.

"Saya sebenarnya orang berada, apa yang saya mau selalu terpenuhi, tetapi orangtua saya terlalu sibuk mengurusi pekerjaan. Untuk berada di rumah sangat jarang, sejak kecil saya diasuh baby sitter hingga akhirnya besar seperti sekarang," ungkapnya.

Setiap pulang ke rumah, kata De, hanya ada pembantu.



Isnin, 8 Jun 2015

Bogel: Pelancong dihalang keluar Sabah



KOTA KINABALU - Lima pelancong asing yang berbogel di puncak Gunung Kinabalu bulan lepas akan dihalang daripada meninggalkan Sabah.

Pesuruhjaya Polis Sabah, Datuk Jalaluddin Abdul Rahman berkata, langkah itu bagi membolehkan polis menjalankan siasatan ke atas insiden tersebut.

"Laporan polis telah dibuat dan kami percaya lima individu ini masih berada di Sabah dan mungkin sedang cuba untuk tinggalkan Sabah.

"Kami telah meminta bantuan Jabatan Imigresen untuk menghalang lima individu ini daripada meninggalkan Sabah agar polis boleh menahan mereka," katanya pada sidang akhbar di sini hari ini.

Jalaluddin berkata kes disiasat mengikut Seksyen 290 Kanun Keseksaan yang memperuntukkan denda sehingga RM400 jika sabit kesalahan.

Lima pelancong dari negara barat itu bertindak menanggalkan pakaian masing-masing apabila berjaya tiba di puncak Gunung Kinabalu pada pagi 30 Mei lepas.

Insiden tersebut membangkitkan kemarahan dalam kalangan masyarakat di Sabah, khususnya penduduk tempatan Kundasang kerana perlakuan pelancong tersebut yang tidak menghormati adat resam tempatan.

Di Kundasang, Menteri Pelancongan, Kebudayaan dan Alam Sekitar Sabah, Datuk Masidi Manjun berkata, ramai yang membuat pelbagai spekulasi mengaitkan insiden bogel itu dengan kejadian gempa bumi di Ranau, kira-kira 108km dari sini, pagi tadi.

"ALLAH lebih mengetahui jawapannya kerana setiap kejadian yang berlaku di muka bumi ini adalah ketentuan dan kehendakNya," kata beliau.

Gempa bumi sederhana berukuran 5.9 pada skala Richter berlaku 7.15 pagi ini di Ranau dan gegaran itu turut dirasai di kebanyakan tempat di pantai barat Sabah termasuk Tambunan, Tuaran, Pedalaman, Kota Kinabalu dan Kota Belud.

Menurut Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Nasional, pusat gempa itu terletak 16km di barat laut Ranau.

Ahad, 7 Jun 2015

Tukang Kebun Mengakui Memegang dan Mencium Kemaluan Korbannya



PALEMBANG --Tomo (45) tukang kebun sekolah,  yang merupakan pelaku pencabulan terhadap Bunga (8) siswi kelas II salah satu Sekolah Dasar di kawasan Sako, akhirnya diringkus petugas Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Palembang, Minggu (27/4).

Informasi yang dihimpun, perbuatan bejat warga Jalan Pangeran Ayin RT 04/01, Kelurahan Sako Baru, Kecamatan Sako, Palembang itu terjadi Kamis (23/4) sekitar pukul 06.45, pagi.

Saat itu, korban Bunga baru saja datang ke sekolahnya dan kemudian masuk ke dalam kelas.

"Saat korban masuk kelasnya, saya juga ikut masuk. Lalu saya bertanya kepada korban, "Sudah mandi atau belum" korban lalu menjawab sudah,"ungkap Tomo ketika diperiksa petugas penyidik Polresta Palembang, Senin (27/4), kemarin.

Tomo juga mengaku, saat itu dirinya kemudian menyuruh korban untuk berdiri diatas bangku kelas. Setelah itu ia juga langsung menurunkan celana korban .

"Korban saat itu mau saja, saya pun langsung memegang dan menciumi kemaluan korban. Semua itu terjadi secara spontanitas saja. Saya khilaf pak dan saya juga menyesal," kata bapak dua anak ini.

Sementara, Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Suryadi melalui Kanit PPA Iptu Imelda mengatakan penangkapan tersangka (Tomo-red) atas laporan pihak keluarga korban.



Rabu, 3 Jun 2015

Pisah Ranjang, Alasan Pria Wonogiri Ini Setubuhi Nenek 80 Tahun



WONOGIRI- Kain jarik batik warna coklat dengan motif garis menjadi barang bukti kebiadaban Nova alias Unggluk.

Pria berusia 25 tahun itu tega memperkosa Mbah Sup, nenek berusia 80 tahun yang tidak lain adalah tetangganya.

Di hadapan wartawan saat gelar perkara di Mapolres Wonogiri, Rabu (27/5/2015), Unggluk mengaku telah satu setengah bulan pisah ranjang dari istrinya.

Ia mengaku tak dapat menahan hasratnya. Akibatnya nenek berusia 80 tahun menjadi bahan pelampiasan nafsu bejatnya pada Sabtu lalu (23/4) dini hari.

“Saya sudah satu setengah bulan pisah ranjang dengan istri saya,” ujar warga Dusun Belik Rt 1 rw 11, kelurahan Pracimantoro Kecamatan Pracimantoro itu, Rabu (27/5/2015)


Isnin, 1 Jun 2015

JAJA TUBUH: Giliran Artis TM Diperiksa Polisi Diduga Jual Diri



Artis ini dengan inisial TM yang diperiksa Polrestro Jaksel

JAKARTA – Setelah tertangkapnya mucikari artis Robby Abbas alias Obbie atau RA, artis serta model berinisial AA ikut menjalani pemeriksaan.

Belakangan, menurut kuasa hukum RA, Peter Ell, polisi sebenarnya akan menggali informasi dari seorang wanita yang berprofesi sebagai artis inisial TM.

Artis itu diduga masuk ke dalam 'daftar panas' wanita yang 'dijual' Obbie kepada pria hidung belang.
Menurut keterangan pihak kepolisian, mereka sebenarnya sudah melakukan pemeriksaan terhadap artis inisial TM. Pemeriksaan itu dilakukan satu hari yang lalu.

"Ya, menambah satu saksi lagi. Sudah kita BAP (Berita Acara Pemeriksaan) inisial TM. Ia termasuk dari 200 nama. BAP kemarin selanjutnya akan kita dalami," ujar Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Audie Latuheru, saat dijumpai Rabu (27/5/2015).

Sejauh ini, polisi belum mau merinci sejauh mana keterlibatan antara TM dengan Obbie. Namun, polisi memastikan kalau pihaknya sudah memeriksa wanita yang bersangkutan sebagai saksi atas kasus prostitusi artis.

"Saksi (TM) sudah dipanggil. Sudah diperiksa. Masih kita dalami. (TM sudah diperiksa) Satu kali," kata Audie.

PENCARIAN DIBLOG INI

Arkib Blog

Anda juga perlu baca

Related Posts with Thumbnails

Pengikut

Test for your internet speed

Ads

Catatan Popular