Nuffnang Ads

SAJIAN KAMI

BERITA-BERITA KASUS JENAYAH SEKSUAL DAN BERITA-BERITA SEMASA..

Ahad, 21 Jun 2015

Saat ini 14 Bahasa Daerah di Indonesia Telah Punah


Dr. Multamia Retno Mayekti Tawangsih

BENGKULU — Hingga saat ini, ada 14 bahasa daerah di Indonesia yang telah punah. Sementara itu, satu bahasa lagi hanya digunakan oleh satu orang dan dinyatakan nyaris musnah.

Hal ini disampaikan oleh staf ahli Komisi III DPD-RI, Multania Retno Mayekti Tawangsih Lauder, di Bengkulu, Senin (15/6/2015), terkait kunjungan penyusunan draf RUU bahasa daerah.

"Ada 14 bahasa yang telah punah, dan satu bahasa lagi nyaris punah karena penggunanya tinggal satu orang lagi," kata Multania.

Dari empat belas bahasa yang punah itu, 10 bahasa dari Maluku Tengah, yakni bahasa Hoti, Hukumina, Hulung, Serua, Te'un, Palumata, Loun, Moksela, Naka'ela, dan Nila. Dua bahasa lainnya dari Maluku Utara, yakni Ternateno dan Ibu. Adapun dua bahasa berasal dari Papua, yakni Saponi dan Mapia.

Menurut dia, kepunahan bahasa tersebut diakibatkan oleh sedikitnya pengguna. Hanya 13 bahasa di Nusantara yang penuturnya di atas satu juta jiwa. Sementara itu, Indonesia mempunyai 726 bahasa daerah, atau 640 bahasa menurut versi Unesco. "Ada banyak bahasa daerah yang penuturnya di bawah 100 orang," tambah dia.

Ke-13 bahasa daerah yang penuturnya di atas satu juta orang adalah bahasa Minangkabau, Batak, Rejang, Lampung, Sunda, Makassar, Aceh, Jawa, Bali, Sasak, Bugis, Madura, dan Melayu.

Dari aspek distribusi, bahasa daerah di Indonesia banyak tersebar di Papua, Maluku, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, dan sedikit di Jawa dengan 20 bahasa.

Sementara itu, anggota DPD RI Dapil Bengkulu, Eni Khairani, mengatakan, DPD akan mengajukan RUU Bahasa Daerah dalam Prolegnas 2015 hingga 2019.


PENCARIAN DIBLOG INI

Arkib Blog

Anda juga perlu baca

Related Posts with Thumbnails

Pengikut

Test for your internet speed

Ads

Catatan Popular