Nuffnang Ads

SAJIAN KAMI

BERITA-BERITA KASUS JENAYAH SEKSUAL DAN BERITA-BERITA SEMASA..

Jumaat, 18 April 2014

Istri TKI di Malaysia, Putri Kandung Disetubuhi


MEDAN - Yasir (53) tega mencabuli putri kandungnya saat istri berada di Malaysia sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Sekitar 3 tahun jadi budak seks ayah, akhirnya semua terbongkar setelah SH (46) pulang ke Tanah Air.

Ditemui di Kantor Komnas Perlindungan Anak (PA), Kamis (3/4) sekira pukul 15.00 WIB, Kembang (11),saat itu didampingi ibunya, SH.

Menurut SH, dia pergi ke Malaysia karena suaminya hanya bekerja sebagai penjual kapuk dengan berkeliling menggunakan sepeda di sekitar tempat tinggal mereka di Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang.

Selanjutnya, ibu tiga anak ini mencari pinjaman ke sana kemari untuk biaya keberangkatannya ke Malaysia. Begitu uang terkumpul, dia berangkat ke Negeri Jiran tersebut. Setibanya di sana, dia dipekerjakan di Restoran Yat Siong Ting SDN BHD Johor Malaysia. Selama setahun disana, SH mampu menghasilkan Ringgit walau tak seberapa.

Berbekal gajinya, SH mengirimkan uang kepada suaminya untuk bekal hidup di kampung halaman. Karena telah memiliki uang, akhirnya Yasir membeli Tv berikut DVD. Di sinilah petaka ini berawal. Yasir jadi leluasa menonton film porno dan akhirnya mempraktikkannya kepada putri kandungnya sendiri. Bahkan, Kembang dijadikan budak nafsunya selama tiga tahun.

Kecurigaan SH pun mulai muncul saat dia hendak pulang dari Malaysia, sekira dua minggu lalu. Saat itu SH menelepon anaknya dan ketika itu Kembang mengeluh kepada ibunya. Namun dia tak menjelaskan apa yang membuatnya seperti itu.

Karena setiap mereka berbicara melalui telepon, Kembang selalu mengeluh. Belum genap lima tahun di Negeri Jiran, SH pun pulang ke kampung halamannya. Karena SH telah pulang, Yasir mengancam anaknya agar tak menceritakan apa yang telah dilakukannya. Jika tidak, Yasir mengancam tidak segan-segan menghabisi nyawa korban.

Mendapat ancaman, Kembang semakin ketakutan. Saat ibunya tiba, korban berusaha menutupi kejadian yang telah menimpanya selama tiga tahun itu. Melihat ada gelagat tak beres dengan anaknya, SH terus mendesak agar bercerita dan akhirnya dari mulut mungilnya itu, korban mengaku telah dicabuli ayah kandungnya.

Selanjutnya SH menceritakan kejadian yang menimpa anaknya itu kepada warga dan diteruskan ke Kelompok Kerja (Pokja) Perlindungan Anak Medan.

“Saya baru dua minggu pulang dari Malaysia. Saya jadi TKI di sana. Tiba-tiba saya mendengar kabar anak saya menangis-nangis minta saya pulang. Setelah pulang, taunya (maaf) kemaluan anak saya sakit dan jika buang air kecil selalu kesakitan. Katanya dibuat sama bapaknya,” ujar SH. SH menambahkan, menurut pengakuan anaknya, setiap usai menonton film porno, bapaknya selalu mencabulinya di dalam kamar.

“Anak saya trauma sekali dengan bapaknya. Kalau bapaknya pulang, anak saya langsung lari ketakutan, berondok di belakang saya sambil gemetar. Kata anak saya, bapaknya sangat kejam,” jelasnya.

SH juga mengaku menjadi TKI di Malaysia karena Yasir selalu berlaku kasar dan ringan tangan kepadanya dan anak-anaknya.

“Suami saya itu ringan tangan. Anak saya saja dihajar pakai gagang sapu hingga patah. Matanya ditumbuk hingga biru dan kepalanya juga dipukuli. Saya juga sering dipukuli. Pernah pun saya sampai masuk rumah sakit hingga geger otak akibat dipukulinya,” ujar SH.

Selanjutnya Ketua Pokja PA Medan dr Amri Fadli dan Sekertaris Jhoni AT Harahap melakukan investigasi. Begitu data akurat, mereka menjemput korban bersama ibunya ke rumahnya, selanjutnya membawa korban ke Mapoldasu untuk melaporkan kebejatan Yasir.

Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait saat diwawancarai ketika mendampingi korban di Kantor Komnas PA Sumatera Utara mengatakan, pihaknya akan mendampingi dan sesegera mungkin melapor ke polisi agar langsung mengeluarkan rekomendasi untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.

Katanya, di Medan, kejahatan seksual sudah masuk dalam tahap darurat, sebab di kasus yang terlaporkan ke Pokja Sumatera Utara, dari 10 yang ada, 6 di antara kasus incest (sedarah). “Maka untuk itu kita akan terus mendampinginya. Memang korban mengalami kekerasan pada alat kelamin dan tubuhnya sebagai bentuk pengancaman yang dilakukan ayahnya. Pelaku nekat melakukan aksi bejatnya setelah menonton film porno di VCD,” ujar Arist Merdeka.

PENCARIAN DIBLOG INI

Arkib Blog

Anda juga perlu baca

Related Posts with Thumbnails

Pengikut

Test for your internet speed

Ads

Catatan Popular