CIANJUR - Korban pemerkosaan yang dilakukan ayah tiri hingga hamil menyambangi kantor Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Kabupaten Cianjur, Kamis (26/9/2013).
Korban yang diketahui berinisial AA (15) ini meminta perlindungan hukum atas perbuatan K yang kini mendekam di Markas Polres Cianjur.
Kepala Bidang Advokasi dan Penanganan Kasus P2TP2A Kabupaten Cianjur, Lidya Indayani Umar, mengatakan, berdasarkan pengakuan AA, suami kedua ibu kandungnya itu memperkosanya ketika masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).
"Setelah itu pelaku, yakni ayah tirinya tersebut melakukannya berulang kali. Ia melakukannya dengan cara memaksa dan mengancam korban untuk tidak menceritakan perbuatan bejat itu ke istrinya," kata Lidya kepada Tribun.
Seperti diberitakan sebelumnya, cita-cita AA (15) hancur. Siswa kelas 3 SMP ini tengah mengandung delapan bulan. Kehamilannya tersebut diduga ulah ayah tirinya. Ketika ditemui AA pun tak mau berkomentar banyak.
Berdasarkan pantauan Tribun, AA datang bersama ibu dan ayah kandungnya, yakni Ade Aneng Kartika (32) dan Agus Hermawan (35). Adapun kondisi fisik AA tidak terlihat seperti gadis seusianya. Perutnya membuncit menandakan ia tengah berbadan dua.
Ibu AA membenarkan jika kehamilan anaknya merupakan hasil perbuatan bejat K. Ade mengetahui hal tersebut setelah K diamankan aparat kepolisian Polsek Cileunyi Minggu, 22 September 2013.
"Saya kaget ketika ada penangkapan dan suami saya mengaku telah memperkosa anak pertama saya itu," kata Ade kepada Tribun di kantor P2TP2A Kabupaten Cianjur.
