UNTUK RENUNGAN BERSAMA
APA yang bisa dikatakan tentang 21 warga Pasuruan, Jawa Timur, yang tewas terinjak-injak karena berebut zakat dari seorang pengusaha? Dengan gampang kita bisa menyebut kematian 21 warga yang semuanya perempuan itu adalah tragedi orang miskin.
Inilah tragedi kemiskinan dalam arti sesungguhnya. Kemiskinan adalah pertarungan yang tidak mengenal kata terlambat. Terlambat berarti mati. Kemiskinan telah membunuh akal sehat. Padahal yang mereka perebutkan adalah uang sedekah yang jumlahnya tidak lebih dari Rp30 ribu per orang.
Lalu, bagaimana dengan pemberi zakat? Tentu terkandung maksud mulia ketika seorang pengusaha bernama Haji Syaikon yang di Pasuruan itu mau, bahkan sudah menjadi kebiasaan tiap tahun, berbagi rezeki dengan kaum duafa setiap tanggal 15 di bulan Ramadan.
Tetapi, seperti kerap terjadi, tidak semua niat baik berbuah baik. Banyak niat baik berujung malapetaka. Tragedi di Pasuruan adalah contohnya.
Banyak yang menyesalkan cara Syaikon membagi zakat kepada warga yang memadati jalan sempit menuju rumahnya. Mengapa harus memberi sendiri kepada ribuan orang yang berjejal tidak sabar? Mengapa tidak berkoordinasi dengan polisi dan pemerintah daerah setempat?
Bagi ribuan warga miskin yang datang ke rumah Syaikon, ekspose tidak mereka butuhkan. Yang mereka pentingkan adalah memperoleh uang belas kasihan dari seorang dermawan.
Syaikon mungkin tidak memerlukan ekspose apa-apa dari kebiasaannya membagi rezeki setiap bulan Ramadan kepada kaum duafa. Tetapi membiarkan atau menyebabkan ribuan orang berbondong-bondong menunggu di depan rumahnya untuk menerima zakat dari tangannya sendiri adalah kebiasaan yang riskan. Riskan karena mengganggu ketertiban dan kenyamanan di sekitar. Riskan malapetaka karena warga saling berebut untuk memperoleh kesempatan pertama.
Memberi karena keyakinan iman adalah perbuatan mulia. Menerima dengan hati penuh syukur adalah ekspresi iman juga.
Tetapi, tatkala memberi kepada ribuan orang miskin yang antre di depan rumah, kearifan yang diajarkan iman terancam. Yang berlaku dalam peristiwa seperti ini adalah pertarungan. Ketika ribuan orang harus menerima, mereka tidak lagi berlaku sebagai penerima, tetapi perampas. Bahkan pemberi pun terancam nyawanya.
Lihat saja bagaimana bantuan langsung tunai (BLT) yang diberikan kepada rakyat miskin tidak dalam rangka ekspresi iman, tetapi kewajiban negara terhadap warga yang menderita. Dengan pengamanan yang ekstra ketat dan pembagian yang tertata pun masih menimbulkan korban karena rakyat tidak sabar.
Di beberapa kota, masih saja ada kaum dermawan yang menempuh cara pembagian zakat di depan rumahnya sendiri. Seperti diketahui, selalu saja ada ekses dari cara seperti ini.
Sangat terasa bahwa membangun rasa kepatutan begitu sulitnya dalam masyarakat kita. Yang berkecukupan banyak yang lupa diri, yang miskin juga lupa diri bahkan tidak tahu diri.
Pemberian tidak diterima dengan tulus dan hormat, tetapi dirampas. Kemiskinan itu menyakitkan, tetapi sekaligus bengis.
# MASYAALLAH !!
kita di Malaysia harus bersyukur.....
Rujukan: Koran Indonesia
Nuffnang Ads
SAJIAN KAMI
BERITA-BERITA KASUS JENAYAH SEKSUAL DAN BERITA-BERITA SEMASA..
Isnin, 14 September 2009
PENCARIAN DIBLOG INI
Arkib Blog
-
▼
2009
(87)
-
▼
September
(29)
- Kenapa warga Indonesia mudah DIPERBODOHKAN?
- Indonesia terus maki hamun ...
- Maling ..... Maling ...... Maling.....!!!!
- Indonesia patut jaga hati jiran serumpun
- Puluhan Pelajar Malaysia Terjun Bantu Korban Gempa
- INDONESIA AKUI ADA PIHAK KE 3
- Saatnya Stop Ganyang Malaysia
- Kalau Islam .. Kenapa tak ke Plastena aja tentang ...
- sana sini Manohara!
- 21 warga Pasuruan, Jawa Timur yang tewas
- Rasa sayang meluku not indonesia:
- KENAPA MALAYSIA JADI SASARAN ??
- Kenyataan Presiden RI
- 10 Stesen TV Indonesia menjadi batu api
- Peristiwa Pilu & Menyayat Hate
- Semangat berjiran perlu diasuh sejak kecil
- Mari Hayati Hadis2 Pilihan ini
- Tak ada Isu ? Tambah Isu !!
- Muslim BERBUKA PUASA & ZIKIR DI GEREJA KRISTEN JAWA
- Rebutan Pulau juga Terjadi di Dalam Negeri
- Mereka ini ketinggalan zaman atau ...................
- Wak Indon ujud blog hina Malaysia
- Lagu Perak persamaan dg Mamula Moon bukan Terang ...
- Discovery Channel Sudah Minta Maaf Soal Tari Pendet
- Iklan Tari Pendet Buatan Swasta, Malaysia Tak Pern...
- Masyarakat Diminta Tidak Terprovokasi Iklan Tari P...
- Ini mesej mereka kepada saya
- Bagaimana dengan ini??
- Maruah Negara Dicemar
-
▼
September
(29)
Pengikut
Ads
Catatan Popular
-
JAKARTA - Angka 13 kerap kali dikaitkan dengan sebuah kesialan. Paling tidak itu yang dialami seorang siswi SMK. Dirinya diperkosa 13 pe...
-
Foto ini beredaran di internet. JAKARTA - Beberapa waktu lalu, pedangdut Siti Badriah diterpa isu foto syur. Foto bugil wanita mirip ...
-
LAMPUNG - Perbuatan tidak senonoh semacam ini patut dijadikan pembelajaran penting bagi orangtua dan guru di sekolah. Bagaimana tidak,...
-
INDRALAYA - Sum saat ditemui wartawan di SPK Polres OI mengaku sebelum digerebek warga, malam itu memang melakukan hubungan badan satu kali...
-
JAKARTA - Penampilan Anang dan Ashanty di Dahsyat, Minggu (8-1) kemarin menjadi bahan perbincangan di dunia maya. Pasalnya, pakaian yang di...
-
JAKARTA - Model dan aktris Baby Margaretha mengaku diintai kamera saat buang air kecil di toilet sebuah restoran. Tapi Baby tahu siapa pe...
-
SAMPIT, (Kalteng) - Pemain video syur berdurasi 3 menit 59 detik terungkap. sang wanita memang benar siswa SMAN 1 Sampit dan telah dilkelu...
-
PEKALONGAN - Sepasang pelajar SMA di Pekalongan, Jawa Tengah tertangkap basah tengah berbuat mesum didalam bilik warnet. Petugas yang meng...
-
MANOKWARI - Jaksa Penuntut Umum (JPU),Lan Woretma,SH menuntut terdakwa bersial M (14 tahun) selama 3 tahun penjara dan denda Rp 30 juta sub...
-
MEDAN - Akhir pekan kemarin, warga Kota Medan digegerkan beredarnya foto mesum mirip seorang oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang dise...