Nuffnang Ads

SAJIAN KAMI

BERITA-BERITA KASUS JENAYAH SEKSUAL DAN BERITA-BERITA SEMASA..

Sabtu, 12 September 2009

KENAPA MALAYSIA JADI SASARAN ??

Saya paparkan beberapa kejadian TKW di inayai oleh majikan yang berlaku BUKAN DI MALAYSIA sebagai contoh dalam hal memperkatakan dan mempersoalkan dakwaan pihak tertentu mengenai hal yang sama.

Yang menjadi tanda tanya .. catatan dibawah adalah pengakuan daripada tkw sendiri - jadi kenapa tidak ada UNJUK RASA atau ingin BERTINDAK secara kekerasan /provok sebagai responnya? atau riaksi GANAS? seperti kalian lakukan kepada Malaysia?? apa anda takut kerana negara tersebut besar dan anda berani terhadap Malaysia kerana negaranya kecil ?? kalian Fikir dan Fikirkan ....................

Ingatlah Malaysia adalah tempat kalian menumpang RAHMATnya serta membutuhkan bantuan kemanusiaan atau kerjasama dalam apa jua hal sekalipun...


TKW Tewas Misterius di Hongkong

Laporan: Kompas.com/Rurik Sri Astuti
Rabu, 29 Juli 2009 | 10:12 WITA

KEDIRI, TRIBUN - Seorang tenaga kerja wanita asal Desa Duwet, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang baru bekerja di Hongkong, tewas secara misterius. Jenazah korban tiba di rumah Rabu (29/7) dini hari.

PJTKI PT Bina Mandiri yang berkantor di Jalan Kartini Malang, sebagai agen yang memberangkatkan korban menolak memberikan keterangan mengenai penyebab kematian, saat ditemui seusai mengantarkan jenazah.

Korban bernama Sundari (18) putri pasangan Sukidi dan Marokah. Perempuan yang baru lulus Sekolah Menengah Atas ini berangkat ke Hongkong tanggal 15 Juli 2009 lalu. Korban bekerja sebagai pembantu rumah tangga setelah mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja milik PJTKI PT Bina Mandiri di Malang.

"Kami mendapat kabar hari Sabtu (25/7). Dari PT (Bina Mandiri) mengatakan anak saya meninggal. Soal lainnya saya belum bisa bicara, saya masih syok," ujar Sukidi terbata-bata.

Sukidi mengalami kesedihan yang mendalam. Pasalnya, ia baru saja kehilangan anak bungsunya yang selama ini selalu menemani. Istrinya Siti Marokah tidak pernah di rumah karena bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Taiwan.

Pihak keluarga korban sempat melapor ke Polsek Wates. Mereka menyatakan tidak percaya mengenai penyebab kematian Sundari. Sukidi bahkan sempat meminta agar jenazah anaknya divisum ulang karena ia merasa ada kejanggalan.

---------------------------------------------------------------------------------

SETELAH DIPUKUL AKU DITUDUH MENCURI

Belum 10 hari bekerja di rumah majikan, serangkaian peristiwa telah dialami Rita (bukan nama sebenarnya), Ia dianiaya, dituduh mencuri, dan terakhir: di-terminate. Melalui jalur hukum, ia menuntut sang majikan, tetapi hingga kini nasib ibu seorang putri berusia 35 tahun ini masih terkatung-katung. Kepada Apakabar, BMI asal Tulungagung yang kini tinggal di shelter FKMPU itu bercerita panjang lebar:


”Didorong oleh keinginan untuk membantu meringankan beban suami yang patah tangan akibat kecelakaan, Agustus tahun lalu aku memutuskan berangkat ke Hong Kong – setelah tiga bulan diproses PT. Aku dipekerjakan di Kwun Tong, dengan tugas merawat seorang anak dan bersih-bersih rumah. Tiap hari, nenek datang membantu mengawasi si bocah.

Tuanku seorang polisi, sedangkan nyonya pemilik salah satu agency penyalur tenaga kerja. Siapa sangka, kedua majikanku bukan sosok yang takut pada peraturan negaranya sendiri. Terbayang jelas olehku, kejadian pada saat aku dianiaya majikan. Sore itu, sebelum nenek memandikan cucunya, aku menyalakan tombol pemanas air terlebih dulu, sebelum kutinggal masuk ke dapur untuk menyiapkan makan malam.

Sekitar pukul 7 malam, kedua majikanku pulang kerja, dan mendapati tombol pemanas masih menyala. Rupanya, aku dan nenek lupa mematikan. Mendapati hal itu, majikan langsung marah dan menuduhku mandi pakai air panas. Meski sudah kujelaskan siapa yang mandi, mereka tetap tak percaya. Akhirnya, tuan menarik tanganku ke kamar mandi, dan langsung ditampar. Tanganku dipukul hingga memar, kepalaku dibenturkan ke dinding kamar mandi.

Tak kuasa menahan rasa sakit, aku mencoba menghindar ke dapur. Namun tuan mengejarku. Dari belakang, tuan kembali memukul. Puncaknya, tuan meraih sebilah pisau dapur. ”Kalau kamu masih berani mandi pakai air panas, kulempar kamu dari lantai empat ini, supaya kamu mati,” ancamnya, seraya mengibaskan pisau tersebut di depan mataku.

Itulah kejadian pertama aku mendapat penganiayaan fisik dari tuanku, yang seorang polisi. Sebenarnya, bisa saja aku – yang setiap hari tidur pukul 12 malam – memilih diam mendapat perlakuan seperti itu. Mengalah, menyadari masih pembantu baru. Tapi karena takut kejadian itu terulang, ditambah tiap malam aku tak bisa tidur lantaran badan sakit, terpaksa aku melaporkan majikan ke agen, tiga hari setelah kejadian. Respons agen? Dia bilang, tindakan majikanku memang keliru, dan berjanji memberikan teguran. Namun, teguran lembut agen justru disambut dengan emosi meluap oleh kedua majikanku.

--------------------------------------------------------------------------
TKW di Hong Kong Dihaja


JAKARTA, SENIN - Malang nian nasib sembilan wanita warga negara Indonesia (WNI) yang tengah mengais nafkah di Hongkong. Ketika mau mengadu ke Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Erman Suparno yang tengah berkunjung ke Hongkong, mereka malah digebuki. Ironisnya para pelaku pemukulan adalah petugas Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Hongkong.

Akibat pemukulan itu, dua wanita dilarikan ke rumah sakit karena terluka cukup parah, sementara empat wanita lainnya mengalami memar-memar dan berdarah. Pemukulan itu disaksikan Menakertrans Erman Suparno yang berada di Gedung Queen Elizabeth, Hongkong, Minggu (7/9).

Duta Buruh Migran, Franky Sahilatua, saat dihubungi Warta Kota semalam mengatakan, pemukulan itu terjadi sekitar pukul 11.00 waktu Hongkong. Saat itu, puluhan tenaga kerja wanita (TKW) yang bekerja di Hongkong mengadakan pertemuan dengan Menakertrans. Beberapa TKW kemudian menggelar spanduk bertuliskan ”Stop Underpayment” (hentikan pembayaran upah di bawah standar) di depan menteri.

”Tiba-tiba saja, mereka langsung diseret dan dipukuli oleh petugas keamanan sampai luka-luka, padahal mereka hanya menggelar spanduk. Wajar dong, mereka mengutarakan aspirasi kepada menteri,” ujar penyanyi balada ini.

Franky menegaskan, pemukulan itu terjadi persis di depan Menakertrans. Anehnya, kata Franky, Pak Menteri hanya berdiam dan tidak bereaksi apa-apa. Petugas keamanan yang memukuli para TKW, jumlahnya lebih dari dua orang, juga berkewarganegaraan Indonesia. ”Mereka itu lebih sok berkuasa dibanding polisi Hongkong, mereka harus diberi sanksi tegas,” katanya.


-------------------------------------------------------------------------------

Kabaran TKW Hongkong

Bicara beban, Rukmini yang kini kecanduan rokok membagi kisah. Kemampuannya bertahan di Hongkong sampai enam tahun ini bukan tanpa alasan. Utang-utang di Jawa untuk ia berangkat dan membangun rumah belum lunas. Di tempat asalnya, Jawa Timur, ukuran kesuksesan dilihat dari rumahnya yang magrong-magrong.

”Orang kampung pikir di sini cari uang gampang. Saya juga terlanjur malu, apalagi setelah saya jadi TKW suami jadi dihormati di kampung. Karena rumah kami sudah tembok dan punya motor. Wah, tumiran makmur yo saiki, bojone kerjo neng Hongkong (wah, tumiran kaya sekarang setelah istrinya kerja di Hongkong)”, ungkap wanita beranak empat ini membagi kisah.

Padahal, berkali-kali siksaan fisik ia terima. Ditendang dan dipukul perlakuan yang menjadi sarapan. Semua ditelan pahit, tak tampak oleh tawa sumringah Tumiran yang mengendarai motor hasil perasan keringatnya. Tidur empat jam sehari semalam sangat menguras tenaganya.

Sementara Tumiran mendengkur di atas kasur, berselimut dinding tembok dalam rumah megah. Saat Tumiran merajut mimpi indah, saat itu pula Rukmini masih terjaga diperbudak majikan.

Namun, tak semua mengejar gengsi status sosial di kampung. Hadiatun (23), wanita berjilbab asal Malang ini misalnya. Lari ke Hongkong untuk menghindari masalah keluarga. Menikah di usia 14 tahun, ia terpaksa harus menghidupi dua anaknya yang kini ditinggal suami kawin lagi. Status janda muda membuatnya tersiksa oleh gunjingan miring tetangga. Meski hidupnya lurus, tetangga seakan tak rela ia hidup tenang membesarkan dua anaknya di desa.

”Saya yakin, 90% teman-teman yang ada di Hongkong kerja di sini karena keruwetan masalah keluarga. Semua karena terpaksa dan ingin menghindari masalah-masalah itu”, ungkap wanita yang grapyak (supel) mengucap salam pada siapapun yang ditemui di jalan ini. Merangkum dari sedu sedan para pekerja wanita Indonesia di Hongkong, eposnya sama. Semua bermasalah, terlilit beban, luka fisik, luka hati, dan ketergantungan dengan alasan ”terpaksa” kembali lagi ke Hongkong.

Wajah Dakwah

Hari Minggu di Victori Park. Adalah juga wajah dakwah. Jilbab putih dan warna-warni membalut indah wajah-wajah waolker women di sisi lain. Di bawah rindangnya pohon di ujung taman, sekelompok komunitas berjilbab berkumpul. Di dalamnya ada diskusi, mengaji, dan peneguhan akidah. Di tempat itu pula sholat dhuhur dan asar dijalankan.

Warna masalah yang mereka hadapi sama. Namun berbeda cara menyiasatinya. Hari Minggu pula, saat merdeka bagi mereka menjalankan ibadah. Sholat, bagi sebagian besar TKW adalah masalah berat yang musti ditanggung. Dapat dihitung jari bagi yang punya majikan toleran. Kisah digampar dan dipukul saat mau sholat cerita-cerita yang gampang ditemui. Mencuri waktu, ngumpet dari kebengisan majikan, untuk sholat di kamar mandi sebagian kisah pedih dari perjuangan mempertahankan akidah.

Jangan bicara sah atau tidak. Buang jauh-jauh bayangan rumah para majikan di Hongkong semegah Pondok Indah. Orang-orang kaya di Hongkong yang mampu menggaji pembantu Rp 3 juta adalah sebuah ruang di apartemen. Sempit dan sumpek. Bercampur dengan anjing dan berlumur minyak babi. Sriani, contoh seorang muslimah berjilbab yang merelakan fisiknya dicabik dan didera. Hanya untuk sholat. Disirami air saat sujud, dihampiri anjing saat ruku, sampai dijedotkan ke tembok.

Jika saja hidup memberikan pilihan. Jika saja para suami bertanggung jawab. Jika saja sesama muslim di tanah air bersaudara. Jika saja fakir miskin dan anak-anak terlantar diurusi negara. Sriani dan teman-teman senasibnya tak perlu menadahi nestapa ini. Maka, tumbuhnya 30 organisasi muslim di Hongkong hari ini menjadi sebuah harapan pembelaan bagi mereka.

Sebagai wujud keseriusannya menggali ilmu agama dalam kondisi darurat, para muslimah perkasa itupun mendatangkan ustad dan kyai dari Indonesia. Tak tanggung-tanggung, wajah pendakwah yang tenar di layar TV Tanah Air hampir semua pernah mereka datangkan. Terlihat betul bagaimana mereka butuh pengayom, tempat berbagi mencari solusi. Bukan sekadar dalil boleh dan tidaknya sholat di kamar mandi. Bukan sekedar fatwa dilarangnya wanita bekerja. Juga bukan sekadar nasyid dan kesempatan berfoto dengan idola yang mereka harapkan.








-------------------------------------------------------------------
Disiksa Majikan Arab, 2 TKW Indramayu Kabur dari UEA


INDRAMAYU - Duka tenaga kerja Indonesia kembali terjadi. Dua tenaga kerja wanita (TKW) asal Kabupaten Indramayu mejadi korban penyiksaan majikan saat bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) di Abu Dhabi,Uni Emirat Arab.

Dua TKW yang mengalami penyiksaan ini Sarminah (19) asal Desa Majakerta, Balongan serta Soliha (27) asal Desa Dadap, Juntinyuat. Kedua TKW yang bekerja pada majikan yang sama ini mengalami penyiksaan berat, sehingga keduanya mengalami depresi dan luka-luka di sekujur tubuhnya. Akibat kekerasan yang dialami, keduanya memilih kabur dari rumah sang majikan, Nahed Al Kalek Halil.

Dengan kondisi penuh luka, kedua TKW ini kabur menuju Bandara di Abu Dhabi dan memesan tiket kepulangan ke Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, keduanya langsung memesan mobil travel menuju Indramayu.

Keduanya tiba di Kabupaten Indramayu Kamis 9 Juli 2009. Mendapati anggota keluarganya mengalami luka, pihak keluarga langsung membawa ke rumah sakit Jumat (10/7/2009). Sarminah dilarikan ke RSUD Kabupaten Indramayu sedangkan Soliha dirawat di RS Bhayangkara, Losarang.

"Saya sering dipukul dengan besi tanpa alasan yang bisa dimengerti," katanya. Selain dipukul, Sarminah mengaku kerap disetrika oleh majikannya.

Akibat kekerasan yang dialami terus menerus, Sarminah mengalami luka yang cukup serius dibagian kepala dan kaki. Dia berharap Kedutaan Besar RI di Uni Emirat Arab memperkarakan majikannya yang melakukan tindakan semena-mena. Selain mengalami penyiksaan, korban juga mengaku mengalami putus kontak dengan keluarga di Indramayu karena ruang geraknya dibatasi oleh majikan.

"Gaji Sarminah juga telat dibayar beberapa bulan oleh sang majikan," ungkap Nap'iah (25) bibi korban. Sementara luka yang dialami Soliha juga tidak jauh berbeda. Dia kerap dipukul dengan benda tajam oleh keluarga majikan.

Kabid Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja Dinas sosial tenaga kerja dan transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Indramayu Iwan Hermawan menjelaskan, kedua keluarga TKW telah melaporkan tindakan kekerasan yang dialami. Dinsosnakertrans akan mengirimkan surat resmi kepada agen TKI yang memberangkatkan yakni PT Muhasa Tama Perdana Jakarta serta Departemen Tenaga Kerja RI dan Kedubes RI di Uni Emirat Arab untuk memproses secara hukum majikan kedua TKW yang melakukan penyiksaan.

"Kita meminta agen dan majikan korban untuk bertanggung jawab atas kekerasan yang dialami dua TKW ini," katanya saat dikonfirmasi. Selain itu, Dinsosnaker juga berencana memanggil perwakilan PT Muhasa Tama Perdana untuk meminta klarifikasi terkait kejadian tersebut.(Tomi Indra Prayitno/Koran SI/teb)

http://news.okezone.com/read/2009/07...kabur-dari-uea

-----------------------------------------------------------------------------

TKW Tewas Di Arab



TULUNGAGUNG-Tenaga kerja wanita asal Tulungagung tewas di Arab Saudi. Diduga TKW bernama Indri Mulyati, 28 tahun, tewas dianiaya oleh majikannya. TKW ini dipukul oleh sang majikan saat berselisih pendapat dengan majikannya.

Kembali pahlawan devisa Indonesia menjadi korban kekerasan di negeri orang. Tenaga Kerja Wanita Indri Mulyati 28 tahun asal Desa Notorejo, Kecamatan Gondang, Tulungagung diduga tewas dianiaya oleh majikannya yakni Hamat Aedh Al Syamri di Arab Saudi. Indri Mulyati tewas dipukul oleh majikannya di bagian punggung dengan menggunakan kayu.

Kabar meninggalnya Tenaga Kerja Wanita di Arab Saudi ini pertama kali disampaikan ke pihak keluarga oleh rekan kerja Indri yang berada di Arab Saudi yang memberitahukan jika indri sudah tewas dianiaya oleh majikannya. Tak pelak kabar duka ini langsung membuat pihak keluarga shock, pasalnya Indri Mulyati merupakan tulang punggung keluarga setelah sang suami Suryanto sedang sakit. Pihak keluarga berharap, jenazah Indri Mulyati segera dibawa pulang ke Indonesia untuk dimakamkan di kampung halamannya. Selain itu keluarga juga berharap pihak PJTKI mau mengurus pemulangan jenazah Indri ke Indonesia dan memberi santunan terhadap keluarga korban.


------------------------------------------------------------------------


TKW Indonesia Dipenjara di Arab

Jeddah, Selasa

Tenaga kerja wanita (TKW) Indonesia di Arab Saudi, Nour Miyati yang diduga mengalami penganiayaan fisik luar biasa hingga mengalami kelumpuhan oleh penajanya (sponsornya), dimasukkan ke dalam penjara.

Nour Miyati dimasukkan ke dalam penjara atas tuduhan membuat laporan palsu terhadap penajanya. Berdasarkan situs Arab News, Nour Miyati dipindahkan dari rumah sakit yang merawatnya Senin malam dan dijebloskan ke penjara yang belum diketahui. Hingga berita ini disiarkan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Arab Saudi belum memperoleh informasi apapun terkait dengan kondisi terakhir perempuan malang tersebut.

Atase Tenaga Kerja Indonesia M. Sukiarto, memastikan bahwa Kedubes RI belum memperoleh informasi mengenai keberadaan Nour Miyati.

------------------------------------------------------------------------------

Pernah Dipukul Palu, TKW Sukabumi Divonis Gila


SUKABUMI - Satu lagi kisah pilu menimpa yang tenaga
kerja wanita (TKW). Ai Imas (25), seorang TKW asal
Sukabumi, Jawa Barat, harus hidup dalam pasungan sejak
lima tahun terakhir. Hal ini terjadi setelah Imas
divonis mengalami gangguan jiwa akibat kepalanya
pernah dipalu majikannya saat bekerja di Arab Saudi.

Kisah pilu ini berawal ketika warga Kampung Cibodas RT
37/7 Desa Pawenang, Nagrak, Sukabumi, Jawa Barat ini
bekerja sebagai pembantu rumah tangga di sebuah
keluarga di Arab Saudi, sekira tahun 2003. Tubuhnya
yang mungil kerap diperlakukan kasar oleh sang
majikan. Hingga akhirnya bagian belakang kepala Ai
Imas hancur akibat dihantam palu.

Dalam kondisi sakit, anak kedua pasangan Acun, (55)
dan Nining (52) ini dipulangkan ke tanah air. Karena
kondisinya sangat memprihatinkan, Ai Imas yang sudah
dua kali bekerja sebagai TKW di Arab Saudi ini tidak
langsung dipulangkan, melainkan menjalani perawatan di
Rumah Sakit Jiwa Kramat Jati, Jakarta.

"Selama bekerja di Arab Saudi, Imas tidak pernah
bercerita soal majikannya yang kerap menyiksa. "Kami
baru mengetahuinya setelah melihat kondisi Imas saat
tiba di Jakarta. Bagian belakang kepalanya mengalami
luka serius. Diduga akibat luka itu puila prilaku
Imas jadi tidak normal," tutur Nining di rumahnya.

======================================================

Pengiriman Uang TKI Rp 1 M Per Hari
Tuesday, August 25, 2009 5:19 AM

Pengiriman uang dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri menalami peningkatan signifikan,hingga Rp 1 M per hari.Tren peningkatan itu terjadi sejak sebulan memasuki Ramadhan ini.

Supervisor pelayanan kantor Pos dan Giro cabang Subang,Ika Mutiasari menyebutkan,angka pengiriman uang TKI ke Subang melalui jasa Western Union mengalami peningkatan sebesar 1.600 pengiriman,di bandingkan pengiriman tahun lalu.

"satu bulan terakhir dari mulai menjelang ramadhan hingga saat ini,kami telah menerima total pengiriman uang dari luar negeri melalui fasilitas Western Union sebanyak 7.600 pengiriman.sedangkan tahun lalu hanya sekitar 6.000 pengiriman" ujar Ika,sabtu (22/8/2009).
Kebanyakan,transaksi penerimaan pengiriman uang berasal dari Arab Saudi,Malaysia,Hongkong serta Singapura yang menjadi basis TKI asal Subang.

Ika menjelaskan,total dana yang masuk per hari ke kabupaten Subang bisa mencapai Rp 1 miliar."puncaknya H-14 lebaran Nanti" imbuhnya.

Jumlah TKI asal Subang yang bekerja di luar negeri sebanyak 7.240 orang,di luar TKI yang menggunakan jalur resmi.Mereka kebanyakan dari daerah segi tiga emas pantura,yakni kecamatan Binong,Pamanukan dan Pusakanagara.(okezone.com)

Wah...jumlah uang yang cukup pantastis.Ternyata ada manfaatnya juga ya TKI?di samping mengurangi angka pengangguran juga dapat menambah pasokan devisa negara.
ini baru dari satu kabupaten saja dan hanya pengiriman melalui Pos dan Giro,belum lagi dari kabupaten-kabupaten lainnya.
===================================================



PENCARIAN DIBLOG INI

Arkib Blog

Anda juga perlu baca

Related Posts with Thumbnails

Pengikut

Test for your internet speed

Ads

Catatan Popular