Kendati Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah memberi keterangan bahwa dirinya tidak akan menonaktifkan Wakil Presiden Boediono dan menteri Keuangan Sri Mulyani, ternyata tidak mengubah niat Pansus Century.
Salah seorang anggota Pansus Century Maruarar Sirait berpendapat, pernyataan SBY kemarin hanyalah sebuah imbauan. “Biarkan Pak SBY yakin dengan apa yang beliau yakini, dan kami yakin dengan apa yang kami yakini,” ujar Maruarar kepada wartawan usai mengukuti diskusi di Wisma Antara, Jakarta, Sabtu (19/12/2009).
Menurutnya, Pansus meminta agar kedua pejabat negara tersebut karena memiliki sejumlah alasan. Salah satunya tentang laporan BPK yang mengatakan bahwa keduanya telah mengeluarkan kebijakan yang melanggar Undang-Undang.
“Kita hanya menjalankan proses politik di DPR. Proses hukum belum ada, kita hanya menyampaikan ke publik. Ini sebagai bentuk optimalisasi Pansus Angket dalam penyelidikan,” tandas politisi PDI Perjuangan tersebut.
Sebagaimana diketahui, pada Jumat kemarin SBY yang tengah berada di Kopenhagen, Denmark, sengaja menggelar jumpa pers untuk menyikapi tuntutan agar Boediono dan Sri Mulyani mundur dari jabatannya. Dari pernyataannya, SBY menolak jika harus menonaktifkan dua pembantunya itu. Pasalnya, Undang-Undang tidak mengenal istilah nonaktif bagi pejabat yang belum terbukti melanggar hukum.
Rujukan:
http://www.riauglobalnews.com/pansus-berkeras-nonaktifkan-boediono-dan-sri-mulyani/#more-350