Nuffnang Ads

SAJIAN KAMI

BERITA-BERITA KASUS JENAYAH SEKSUAL DAN BERITA-BERITA SEMASA..

Isnin, 31 Januari 2011

6,000 Lebih WNI Terjebak di Mesir

Demonstran mendatangi kedubes Masir di Washington, AS, kemarin. Mereka membawa spanduk dan foto demonstrasi menentang pemerintahan Presiden Mesir Hosni Mubarak dan mendukung rakyat Mesir menggulingkan pemerintahan yang sah.



JAKARTA-Kerusuhan di Mesir membawa dampak besar bagi Indonesia. Selain lebih dari 6 ribu warga Indonesia terjebak di negara di Benua Afrika itu, pergolakan politik di sana juga diprediksi bakal terjadi di Indonesia.

Warga negara Indonesia di Mesir yang terjebak umumnya mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di Universitas Kairo, salah satu universitas kenamaan di dunia, sejumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) yang sedang mengasi rezeki, amaupun seglintir pendatang illegal.

Hingga saa ini, pemerintah mencatat ada 6.000 WNI yang diketahui secara resmi keberadaannya di Kairo, ibu kota Mesir, maupun di kota-kota lainnya. Mereka terjebak di antara aksi bertajuk “Yawmul Ghadhab (Hari Kemarahan)”, gerakan unjuk rasa penggulingan Presiden Mesir Husni Mubarrak yang berkuasa selama 30 tahun.

Terkait hal itu, pemerintah Indonesia menjamin seluruh WNI yang tercatat tersebut dalam keadaan aman. “Kurang lebih ada 6100 WNI di Mesir. Hingga saat ini semuanya masih dalam keadaan baik, aman dan insyaallah dalam keadaan baik,” kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Minggu (30/1)

Menurut Marty, Pemerintah RI juga belum berencana melakukan evakuasi terhadap seluruh WNI tersebut. Pemerintah baru mengeluarkan travel advisory kepada WNI, baik yang berada di Mesir saat ini maupun yang merencanakan menuju ke Mesir.

“Terutama yang sudah berada di Mesir agar senantiasa meningkatkan kewaspadaaan, menghindari tempat-tempat keramaian dan berkomunikasi terus menerus dengan KBRI kita,” tegas Marty.

Seperti diketahui, unjuk rasa “Ha­ri Kemarahan” di Kairo dan se­jumlah kota lainnya dimulai sejak Rabu (26/1). Selain di Kairo, sejumlah kota provinsi lainnya seperti Suez, Ismailiyah, Fayyum, Qalyubia dan Iskandariyah juga terjadi unjuk rasa serupa.

Para pengunjuk rasa menuntut pembubaran parlemen yang ter­pilih dalam pemilihan pada No­vember 2010 dan mendesak Pre­siden Hosni Mubarak untuk tidak lagi mencalonkan diri dalam pemilihan presiden pada akhir tahun ini.

Hingga Minggu pagi korban kerusuhan sudah mencapai 102 orang tewas. Korban tewas makin memperparah keadaan di Mesir.

Pemandangan ironis terlihat di Bandara Kairo saat 19 pesawat pribadi lepas landas menangkut orang kaya Mesir. Di antara penumpang yang berada di pesawat itu adalah keluarga pengusaha telekomunikasi Mesir Naguib Sawiris dan pengusaha hotel Hussein Salem yang dikenal sebagai orang dekat Presiden Hosni Mubarak.

Sebagian besar dari pesawat itu diketahui menuju ke Dubai. Mereka mengungsi karena sadar terancam oleh kemungkinan serangan warga yang mengamuk, orang-orang kaya Mesir ini memutuskan untuk keluar dari negeri itu. Demikian diberitakan The Daily Telegraph, Minggu (30/1).

PENCARIAN DIBLOG INI

Arkib Blog

Anda juga perlu baca

Related Posts with Thumbnails

Pengikut

Test for your internet speed

Ads

Catatan Popular