Nuffnang Ads

SAJIAN KAMI

BERITA-BERITA KASUS JENAYAH SEKSUAL DAN BERITA-BERITA SEMASA..

Isnin, 31 Januari 2011

Lely Hilang Lagi

Lydia Apri Lely



MEDAN:--- Empat hari setelah ditemukan dalam kondisi linglung, Lydia Apri Lely (21) menghilang lagi kemarin (30/1) pagi. Gadis asal Komplek PJKA Jl. Gaharu, Kel. Perintis, Kec. Medan Timur itu kembali ‘dijemput’ pasutri berpakaian gamis.

Syahrul Sitompul (23), tunangan Lely, kemarin sekitar pukul 07.30, asyik nonton tv di rumah calon mertuanya, M. Syafii alias Peyot (50). Sedangkan Lely sedang menyapu halaman depan rumah. Tiba-tiba Peyot berteriak. “Eh Lely mana? Mana dia?” pekik Peyot sembari mencari Lely.

Jelas eluruh penghuni rumah kaget. Justini (46), ibu korban, sontak keluar dari dapur saat sedang memasak. Begitu juga Syahrul, dia lompat dari tempat duduknya. Mereka mencari Lely. Seluruh komplek ditelusuri. Namun tak satupun warga yang melihatnya pergi dengan siapa. Hanya saja, Lely dikatakan pergi ke arah Jl. Merak Jingga, tak jauh dari Swalayan Macan Yaohan.

Sayang. Dikejar ke sana, Lely juga tak ada. Kesal bercampur gundah, Peyot kembali ke rumah. Pria yang sehari-hari berternak ayam kampung ini menangis dan emosi. Setelah dirembukkan, mereka kembali mendatangi Ustadz Adi di kawasan Starban, Polonia, Medan untuk mencari tahu keberadaan Lely. Di sana, Peyot menceritakan hilangnya Lely. Melalui kemampuan supranaturalnya, roh Lely dipanggil. Tiba-tiba Ustad Adi langsung kesurupan. Wajahnya pun berubah seram, pandangan matanya tajam.

Tahu roh Lely sudah masuk, Peyot pun bertanya dimana keberadaan anaknya. “Aku di Aceh, aku pulang nanti, tapi jangan dimarahi ya,” ucap roh Lely lewat Ustadz Adi. Setelah sadar, kata Ustadz Adi, Lely dipergunakan sekelompok orang untuk tujuan yang tidak baik. “Otak Lely ini sudah dicuci, besar kemungkinan untuk tujuan yang tidak baik,” jelas Peyot menirukan ucapan Ustad Adi yang memperkirakan Lely akan kembali ke tempat pertama ditemukan di kawasan Simpang Limun, Medan sekiar pukul 20.00 WIB. Namun hasilnya nihil****************.

Sebelumnya, Sabtu (22/1) pagi lalu, Lely pamit kepada ibunya mencari pekerjaan di kawasan Simpang Limun, Medan. Tapi hingga malam, Lely belum pulang juga. Hingga Minggu (23/1), Lely tak ditemukan. Senin (24/1) pagi, orang tua Lely melaporkan hal itu ke Mapolsek Medan Timur, tak jauh dari rumah mereka. Pun dilapor ke polisi, sejumlah saudara tetap terus mencari Lely. Begitu juga dengan Syahrul. Saking heboh mencari, sedikitnya 37 dukun didatangi keluarga ini guna mencari keberadaan Lely. Dukun-dukun itu berada di Belawan, Delitua, Pancur Batu, dan Helvetia. Namun, semuanya tak membuahkan hasil. “Setiap datang beli bunga dan nyalamkan (duit), habis juga Rp 2.700.000 selama minta petunjuk dukun,” ujar Peyot.

Empat hari usai menghilang atau Rabu (26/1) sekira pukul 13 WIB, Syahrul menemukan tunangan yang bakal dinikahi Mei tahun ini dengan tatapan mata kosong, berdiri terpaku di bawah billboard reklame di depan Pasar Simpang Limun. Kondisinya memprihatinkan. Ia seperti orang yang terkena hipnotis. Lely tak kenal dengan ayah dan ibunya, juga para saudaranya. Karena lupa ingatan, Lely pun sulit untuk ditanyai seputar kisahnya menghilang selama 4 hari. “Dia cuma bilang ayah dan umi, cuma itu aja lain nggak ada,” terang Peyot.

Demi menyembuhkan keanehan putrinya, Peyot membawa Lely ke seorang paranormal di kawasan Starban, Medan. Setiba di sana, Lely pun dibacakan jampi-jampi. Gadis itu menjerit kuat saat kakinya disentuh dan meracau sambil berontak. Ia menyebut namanya Aini. “Aini... Aini... gitu dibilangnya,” kata Peyot mengulang ucapan putrinya saat diobati.

Kondisi Lely mulai tenang usai sang paranormal membacakan doa untuknya. Lamat-lamat tubuhnya pun melemah dengan tatapan mata yang tetap kosong. Tapi saat itulah dia mulai mengenal ayah dan ibunya. Tapi selain orang tuanya, “Lely nggak kenal siapa-siapa, jalannya pun seperti robot. Matanya tak mau berkedip,” kata Peyot. “Dia (sekarang) lagi nonton (bioskop) sama tunangannya,” sambung Peyot pada POSMETRO yang mendatangi kediaman keluarga itu.

Anehnya, dari dalam saku jeans sebelah kanan Lely, ditemukan secarik kertas bertuliskan huruf bahasa bangsa Timur Tengah. Kertas itu turut dibawa saat Lely diobati oleh paranormal Harahap. “Ini ajian yang biasanya dipakai untuk menghancurkan pikiran manusia. Biasanya kalau sudah kena ini nggak ingat siapa-siapa lagi,” ujar Peyot menirukan ucapan Harahap soal kekuatan tulisan bahasa bangsa Timur Tengah itu.

PENCARIAN DIBLOG INI

Arkib Blog

Anda juga perlu baca

Related Posts with Thumbnails

Pengikut

Test for your internet speed

Ads

Catatan Popular