Nuffnang Ads

SAJIAN KAMI

BERITA-BERITA KASUS JENAYAH SEKSUAL DAN BERITA-BERITA SEMASA..

Jumaat, 25 Februari 2011

INDONESIA: 169 Orang Setiap Hari Meninggal Akibat Tuberculosis




JAKARTA:-- Ancaman penyakit Tuberculosis (TB) di Indonesia masih tinggi. Data Joint External TB Monitoring Mission (JEMM) menyebutkan setiap tahun masih ada 61.000 orang atau 169 orang perhari meninggal karena penyakit ini.

Meski demikian, menurut Mission Leader Of JEMM Dr Japp Brocmans saat menyampaikan hasil evaluasi mereka kepada Menteri Kesehatan, Kamis (24/2), cukup banyak pula perbaikan dalam upaya pengendalian TB di Indonesia dan diakui secara global. Termasuk di antaranya penurunan peringkat dari 3 menjadi 5 pada daftar negara dengan beban TB terbesar di dunia.

JEMM beranggotakan pakar Tuberculosis (TB) dari dalam dan luar negeri. Tim JEMM terdiri dari 17 pakar TB internasional, 27 pakar nasional dari mitra-mitra gerakan stop TB Partners dan 13 pakar dari National TB program (NTP) Indonesia. Misi evaluasi adalah berupaya menilai pengelolaan dan pelaksanaan NTP serta menindaklanjuti rekomendasi kegiatan JEMM pada April 2007.

Dr Japp menambahkan Indonesia masih menduduki peringkat 8 pada daftar kasus Multi Drug Resistance (kekebalan terhadap pengobatan TB). Selama beberapa tahun terakhir, program nasional TB telahsecara serius melakukan upaya perbaikan sesuai dengan rekomendasiJ EMM 2007 dan telah menunjukkan keberhasilan dalam berbagai bidang.Di antaranya peningkatan temuan kasus dan keberhasilan pengobatan di Puskesmas.

Tim JEMM menyampaikan enam rekomendasi kepada Menkes, yakni kesinambungan financial dalam upaya pengendalian TB, peningkatan kemampuan manajemen hibah, keterlibatan RS dalam implementasi strategi DOTS, akses dan penggunaan obat TB secara rasional di RS dan dokter praktik swasta, pengembangan layanan pengobatan MDR TB melalui programmatic management of drug resistant tuberculosis dan peningkatan kualitas jaringan laboratorium dalam pemeriksaanspectrum mikroskopis, kultur dan tes kepekaan obat TB (DST).

Menanggapi laporan JEMM, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan penemuan pasien dan upaya memastikan mereka menuntaskan pengobatan sangatlah penting dalam pengendalian epidemic TB untuk memutus mata rantai penularan. "Sebuah survei kekebalan obat di Jawa Tengah baru baru ini menunjukkan, jumlah kasus baru Multi Drug Resistance tergolong rendah yakni 1,8%. Ini menandakan program pengendalian TB di Indonesia berjalan dengan baik," ujar Menkes.

Capaian besar lainnya adalah terselesaikannya masalah ketersediaan obat TB yang terjadi pada 2010 lalu, di tahun lalu pemerintah kata dia, meningkatkan dukungan sampai 300% guna menyokong penyediaan obat-obatan lini pertama untuk kasus TB sehingga mencukupi untuk pengobatan 300.000 kasus TB. "Hasilnya Tim JEMM menemukan jumlah ketersediaan obat-obatan TB mencukupi di Puskesmas," katanya.

"Alokasi dana untuk mendukung pengendalian TB juga telah meningkat dari US$10 juta pada 2002, menjadi US$61 juta di tahun 2011. Dengan peningkatan porsi alokasi dari pemerintah pusat dan donor internasional seperti GFATM dan USAID. Di bulan Desember 2010 Indonesia menerima US$119 juta untuk digunakan selama 5 tahun," ujarnya.

PENCARIAN DIBLOG INI

Arkib Blog

Anda juga perlu baca

Related Posts with Thumbnails

Pengikut

Test for your internet speed

Ads

Catatan Popular