MAKASSAR — Sebanyak lima merek sirup Markisa yang dinilai berbahaya untuk dikonsumsi. Bahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Makassar telah melakukan penarikan.
Mencuatnya penarikan minuman berbahaya bagi tubuh itu dilakukan setelah Balai Pengawas Obat Makanan (BPOM) menemukan adanya sampel minuman yang mengandung bahan kimia yang berlebihan.
BPOM memang rutin melakukan pengambilan sampel terhadap makanan dan minuman yang dijual di pasaran. Khususnya di Kota Makassar menemukan jenis minuman Markisa yang mengandung pemanis buatan (siklamat) yang melebihi standar, yakni mengandung 2.010 mg/kg yang seharusnya hanya 1.000 mg/kg. Selain itu juga mengandung pengawet (as.benzoat) sebanyak 2.186 mg/kg, padahal seharusnya 1.000 mg/kg.
Kepala Bidang Pemeriksaan dan Penyidikan BPOM Makassar, Adila Pababari yang dihubungi via selularnya mengatakan, pihak BPOM Makassar telah mengeluarkan hasil uji kadar pemanis yang ada pada Markisa yang diproduksi home industri itu.
"Dalam PP 722 yang mengatur tentang bahan tambahan pemanis untuk makanan dan minuman. Jadi setelah dilakukan pengujian, hasilnya diketahui jika bahan pemanis yang digunakan melebihi kadar yang diharuskan," kata Adila.
Menurutnya, hasil uji itu telah diserahkan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) kota Makassar. Karena, produksi makanan dan minuman home industri yang melanggar dibina langsung oleh Dinkes.
"Jadi Dinkes yang berwenang untuk melakukan pembinaan kepada home industri yang melanggar. Penarikan produknya juga dilakukan Dinkes bersama dinas terkait lainnya," terangnya.
