SURABAYA - Maunya menghapus tato di punggung dan paha istrinya, tapi Sugiyono (38) justru harus berurusan dengan petugas Polsek Wonocolo, Surabaya. Pelapornya sang istri sendiri, Evi Ratnawati (31) yang merasa telah dianiaya.
“Luka ini gara-gara suami saya. Dia mengolesi bagian tubuh ini dengan katalis (cairan kimia untuk campuran minyak resin supaya terjadi pengerasan atau sering juga di sebut hardener),” kata Evi di ruang SPKT Polsek Wonocolo, Rabu (25/1/2012).
Wanita yang ngekos di Bendul Merisi, Surabaya tersebut mengungkapkan, perbuatan itu terjadi saat Sugiono mengetahui tato non permanen di punggungnya, Minggu (22/1/2012). Sugiyono lalu meminta Evi menghapusnya, menggunakan catalis. Suaminya ini juga menyakinkan Evi jika cairan itu tak berbahaya.
Karena setengah dipaksa Evi kemudian menuruti keinginan Sugiono. Suaminya sendiri yang mengoleskan cairan itu ke punggung dan pangkal pahanya. Namun entah kenapa beberapa saat kemudian daerah yang diolesi itu kemudian terasa panas dan perih lalu membekas.
Evi kesal dengan tindakan suaminya ini. Selain menyebabkannya terluka, ia juga tak bisa bekerja lagi seperti biasanya. Padahal selama ini Evi sendirian membiayai hidup keluarga mereka.
Kapolsek Wonocolo Kompol M Machali mengatakan masih menyelidiki laporan Evi ini. Ia juga meminta agar Evi mau untuk divisum terkait laporannya itu. “Selanjutnya kedua orang yang bertikai ini akan kami panggil untuk diperiksa. Tunggu saja sampai pemeriksaan ini selesai,” ujar mantan Kapolsek Benowo ini.
