DENPASAR - IS (14) seorang pelajar SMP yang tinggal di Sesetan, Denpasar, hilang dari rumahnya selama tiga hari. Tragisnya, menghilangnya IS dari rumahnya ternyata dijual oleh seorang perempuan berinsial F (17) untuk melayani om-om.
Parahnya tak hanya IS, masih ada dua pelajar SMP lainnya yang juga dijual oleh F. Mereka adalah HI (16) dan HL (16). Ketiga pelajar SMP di Denpasar dipaksa melayani nafsu bejat para pria hidung belang dengan iming-iming uang Rp400 ribu sekali servis.
"F kami tangkap setelah orangtua IS melaporkan anaknya yang hilang selama 3 hari," kata Kanitreskrim Polsek Denpasar Selatan, AKP I Made Dayendra dalam keterangan resminya, Selasa 24 Januari 2012.
Dari pengakuan IS, dia telah dipaksa melayani pria hidung belang, dengan bayaran Rp400 ribu sekali memberi layanan di ranjang.
Polisi lanjut melakukan penyelidikan dan membekuk F yang tinggal di Sesetan, Denpasar. Belakangan diketahui korban F tidak hanya IS, namun juga dua pelajar lainnya HI dan HL.
"Awalnya kenalan. Saya tanya ke dia, mau tidak melayani om-om, dia bilang mau," dalih F. Karena tergiur mendapat iming-iming antara RP300 sampai Rp400 ribu, mereka akhirnya mau melayani hasrat biologis para pria.
Biasanya, F langsung mengontak tamu yang ingin menikmati daun muda itu. Kencan pun dilakukan di sejumlah penginapan atau hotel di Denpasar dan Badung.
Polisi masih mendalami dan memintai keterangan ketiga korban dikonfrontir dengan keterangan F. Hanya saja, dari pengakuan ketiga korban mereka justru dipaksa melayani pria hidung belang.
Polisi terus mengembangkan kasus ini guna melacak kemungkinan adanya jaringan sindikat perdagangan para ABG di Bali tersebut.
Apapun dalih pelaku, polisi tetap menyeret F, wanita tamatan SD yang telah bercerai itu dan menjeratnya dengan pasal 83 UU NO 23 tahun tahun 2002 Tentang Perdangan anak di bawah umur.
