MAGETAN (Jawa Timur) - Dalam minggu-minggu ini, di Magetan, Jawa Timur, diheboh dengan beredarnya video mesum yang diduga diperankan oleh salah satu siswi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Bungkuk, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, berinisial, E (15 tahun).
Sedangkan pelaku pria yang diduga sekaligus sebagai perekam video, belum diketahui identitasnya. Namun beredar cerita, pelaku pria merupakan warga Kabupaten Pacitan, yang juga pacar dari pelaku wanita.
Adegan mesum yang diduga dilakukan salah satu siswi klas 1 MTs Bungkuk ini, berdurasi 25.36 menit. Bahkan konon, video ini sempat diunggah ke youtube, namun kemudian dihapus.
Menurut beberapa sumber, adegan porno tersebut kemungkinan diambil di kawasan hutan Desa Ngunut, Kecamatan Parang. Dalam adegan itu, wanitanya menggunakan jilbab dan kaos berwarna merah muda dan bawahan long dress warna ungu.
Sedangkan prianya yang terlihat seusia dengan wanitanya, menggunakan kaos warna hitam dan kalung rantai yang terbuat dari bahan monel. Diduga, video itu dibuat sekitar pertengahan bulan Oktober 2013.
"Kata teman-teman, diperkirakan pembuatan film itu setelah acara Idul Adha di sekolah. Mungkin setelah pulang sekolah kemudian dijemput pacarnya dan diajak melakukan adegan itu (mesum)", kata salah satu siswa MTs Bungkuk, yang minta identitasnya dirahasiakan, kepada wartawan.
Salah satu guru MTs Bungkuk, mengatakan, film yang beredar dari handphone ke handphone itu kualitasnya bagus dan beresolusi tinggi. Sehingga kualitas videonya jelas dan tidak blur meski pengambilannya bergoyang. Guru ini juga mengatakan, kalau siswi berinisial E, merupakan anak warga Desa Ngunut, Kecamatan Parang.
"Iya, memang siswi E, murid sini dan orang tuanya asli Desa Ngunut, Parang. Kalau prianya kurang tahu", kata salah satu guru MTs Bungkuk, yang tidak mau disebutkan namanya, kepada wartawan.
Sementara itu, Kapolsek Parang, AKP Agus Supriyanto, mengatakan, masalah beredarnya video porno yang diduga diperankan siswi klas 1 MTs Bungkuk, sudah ditangani unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Magetan.
"Soal itu, silahkan konfirmasi ke Polres saja. Saya tidak berwenang memberikan komentar", kata Kapolsek Parang, AKP Agus Suprianto, kepada wartawan.
