RAMAI- Warga berjubel di halaman Kantor Mapolsek Perdagangan, untuk melihat dari dekat, Surianto seorang bapak yang memperkosa anak kandungnya hingga hamil 5 bulan.PERDAGANGAN-METRO; - Berdalih jarang dilayani istri, seorang ayah di Kampung Gunung Bandar Jaya, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun tega memerkosa berulang kali putri kandungnya sendiri sebut saja Bunga (17) hingga hamil 5 bulan. Aib tersebut terbongkar, Jumat (26/3), setelah korban menceritakan perbuatan ayahnya itu kepada seorang tetangga.
Surianto (40), ayah badau yang tega menghamili putrinya itu. Pria yang berprofesi sebagai pencari batu padas ini, nyaris tewas dihajar massa yang menangkapnya di kediamannya. Beruntung aparat kepolisian Polsek Perdagangan yang dipimpin Kapolsek AKP Parluhutan Panjaitan tiba tepat waktu dan langsung mengamankan tersangka dan menggiringnya ke Mapolsek.
Tersangka yang diwawancarai di Mapolsek Perdagangan, Jumat (26/3) kemarin, mengakui segala perbuatannya. Pria gondrong berkulit hitam legam ini, mengaku tega menyetubuhi putri kandungnya sendiri karena sudah lama tak mendapat pelayanan dari istri.
"Kuperkosa anakku karena sudah jarang dilayani istri. Perbuatan itu ku lakukan baru tiga kali. Dua kali di ladang dan sekali di rumah," terang ayah anak 6 ini dengan wajah sedikit lembam karena sempat dihajar warga.
Diceritakannya, aksi pertama itu dilakukannya Oktober 2009 di sebuah perladangan di pinggir sungai Marihat Muda, Nagori Gunung Bandar Jaya, Kecamatan Bandar tepatnya 5 km dari rumah mereka.
Siang itu, palaku mengajak putri pertamanya tersebut ke perladangan (tanpa pemilik) untuk mencari rebung buat disayur. Tiba di lokasi perladangan yang cukup sunyi itu, tiba-tiba timbul nafsu Surianto untuk memerkosa putrinya.
Setelah memastikan tak ada seorangpun di perladangan itu, Surianto lalu mengacungkan pisau yang digenggamnya kepada korban sembari meminta untuk dilayani.
"Cepat buka celanamu," ancam Surianto saat itu sambil mengacungkan pisaunya ke arah korban. Takut dibunuh, dengan terpaksa korban menuruti permintaan ayah kandungnya. Di atas rerumputan di perladangan itu, Surianto berhasil memerawani korban untuk pertama kalinya.
Sebelum pulang ke rumah, Surianto mengancam putrinya untuk tidak mengatakan peristiwa yang baru terjadi itu kepada siapapun. "Jangan kau ceritakan kepada siapapun, kalau tidak ku bunuh kau," ancam Surianto.
Ancaman tersebut ternyata manjur. Setibanya di rumah korban tak berani menceritakan perbuatan bejat ayahnya itu kepada siapapun. Hal ini membuat Surianto semakin menjadi-jadi.
Selang beberapa minggu kemudian, Surianto kembali memerkosa korban. Aksi kedua ini dilakukannya di perladangan ubi tak jauh dari rumah mereka.
Sementara aksi ketiga, kata Surianto, dilakukan mereka di dalam rumah saat istrinya bekerja mencari batu padas. "Yang ketiga itu pas aku pulang makan siang. Istriku masih bekerja mencari batu. Sedangkan anak-anakku yang lain sedang sekolah," aku Surianto lagi. Di rumah tanpa kamar berukuran 3 x 4 meter yang terbuat dari tepas (gedek) itu, lagi-lagi Surianto berhasil menyetubuhi putri kandungnya.
Surianto mengakui, sejak istrinya bekerja beberapa bulan lalu, dia baru sekali dapat menyetubuhi istrinya. Alasannya, karena setiap hari istri selalu bekerja dan pada malam harinya banyak anak-anak. "Istriku tiap hari bekerja. Kalau malam anak-anak di rumah. Taulah Pak, rumah kami tak ada kamarnya. Jadi kami tidur ramai-ramai," bilang Surianto.
Menurut Surianto lagi, ia tega menyetubuhi putrinya lantaran tak ada uang untuk menggunakan jasa PSK. "Dari mana uangnya untuk main sama PSK? Kerja aja sebagai tukang batu. Lagian anakku itu cantik dan seksi, jadi aku tergiur untuk menggaulinya," kata Surianto.
