Nuffnang Ads

SAJIAN KAMI

BERITA-BERITA KASUS JENAYAH SEKSUAL DAN BERITA-BERITA SEMASA..

Sabtu, 24 April 2010

AKIBAT NIKAH SIRI: Guru Wanita Tega Buang Bayi Ke Longkang

( Foto hiasan)


MEDAN -- Yusniar (45), yang dulu dikenal sebagai guru yang periang di lingkungan sekolahnya kini terlihat sering murung. Wanita yang tega membuang anaknya itu hanya terkulai lemas di atas bangsal di ruangan 702 Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan, Sabtu (24/4).

Saat ditemui wartawan koran ini, guru yang mengajar di SD Negeri 0544xxx ini terlihat murung. Tatapannya kosong, seakan penuh penyesalan. Kepada wartawan koran ini, Yusniar mengaku nekat melakukan itu semua akibat sang suami, Lilik (42) yang telah menikahinya secara siri, menghilang sejak 5 bulan lalu.

“Apalagi yang mau dibilang, semuanya telah terjadi. Jika waktu bisa diputar kembali, mungkin saya nggak akan memilih jalan seperti ini,” Sebut Yusniar sambil berbaring lemas di tempat tidurnya.

Sebelumnya, wartawan koran ini agak sulit untuk melakukan wawancara dengan guru SD yang tega membuang bayinya tersebut. Namun dengan izin petugas polisi yang menjaga Yusniar, dan Dirut pirngadi Dewi F Syahnan, akhirnya wartawan diizinkan melakukan perbincangan dengannya.

Di dalam perbincangan tersebut, Yusniar yang terlihat lemah mencoba menceritakan kondisi terakhirnya. Dia mengatakan kondisinya sangat lemas dan tidak berdaya untuk melakukan upaya apapun. Hanya mampu berdiri saat hendak buang air dan selebihnya hanya bisa tergolek.

“Kata dokter kadar gula di tubuh saya hanya 56, mungkin itu yang membuat saya lemas dan susah tidur. Sejauh ini dokter masih merawat kaki saya yang terluka, dan memeriksa gangguan gula dan ginjal yang saya alami,” ujarnya

Yusniar berujar selain memiliki penyakit gula, ginjalnya juga mengalami gangguan, sehingga membutuhkan perawatan hingga dua minggu lebih agar kondisinya bisa berangsur pulih dan keluar dari rumah sakit tersebut.

Terkait kejahatan yang telah dilakukannya, Yusniar sudah rela dan pasrah dengan tuntutan dan hukuman yang akan dijatuhkan kepadanya. Menurutnya, penyesalan tak akan mengembalikan nyawa anaknya.

“Inilah resiko yang harus saya tanggung, saya siap dengan apapun yang akan dilakukan kepada saya. Dan saya sudah siap menerima hukuman apapun dari pak polisi sebagai pertanggung jawaban dari apa yang telah saya lakukan,” tegasnya.

Namun dibalik itu semua, Yusniar sangat membutuhkan semangat dari keluarga dan kedua anaknya agar mau memaafkan semua kejahatan yang telah dilakukannya.

“Saya berharap anak saya mau mendoakan saya, agar bisa melewati semua ujian ini dengan tabah. Semoga setelah keluar dari rumah sakit ini saya masih memiliki kekuatan untuk menjalani hukuman yang akan dijatuhkan nantinya,” harap Yusniar dengan menitikkan air mata.

PENCARIAN DIBLOG INI

Arkib Blog

Anda juga perlu baca

Related Posts with Thumbnails

Pengikut

Test for your internet speed

Ads

Catatan Popular