Pocong jadi-jadian ditangkap polisi
PEKANBARU - Aksi demonstrasi ratusan pedagang kali lima korban penggusuran paksa Pemko Pekanbaru di Kantor DPRD Pekanbaru, Senin (10/6/2013) mengusung sejumlah ornamen unik dan sarat akan nilai protes.
Selain spanduk-spanduk bertuliskan kalimat sindiran, pendemo juga membawa patung pocong dengan kepala mirip wajah Wali Kota Pekanbaru, Firdaus MT juga turut dipertontonkan massa.
Patung pocong 'Firdaus MT' tersebut dililit kain kafan putih. Bagian mulutnya diberi warna merah. Patung tersebut terus menerus diangkat ke tengah-tengah kerumunan massa.
"Ini simbol matinya nurani pemimpin Kota Pekanbaru. Dia yang dulu berjanji, sekarang justru mengingkari janjinya. Wali kota munafik dan mengorbankan kepentingan masyarakat demi kepentingan pribadi," tegas Arto, orator pendemo.
Massa demonstran membawa spanduk-spanduk berisi kecaman terhadap pemerintahan Firdaus-Ayat Cahyadi. Sejumlah spanduk bertuliskan antara lain "Ganyang Firdaus-MT", "Ya Allah Kami Dizolimi Pemimpin Kami", "Firdaus Firaun Pekanbaru", "Kami Salah Pilih Anak Harimau", "Pemimpin Pengisap Darah Rakyat."
Dalam tuntutannya, massa meminta agar Pasar Jongkok di Jalan Subrantas dibolehkan kembali untuk berjualan. Selain itu, pendemo meminta tidak ada lagi penggusuran pedagang, tinjau ulang seluruh izin usaha ritel, pemberantasan mafia kapitalis dan politisasi pedagang. Jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi, massa mengancam akan memakzulkan Firdaus-Ayat.
