Seorang bayi perempuan yang baru dilahirkan Salamah (25), warga Dusun V Desa Perkebunan Petatal Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara tanpa tempurung (batok) kepala (Anencephal) dirawat di Rumah Sakit Umum H. Abd Manan Simatupang Kisaran, Rabu (23/2).
Bayi yang baru berumur satu hari itu, lahir atas bantuan dukun beranak, namun disebabkan pembentukan organ kepalanya tidak sempurna, bayi yang merupakan buah hati dari pasangan Awaluddin (27) dan Salamah (25) dibawa ke RSU H Abd Manan Simatupang Kisaran untuk mendapat perawatan lebih intensif.
Direktur RSU H Abd. Manan Simatupang Kisaran, dr. Herwanto, Sp.B melalui dr. Riris M. Tampubolon mengataka, bayi memiliki berat badan 1,4 kg, dengan tinggi sekitar sekitar 30 cm.
Menurutnya, tubuh bayi itu tidak sempurna disebabkan gagalnya pembentukan organ kepalanya saat dalam kandungan (organogenesis), hingga sewaktu ia lahir tidak lengkap. Dikatakannya, hal itu disebabkan, saat ibunya mengandung, diduga sering mengkonsumsi obat atau bahan kimia lainnya dengan tidak teratur atau tanpa resep dokter, hingga proses pembentukan organ bayi terganggu.
Pihaknya harus merawat secara intensif dengan menggunakan tabung inkubator, agar kondisi tubuhnya tetap stabil, serta dibantu pernapasannya menggunakan oksigen.
"Untuk sementara, bayi masih diberikan perawatan, karena kondisi bayi memburuk, sambil menunggu dokter anak yang masih keluar kota mengikuti seminar di Medan," ujar dokter umum itu.
Sementara ayahnya, menjelaskan, bayinya lahir cukup umur dan istrinya saat mengandung tidak ada mengeluh, dan sekarang ia sedang istirahat di rumah setelah melahirkan.
"Tidak ada kejanggalan yang ditemukan saat hamil dan bayi saya cukup umur sembilan bulan di kandungan," paparnya. Namun, meskipun bayi malang akan mendapat perawatan gratis di RSUD HAM, pihak keluarga tetap akan membawa anaknya pulang, dengan alasan keterbatasan dana.
"Saya tidak punya dana," ungkapnya sedih.
