JAKARTA--MI: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengharapkan para penyelidik kasus Bank Century tidak menyalahkan dirinya jika menemukan kekeliruan dalam proses pengucuran dana talangan kepada bank itu.
Ditemui sebelum menghadiri rapat kabinet paripurna di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (24/2), Sri Mulyani tidak mau menyebutkan pihak lain yang ia maksud telah melakukan kesalahan.
Ia hanya menunduk sambil tersenyum ketika ditanya apakah tempat lain yang dimaksud tersebut adalah Bank Indonesia. "Kalau sudah dilaksanakan dengan baik, hasilnya baik, kalau ada kesalahan di tempat lain, jangan ditimpakan kepada kami," ujarnya.
Menurut Sri Mulyani, ia hanya seorang pejabat negara yang mengerjakan tugas negara berdasarkan undang-undang yang ada.
Menanggapi desakan untuk mundur dari kursi menteri keuangan, Sri Mulyani memilih tidak berkomentar. Ia mengatakan sama sekali tidak merasa dikorbankan dan akan menghadapi
hasil akhir panitia angket Bank Century sebagai sebuah proses politik. "Tidak ada yang mengorbankan, semuanya dihadapi saja," ujarnya.
Empat dari sembilan fraksi dalam panitia khusus hak angket Bank Century menyebut Boediono selaku mantan Gubernur BI dan Sri Mulyani sebagai mantan Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) sebagai pihak bertanggungjawab dalam kasus dana talangan Bank Century.
Dilain komentar,Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendoakan Wakil Presiden Boediono, yang berulang tahun hari ini, tabah menghadapi ujian, cobaan dan tantangan serta tetap tegar dan sabar.
Hal itu diungkapkan Presiden sebelum membuka sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Kamis (25/2). "Semoga Pak Boed (Boediono) panjang usia. Selalu dilindungi Allah SWT diberikan tuntunan dan bimbingan untuk menjalani kehidupan yang dirahmati Allah," ujar Presiden.
Nama Boediono menjadi sorotan dalam kasus Bank Century. Mantan Gubernur Bank Indonesia ini disebut bertanggungjawab atas bailout Bank Century yang dinilai pansus DPR sarat masalah
