LEBAK--MI: Penularan penyakit kaki gajah (filariasis) mengancam warga Kota Serang, Banten, setelah ditemukan dua warga positif terserang penyakit yang dapat menimbulkan kecacatan permanen pada bagian anggota tubuh penderita.
Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Serang dr Ella Meidelina, mengatakan, pihaknya mengkhawatirkan penularan penyakit kaki gajah meluas menyerang warga lainnya .
Sebab, sampai saat ini belum dilakukan pengambilan sampel darah jari (SDJ) dan pengobatan massal di daerah endemnik penularan penyakit tersebut.
Dua warga yang positif menderita filariasis ditemukan di wilayah Puskesmas Singadari dan Taktakan, Kota Serang, sehingga perlu adanya pengambilan sampel darah untuk diteliti di Laboratorium Departemen Kesehatan (Depkes) Jakarta.
Kemungkinan besar warga lainya banyak yang positif terserang penyakit kaki gajah, karena hingga kini pemerintah kota (Pemkot) belum memiliki dana untuk melakukan penelitian maupun pengobatan massal.
Dokter Ella menjelaskan, penyakit kaki gajah ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk dari si penderita yang mengalami pembengkakan permanen pada bagian kaki atau tangan.
" Filariasis akan menyerang bagian anggota kaki dan tangan seperti besarnya binatang gajah," katanya.
Oleh karena itu, satu-satunya untuk mencegah penyakit tersebut adalah harus dilakukan pengambilan SDJ pada malam hari, karena ditularkan melalui gigitan berbagai jenis nyamuk.
Selain itu, juga dilakukan pengobatan massal di daerah endemis penularan kaki gajah.
"Kalau kita memiliki dana cukup besar maka semua warga Kota Serang dikenakan pengobatan massal. Jika tidak dilakukan pengobatan massal, khawatir warga lainnya terserang," ujarnya.
Meskipun penyakit kaki gajah secara langsung tidak mematikan, namun akan berdampak terhadap menurunkan kualitas sumber daya manusia dan produktivitasnya.
