TEMANGGUNG - Kepolisian Resor (Polres) Temanggung mengamankan Nurokhim (40) yang terbukti melakukan tindak pencabulan. Ironisnya, pelaku berprofesi sebagai seorang guru ngaji dan melakukan pelecehan seksual terhadap enam santrinya.Kepada petugas Nurokhim mengatakan dirinya tak kuasa menahan nafsu terhadap para anak santrinya tersebut. Bahkan ia mengaku, dari enam korban pelecehan seksual tersebut, tiga orang diantaranya telah disetubuhi.
"Saya melakukan hal tersebut karena kalau melihat anak-anak itu jadi bernafsu. Mungkin ini ujian buat saya," katanya lirih, Rabu (23/10/2013) kemarin.
Ia pun mengaku menyesal dengan kejadian tersebut. Terlebih, ia menyadari bahwa para korban tersebut masih berusia anak-anak.
"Benar-benar menyesal, karena saya tidak bisa mengendalikan nafsu saya," imbuh guru ngaji di Pondok Pesantren Al Baroyan di Kampung Sidorejo, Kelurahan Parakan Kauman, Temanggung ini.
Kasubbag Humas Polres Temanggung, AKP Marino, mengatakan korban pelecehan tersebut rata-rata memang masih di bawah umur. Mereka adalah Wjt (18), MT (14), RK (14), SF (18), UN (16), dan IM (17).
Lebih lanjut ia menjelaskan, modus pelaku tersebut dilakukan dengan cara korban disuruh untuk membersihkan gudang
Pondok Pesantren. Setelah itu, pelaku ikut masuk ke dalam gudang dan mengunci pintunya dari dalam.
"Setelah pintu terkunci pelaku melakukan tindakan cabul itu di dalam gudang," katanya.
Atas kejadian tersebut, katanya, para korban pun melaporkannya ke Polres Temanggung. Aparat kepolisian bergerak cepat dan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Tersangka kami amankan karena melakukan persetubuhan terhadap anak dibawah umur. Ancaman hukumannya paling lama 15 tahun dan paling singkat tiga tahun, serta denda paling banyak Rp 300 juta dan paling sedikit Rp 60 juta," tandasnya
