SUMENEP–Mengantisipasi semakin meluasnya peredaran video mesum, yang di duga di perankan oleh siswi SMA pesantren, Polres Sumenep mulai turun tangan dengan menerjunkan timnya memburu pemeran dalam video mesum tersebut, sekaligus orang yang mengedarkan.
Peredaran video mesum yang diduga diambil melalui kamera ponsel itu diduga dilakukan oleh pemerannya sendiri dengan durasi 4,20 detik type 3 GP, kini sudah sangat meresahkan. Selain itu, video tersebut dikhawatirkan akan mencoreng nama baik lembaga pendidikan di Sumenep.
Kabag Operasional Polres Sumenep, Komisaris Polisi Edy Purwanto, mengaku peredaran video mesum anak SMA, sudah meresahkan masyarakat. Karenanya pihaknya mengaku tidak akan tinggal dam dan telah menerjunkan anggotanya memburu pelaku dan yang mengunggah ke situs dan jejaring social di internet.
“Kami sudah mendengar kabar beredarnya video mesum yang diperankan siswi SMA pesantren. Anggota kami sudah di lapangan untuk mencari tahu pemeran dalam video mesum tersebut,’’ papar kata Edy Purwanto, Senin (28/10/2013).
Edy menambahkan, selain menerjunkan anggotanya, pihaknya juga meminta bantuan masyarakat, untuk membantu memberitahu identitas pelaku maupun tempat pengambilan gambar video tersebut. ‘’ Jika ditemukan akan segera kami tangkap dan akan kita proses hukum sesuai perundang-undangan,’’ tegas Edy.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Sumenep, Subaidi, saat dimintai komentarnya terkait beredarnya video itu menganggap ancaman dan kecelakaan hebat bagi dunia pendidikan. Pasalnya tindakan asusila yang dimainkan oleh siswi sebuah SMA sangatlah tidak wajar.
“Ini sudah keterlaluan, bagaimana bisa lembaga pendidikan bisa kebobolan, apalagi saat bermain mesum mereka masih mengenakan seragam lengkap,” timpalnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, beredarnya video mesum pelajar SMA pesantren tersebut, bermula saat salah satu warga di Desa Guluk-Guluk, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep, secara tidak sengaja menemukan video asusila di jejaring sosial.
Namun tidak berapa lama, video mesum tersebut dengan cepat menyebar dari HP ke HP. Sehingga masyarakat yang menerima kiriman video mesum, maupun melihat secara langsung tayangan dalam video tersebut, merasa resah apalagi orang tua yang anaknya masih dibangku sekolah.
