Monday, 1 March 2010
MEDAN- Biasanya setiap manusia pasti takut dengan ular. Tapi, tidak dengan bocah berusia 4 tahun bernama Dilla. Bocah yang tinggal di Jalan Bustaman, Desa Bandar Khalifah, Medan Tembung itu sudah menjalin persahabatan dengan ular.
Awal kecintaannya kepada ular sempat membuat keluarganya ketakutan. Kala itu Dilla mendapatkan seekor ular kecil berumur tiga bulan. Saat itu Dilla baru bisa merangkak mendapatkan ular kecil itu di belakang rumah kakeknya, tepatnya di belakang rumahnya.
Pengakuan ibu Dilla, Erna (30) kepada wartawan koran ini saat ditemui di kediaman, Sabtu (28/2)n.
Dilla membawa ular temuan dan menunjukkan ke ibunya. Merasa takut, ular kecil itu dibuang tanpa sepengetahuan Dilla. Tahu ularnya dibuang, Dilla menangis tak berhenti-henti sehingga membingungkan keluarga.
Untungnya, ular yang telah dibuang ibunya di Jalan Bustaman, Desa Bandar Khalifah, Medan Tembung kembali lagi. Setelah itu keluarga membiarkan Dilla bermain dengan ular kesayangannya. Hingga sekarang ular itu memiliki panjang 10 meter.
Meskipun ular semakin tumbuh besar keluarga sudah tak khawatir terhadap keselamatan Dilla. Pasalnya, Dilla selalu menghabiskan waktunya bersama ular kesayangannya. Bahkan setiap Dilla berpergian bersama kedua orangtuanya sang ular tidak pernah ketinggalan untuk diajak keliling.
Erna menceritakan, beberapa keanehan yang dialami keluarga saat pertama kali memelihara ular tersebut.
Setiap ular sakit, malamnya Erna ditemui lewat mimpi perihal penyakit yang dideritanya.
Berwujud separuh manusia dan separuh ular datang lewat mimpinya untuk disembuhkan. Tidak berbeda dengan manusia, penyakit yang diderita sang ular disembuhkan dengan obat yang juga dikonsumsi oleh manusia.
Hingga saat ini ular yang diberi nama belang itu menjadi sumber penambah rezeki keluarga Erna.
“Setiap minggu biasanya Dilla dan si belang sering mendapatkan tawaran untuk menghibur masyarakat. Aksi tari ular yang dilakukan Dilla dan belang dibayar sesuai dengan kesanggupan, tanpa ada patokan harga,” katanya.
