PALEMBANG - Biadab benar perilaku yang dilakukan oleh Ag (28), seorang warga yang tinggal di Desa Pulau Panggung yang kini menjadi DPO, dan dua rekannya yakni Ml (32), warga Desa Tebing Abang dan Jr (29), warga dari Desa Talang Berangin, Kecamatan Semende Darat Laut (SDL).
Dengan berpura-pura akan mendirikan perguruan pencak silat, ketiga pelaku diduga telah berhasil melakukan pencabulan belasan anak baru gede (ABG).
"Kalau yang telah melapor ada tiga korban. Tetapi informasinya masih ada lagi sekitar 11 orang. Sekarang kedua pelaku telah kami tangkap, satu pelaku yakni Ag masih DPO," ujar Kapolres Muaraenim melalui Kasat Reskrim AKP Tri Wahyudi didampingi Kapolsek Semende AKP Slamet Riyadi, Rabu (21/12/2011) di Mapolres Muaraenim.
Namun anehnya syarat untuk belajar ilmu silat tersebut para siswanya, terutama yang perempuan harus tidur satu malam di rumah Jr dengan alasan untuk menambah ilmu.
Korban yang masih lugu dan rata-rata masih berusia belasan percaya saja. Lalu dengan dijemput oleh istri Ml, korban FT cs tidur di rumah Jr.
Ketika ketiga korban terlelap tidur pada malam harinya korban FT cs akan digagahi oleh Ag cs. Namun ternyata dua temannya menjerit dan berhasil meloloskan diri dan minta pulang ke rumah.
"Istri Melon itu bertugas sebagai penjemput calon siswa pencak silat. Saat ini kita masih lidik," pungkasnya.
