Sekitar seratusan mahasiswa yang tergabung dalam Komite Solidaritas Rakyat Palestina menggelar aksi unjuk rasa di Bunderan Hotel Indonesia (HI), Selasa (1/6/2010). Mereka mengecam keras tindakan pasukan Israel yang menyerang kapal Mavi Marmara.
ACEH, KOMPAS.com - Kalangan ulama di Provinsi Aceh menyerukan para pemimpin dunia, khususnya negara-negara Islam, agar memboikot Israel karena tindakan negara zionis itu menyerang personel misi kemanusiaan yang ada di Kapal Mavi Marmara.
"Tidak hanya bangsa Palestina, tapi petugas kemanusiaan juga menjadi sasaran kekerasan serdadu Israel. Karena itu satu-satunya jalan melawan Israel adalah melalui semangat persatuan dunia Islam," kata tokoh muda Islam Aceh, Tgk Faisal Ali di Banda Aceh, Selasa (1/6/2010).
Sekjen Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) itu juga minta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar berupaya keras melakukan langkah-langkah nyata untuk membela bangsa Palestina dari penjajahan Israel.
"Kami menilai Pemerintah Indonesia belum sungguh-sungguh untuk membela hak-hak warga Palestina. Kami sependapat dengan pemimpin yang menyerukan penghapuasan Israel di bumi ini jika negara zionis itu tidak menghentikan aksi jahatnya terhadap Palestina dan umat Islam," katanya.
Ulama Aceh juga menyerukan seluruh pemimpin dunia muslim agar bersatu untuk memboikot segala kepentingan negara zionis Israel.
Kedhaliman kembali diperlihatkan pemimpin Israel dengan menyerang dan membunuh para petugas kemanusiaan dengan menyerang Kapal Mavi Marmara, salah satu dari enam armada kebebasan yang membawa bantuan kemanusiaan untuk Palestina.
"Tindakan pelecehan terhadap petugas kemanusiaan dilakukan Israel itu tidak bisa ditolerir lagi oleh bangsa-bangsa di dunia. Penyerangan kapal kemanusiaan itu juga menunjukkan tidak ada iktikad baik Israel untuk menciptakan perdamaian di Timur Tengah," katanya.
Ulama Aceh meminta Pemerintah Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia agar berupaya maksimal mengatasi tragedi kemanusiaan tersebut.
"Wajib bagi seluruh umat muslim dunia untuk memberikan pembelaan terhadap bangsa Palestina yang sedang ditindas oleh zionis Israel," kata Faisal Ali yang juga Ketua DPW NU Aceh.
Dipihak lain ia juga mengimbau masyarakat Aceh yang mayoritas muslim untuk melakukan qunud nazilah (menghindari bala) bagi keselamatan bangsa Palestina dan masyarakat peduli kemanusiaan.