SURABAYA, KOMPAS.com - Jaringan penyelundup narkoba tidak jera juga. Baru empat hari lalu dua warga negara Malaysia diamankan, Selasa (25/5/2010) malam, seorang tertangkap lagi.
Sabtu (22/5/2010), dua warga negara Malaysia, yakni Tan Kim Ping (21) dan Lim Kim Kwan (27), diamankan Customs Narkotics Team Kantor Wilayah Jawa Timur I dan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Juanda. Selasa (25/5/2010) malam, Tan Chooi Hock (52) diringkus petugas.
Upaya penyelundupan narkoba jenis sabu oleh warga negara Malaysia itu digagalkan petugas yang telah melakukan pengembangan kasus sebelumnya di Bandar Udara Juanda Surabaya. Seperti dua tersangka, Tan Kim Ping dan Lim Kim Kwan, Tan Chooi Hock juga melilitkan sabu pada tubuh, tepatnya di bawah perut.
"Dia membawa sabu satu kilogram senilai kira-kira Rp 2 miliar yang dililitkan di tubuh menggunakan perekat," papar Argandiono, Kepala Kanwil Jatim I dan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai di kantornya, Rabu (26/5/2010).
Penggagalan upaya penyelundupan laki-laki dengan pembawaan halus itu bermula saat pengawasan penumpang pesawat Cathay Pacific dengan nomor penerbangan CX 781. Dalam analisa penumpang, terdapat seseorang yang dinilai mencurigakan.
"Saat pemeriksaan barang bawaan, hasilnya nihil, tapi kami melanjutkan pemeriksaan tubuh," ujarnya.
Dari pemeriksaan itu diketahui bahwa tersangka membawa dua bungkus plastik yang direkatkan di tubuh. Bungkusan berisi serpihan warna kristal putih tersebut lalu diuji menggunakan narcotest dan hasilnya positif sabu.
"Tersangka juga berencana membawa sabu ke Jakarta melalui jalan darat menggunakan kereta api Argo Bromo," kata Argandiono.
Kepala Satuan II Narkoba Kepolisian Daerah Jawa Timur Ajun Komisaris Besar Sudirman mengatakan, penangkapan tersangka merupakan hasil pengembangan penyidikan kasus serupa dengan tersangka Tan Kim Ping dan Lim Kim Kwan.
"Dari pemeriksaan, kami mengetahui adanya orang yang masuk ke Surabaya lagi membawa sabu, dan kami memperkirakan masih ada lagi," kata Sudirman.
