Nuffnang Ads

SAJIAN KAMI

BERITA-BERITA KASUS JENAYAH SEKSUAL DAN BERITA-BERITA SEMASA..

Sabtu, 22 Mei 2010

Pelupor Lagu Keroncong Indonesia Meninggal


BERI PENGHORMATAN Penyanyi keroncong Waldjinah memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum Gesang Martohartono saat disemayamkan di Pendhapi Ageng Sala Balai Kota Solo, kemarin.


SOLO(SI) – Suasana haru mewarnai tiap prosesi penguburan jenazah Gesang Martohartono kemarin. Kepergiannya mengundang simpati dari berbagai kalangan.Sederet penghargaan pun telah disiapkan untuk pencipta Bengawan Soloitu. Pemakaman Gesang di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pracimoloyo, Makamhaji, Sukoharjo kemarin dilakukan secara upacara militer.

Pemakaman militer ini dilakukan lantaran pada 1992, Gesang pernah menerima tanda kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma dari Presiden Soeharto. Pihak yang akan memberikan penghargaan adalah dari pemerintah pusat, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo,penggemar dan kolega Gesang di dalam dan luar negeri. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan, pemerintah akan memberikan penghargaan setinggi-tingginya bagi Gesang karena dianggap telah membuat Indonesia terkenal di dunia. Sebab selama ini karyanya,lagu keroncong Bengawan Solo telah diterjemahkan dalam 13 bahasa. Mantan ketua DPR ini menerangkan, Gesang merupakan salah satu putra bangsa terbaik dan karyanya menjadi salah satu trade mark Indonesia di samping produk lainnya.

“Sangat tepat kalau akhirnya kita harus menghormati jasa-jasanya dan mendoakannya,” paparnya di sela-sela melayat,kemarin. Bentuk penghargaan dari pemerintah yang akan diberikan pada Gesang antara lain pemeliharaan hak-hak Gesang. “Saya kira sudah menjadi tugas pemerintah untuk memelihara hak-hak beliau juga royalti yang akan diterima keluarga,”ungkapnya. Di samping itu, Agung terangterangan mendukung agar Gesang Martohartono diberikan penghargaan sebagai pahlawan nasional.“ Beliau sangat gigih mempertahankan salah satu ciri khas Indonesia, yakni musik keroncong.Saya mendukung pemberian gelar pahlawan dalam bidangnya,” sebutnya. Gesang pantas menerima penghargaan tinggi tersebut lantaran dianggap berjasa bagi bangsa dan negara melalui karya seninya.

“Beliau memiliki kemampuan yang melebihi orang lain, melebihi dirinya sendiri.Saya dengar beliau juga mendapat penghargaan dari Kaisar Akihito,Jepang.Jadi,kalau luar negeri saja mengapresiasi, kenapa kita tidak?”ungkapnya. Pemberian gelar pahlawan tersebut, lanjut Agung, juga akan memberikan pemahaman baru masyarakat terkait gelar pahlawan. “Bahwa nilai kepahlawan tak hanya di medan perang, tapi juga bisa dari budaya,”urainya. Namun, proses pemberian gelar pahlawan bergantung dari sikap Pemkot Solo sendiri.“Terbuka dalam prosesnya nanti. Pemerintah daerah yang mengurus prosesnya. Tim akan mempertimbangkan segala sesuatunya,”ujarnya. Agung meminta agar generasi muda Indonesia bisa meniru semangat juang Gesang. “Ini juga mendorong generasi muda untuk berkarya sehebat Gesang, karya yang tak lapuk karena hujan, tak lekang karena panas, tahan segala cuaca.

Selain itu, lagu-lagu beliau mempunyai misi lingkungan hidup dan kecintaannya pada tanah air. Sehingga,tepat sekali kalau beliau disebut maestro,”pungkasnya. Wakil Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo menegaskan, pemkot akan memberikan penghargaan bagi Gesang berupa pemakaian nama Gesang untuk salah satu jalan di Solo. Hal itu merupakan bentuk penghargaan sekaligus pengakuan bahwa Gesang merupakan tokoh besar yang dimiliki Solo. Gesang juga dianggap sebagai sosok yang berjasa bagi Kota Budaya ini lantaran melalui karyakaryanya, dia membuat Solo terkenal hingga luar negeri.“Kita sedang mencarikan jalan yang cocok untuk diberi nama Jalan Gesang.Tidak mungkin kan nama itu digunakan untuk jalan atau gang-gang kecil,”urainya. Apresiasi terhadap Gesang juga mengalir dari Jepang.

Lewat Duta Besarnya untuk Indonesia yang kemarin turut melayat ke kediaman Gesang di Jalan Bedaya 5 RT 01/III, Kampung Kemlayan, Kecamatan Serengan, Solo.“Kami sangat menghormati Gesang, pemerintah Jepang menghormati hak-hak Gesang,”kata Duta Besar, Kojiro Shiojiri. Kojiro menuturkan, lagu Bengawan Solo sangat diminati masyarakat Jepang.“Melalui lagu itu, Jepang merasa dekat dengan masyarakat Indonesia. Kami juga telah sampaikan kepada pihak keluarga (Gesang),bahwa lagu ciptaannya sangat dicintai masyarakat Jepang.

Sampai saat ini, Yayasan Gesang di Jepang masih ada,”ucapnya. Melalui Yayasan Gesang itulah, selama ini juga mengalir penghargaan bagi Gesang,di antaranya adalah Taman Gesang di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ). Taman tersebut tengah diusulkan untuk diperbaiki. Namun, prosesnya masih menunggu penanganan TSTJ dilakukan pemkot. Sementara itu, usulan yang juga mencuat adalah pembangunan museum dan tugu Gesang. Beberapa pihak yang mengusulkan ini antara lain,Yayasan Gesang Solo dan pihak PT Gema Nada Pertiwi (GNP) yang sekarang menjadi Penerbit Musik Pertiwi (PMP),selaku penerbit lagu-lagu Gesang. “Ketika Pak JK (Jusuf Kalla) masih menjadi wakil presiden, usulan membentuk museum Gesang sudah disetujui,”kata Ketua Yayasan Gesang Solo,Didit Pratondo.

Sedangkan, Pimpinan PT GNP Hendarmin Susilo menyebutkan, pembangunan museum Gesang sangat mungkin diwujudkan, terutama di rumah Gesang hasil pemberian Gubernur Jateng di Palur, Karanganyar.“Saya kira itu akan direlakan untuk jadi museum. Begitu juga dengan Taman Gesang di Jurug.Kalau semua itu bisa kita wujudkan, maka juga akan menarik wisatawan. Dunia tahu siapa Gesang, jadi mereka akan mengunjungi,”yakinnya. Wali Kota Solo Joko Widodo mengaku, baru akan membicarakan beragam usulan tersebut setelah jasad Gesang dikebumikan. “Kita sedang berduka. Banyak usulan, ada yang ingin dibuatkan museum, tugu, dan pembenahan taman Gesang.

Maupun diajukan mendapat gelar pahlawan nasional. Itu akan kita proses, kita buat tim khusus,”ungkapnya.

PENCARIAN DIBLOG INI

Arkib Blog

Anda juga perlu baca

Related Posts with Thumbnails

Pengikut

Test for your internet speed

Ads

Catatan Popular