Sabtu (1/5/2010)
JAKARTA, KOMPAS.com — Kericuhan terjadi saat unjuk rasa memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day di depan Istana Negara, Sabtu (1/5/2010). Kericuhan berawal saat polisi berpakaian sipil akan mengamankan satu orang di tengah kerumuman pendemo.
Berdasarkan hasil pemantauan Kompas.com, polisi yang memakai kemeja warna hitam merangkul satu pendemo. Namun, beberapa pendemo lain menahan pria yang akan dibawa polisi itu. Polisi lain yang juga berpakaian sipil dengan tanda identitas Bareskrim Polri terkalung di leher datang membantu.
Lalu, terjadilah kericuhan. Beberapa orang melemparkan bambu dan botol minuman ke arah dua polisi itu. Kedua polisi itu lalu memutuskan masuk ke dalam Monas dengan meninggalkan pria yang hendak dibawa. Namun, polisi itu tetap dilempari bambu dari tengah kerumunan.
Ketika dua polisi itu akan melewati pagar Monas, tampak satu pendemo menghampiri dua polisi itu dan menghantamkan bambu yang dibawa. Pria yang menghantam bambu itu lalu ditarik polisi yang berjaga di pagar ke dalam lingkungan Monas dan diamankan.
Polisi sempat menyemprotkan air dari mobil water cannon, hal ini membuat para buruh berang. Mereka menuntut pihak kepolisian untuk meminta maaf. "Dari atas mobil komando ini," teriak seorang orator dari atas mobil.
Hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari kepolisian mengenai kericuhan itu.