Nuffnang Ads

SAJIAN KAMI

BERITA-BERITA KASUS JENAYAH SEKSUAL DAN BERITA-BERITA SEMASA..

Ahad, 4 Disember 2011

99 Orang Ikuti Ruwatan Sukerta Buang Sial




SURABAYA - Bulan Suro dimanfatkan warga Surabaya dan warga dari berbagai daerah mengikuti ruwatan sukerta atau prosesi buang sial. Sebanyak 99 orang dai 62 keluarga ini mengikuti ruwatan sukerta di Gedung Cak Durasim Jalan Genteng Kali, Surabaya.

Dari pantauan wartawan, sebanyak 99 orang mulai balita, anak-anak hingga orang dewasa dari Surabaya, Kediri, Mojokerto, Ponorogo, Madura, Sidoarjo, Lamongan, Tuban, Pasuruan hingga dari luar provinsi seperti Solo dan Bali, mengikuti proses ruwatan.

Mulai dari melilitkan kain putih ke tubuh, sungkeman terhadap orang tuanya masing-masing yang dilanjutkan dengan membasuh muka dengan air 7 sumber, serta pencucian air suci oleh Mbah Gimbal atau biasa disapa Gus Imm.

Kemudian peserta ruwatan duduk di tempat yang disediakan untuk mengikuti ritual tolak bala dan didoai satu-persatu dengan sebuah ritual khusus oleh Gus Imm.

Kemudian, Dalang Ruwatan memasuki tempat prosesi ruwatan diikuti dengan menebar bunga melati. Setelah itu, penyerahan para sukerta (peserta ruwatan) kepada Ki Dalang, yang diwakili secara simbolis oleh panitia pelaksana.

Ki dalang pun menggelar pertunjukan wayang kulit Murwakala. Di sela pertunjukan, dibacakan mantra suci untuk menetralkan hal negatif yakni Rajjah Kalacakra. Pada saat akan dimulai pembacaan mantar, para sukerta atau keluarga yang tengah haid atau hamil tiga bulan diminta keluar sejenak dari tempat pelaksanaan ruwatan. Setelah selesai pembacaan, dipersilahkan kembali ke tempatnya masing-masing.

Prosesi dilanjutkan dengan pembukaan kupat luar, pemotongan rambut sukerta serta percikan tirta suci sebagai simbol penyempurnaan proses pembersihan hal-hal negatif dalam diri sukerta oleh Ki Dalang. Dalam proses ini, dilakukan penebusan sukerta oleh orang tua kepada Ki Dalang.

Selanjutnya, pelepasan kain putih yang membungkus badan sukerta dan diteruskan dengan pengambilan cok bakal dan air tujuh sumber yang didoakan.

Setelah prosesi ruwatan selesai, Ki Dalang memimpin doa sebagai penanda seluruh rangkaian prosesi ruwatan telah selesai. Setelah didoai, orang tau maupun anak-anaknya berebut tumpeng, bubur, hingga peralatan rumah tangga lainnya seperti bakol (tempat nasi), rantang.

"Dua anak saya, saya ikutkan ruwatan untuk buang sial," ujar seorang ibu yang enggan disebut namanya setelah selesai mengikuti prosesi ruwatan, Minggu (4/12/2011).

Selain ada kegiatan Ruwatan Sukerta, dalam acara tersebut juga digelar Jamasan Pusaka (pencucian pusaka) oleh Agus Riyanto. Setiap pusaka atau benda bertuah seperti keris, akan menjalani prosesi jamasan.

PENCARIAN DIBLOG INI

Arkib Blog

Anda juga perlu baca

Related Posts with Thumbnails

Pengikut

Test for your internet speed

Ads

Catatan Popular