SURABAYA - BBPOM Surabaya paling banyak menemukan produk makanan yang tidak memenuhi penandaan di kemasan dan produk tidak memiliki izin edar. Penemuan ini hasil razia toko, supermarket dan pasar tradisional selama ramadan.
Kepala BBPOM Surabaya Endang Pujiwati mengatakan dari dua penemuan itu paling banyak ditemukan di Kota Surabaya.
"Kita melakukan razia pengawasan hampir di seluruh Jawa Timur. Tapi produk mamin yang melanggar paling banyak kita temukan di Surabaya," kata Endang Kamis (2/8/2012).
Produk yang tidak memenuhi penandaan atau di kemasan produk tidak tercantum diantaranya, nama pabrik serta komposisi sebanyak 54 jenis produk dengan jumlah kemasan sebanyak 923 kemasan. Selain itu temuan produk tanpa izin edar sebanyak 13 jenis produk dengan jumlah sebanyak 466 kemasan.
"Yang ketiga, temuan pelanggaran produk kadaluarsa sebanyak 8 jenis produk dengan 233 kemasan dan temuan kemasan yang rusak sebanyak 43 jenis dengan 88 kemasan yang kita amankan untuk selanjutnya kita musnahkan," ujarnya.
Endang menambahkan, pemusnahan produk yang diamankan biasanya dilakukan setahun sekali di Lawang dengan menggandeng pihak ketiga untuk melakukan pemusnahan.
