
SUMENEP: Diduga tak kuat menerima tekanan dari istrinya yang selalu minta cerai, Mat Sehri (45), warga Desa Sukajeruk, Kecamatan/Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep, Madura nekat bunuh diri. Dia tewas setelah melompat dari atas pohon kelapa setinggi 15 meter.
Korban tewas dengan kondisi mengenaskan. Bagian kepala pecah dan tubuh hancur. Ironisnya, saat kejadian sang istri, Juriyah (40), membiarkan suaminya memanjat pohon kelapa.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, awal mula istri korban minta cerai karena sering dipukul korban. Bahkan, kasusnya sudah dalam proses pengajuan ke PA.
Pihak aparat desa pun ikut menjadi mediasi agar pasangan suami istri (Pasutri) yang sudah dikarunia satu anak tersebut kembali hidup damai. Namun usaha mediasi tersebut tidak berhasil. Hingga, akhirnya korban yang menolak mencerai istirnya mengakhiri hidupnya dengan tragis.
Paman korban, Hadari (50), warga setempat mengatakan, korban nekat terjun bebas dari atas pohon kelapa karena tak kuat ditekan istrinya sendiri. "Istrinya selalu minta cerai. Padahal, sang suami masih mempunyai keinginan untuk hidup bersama dengan damai," kata Hadari, pada wartawan, Kamis (17/3/2011).
Sementara, Kepala Desa Sukajeruk, Kecamatan Masalembu, Sumenep, Sahuri membenarkan jika warganya ada yang bunuh diri dengan cara melompat dari pohon kelapa. "Korban memang ada masalah dengan istrinya. Mediasi sudah dilakukan hanya belum menemukan titik temu," ungkapnya.