Nuffnang Ads

SAJIAN KAMI

BERITA-BERITA KASUS JENAYAH SEKSUAL DAN BERITA-BERITA SEMASA..

Selasa, 29 Mac 2011

Ulat Bulu Teror 4 Kecamatan

FOTO: MENYIRAM OLI - Subaidi, seorang warga Probolinggo menyiram oli di teras agar ulat tidak masuk ke dalam warungnya.




PROBOLINGGO: Serangan ulat bulu kian menggila di Kabupaten Probolinggo dan sudah cenderung menjadi teror bagi warga karena kehidupan normal warga empat kecamatan itu sudah terganggu.

Gangguan itu mulai merata di sepuluh desa di empat kecamatan yaitu, Kecamatan Leces, Tegalsiwalan, Bantaran, dan Sumberasih. Sepuluh desa itu, antara lain, Desa Pondok Wuluh, Clarak, Sumber Kedawung, Desa Leces, Banjarsawah, Sumberbulu, Desa Sumberasih, dan Desa Bantaran.

Dikhawatirkan, ulat-ulat itu akan menyebar ke kecamatan-kecamatan lain karena hingga kini Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo belum menganggap serbuan ulat itu sebagai gangguan.

Hal ini ironis, karena warga sudah mulai resah dan jijik melihat makhluk yang merupakan tahap larva sebelum bermetamorfosis menjadi kupu-kupu atau ngengat itu. Warga resah karena rontokan bulu ulat-ulat itu menempel di kulit dan menyebabkan kegatalan dan ujung-ujungnya membuat iritasi kulit.

Serangan paling parah agaknya terjadi di Desa Sumberkedawung, Leces. Di desa ini, ulat sudah merambah rumah warga. Di wilayah itu, ulat-ulat tersebut sudah demikian rakusnya, sehingga nyaris tidak menyisakan sedikit pun daun di pohon-pohon, termasuk mangga yang menjadi produk unggulan di Probolinggo. Tak pelak, meski tidak tidak memakan tembok, ulat-ulat itu mulai merambah rumah warga.

Tak hanya rumah warga yang disinggahi ribuan ulat. Mulai sekolah, warung, toko kelontong, hingga musala milik Muhammad Zainal, warga setempat. Di musala yang kerap menjadi pusat aktivitas warga itu, ulat tidak hanya merambat di dinding, tetapi juga lantai, sehingga warga pun enggan menggunakannya, bahkan untuk salat sekalipun.

“Ulat-ulat ini sudah menyerang sejak seminggu yang lalu. Itu sampeyan bisa lihat sendiri,” kata Zainal yang kini rumahnya pun sudah nyaris dikuasai ulat-ulat itu.

Serangan yang lebih ringan bisa dilihat di Kecamatan Bantaran dan Sumberasih. Di kedua wilayah itu, hewan-hewan tersebut baru menyerang tanaman mangga dan populasinya tidak terlalu banyak. Karenanya, ulat-ulat itu belum masuk dan merambah rumah warga. “Di sini banyak juga ulatnya. Tapi, kami membasminya dengan dibakar saja,” ujar Saleh asal Desa Sumberasih.

Untuk membantu warga, Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo membebaskan biaya berobat warga yang mengalami gatal kulit akibat tersenggol ulat bulu.

Yuyun, salah seorang tim medis, mengatakan, pengobatan gratis itu didominasi orang dewasa dan balita. Setelah diperiksa tim medis, warga diberi obat antigatal dan antibiotik agar tidak infeksi karena luka lecet akibat garukan tangan.

Dia berharap, adanya pengobatan gratis ini, penyakit gatal-gatal warga terdampak serangan ulat bulu tidak sampai meluas ke desa atau wilayah lainnya.

Sementara itu, Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo tidak terlalu menganggap serangan itu sebagai sesuatu yang gawat, karena dampaknya hanya pada masalah kenyamanan bagi warga dan belum berdampak signifikan pada kesehatan warga.

Kepala Dinas Pertanian Ahmad Hasyim Asyari kepada Surya menjelaskan, langkah antisipasi yang dilakukan hanyalah penyemprotan menggunakan insektisida. Alasannya, serangan ulat bulu terjadi akibat proses metamorfosis pada kupu-kupu. “Itu terjadi dari kupu-kupu yang bertelur di pohon mangga,” katanya.

Soal populasi yang banyak, Hasyim mengaku juga karena faktor cuaca yang cukup lembap dan jumlah populasi burung sebagai predator ulat minim. Hal ini mengakibatkan populasi ulat terus terdongkrak.

Hasyim menjelaskan, tiap ekor kupu-kupu, bisa bertelur sampai 600 telur. “Bisa dibayangkan, kalau ada seratus kupu-kupu saja, telurnya bisa 6.000 ekor,” jelasnya.

Pada empat kecamatan, Hasyim mengindikasikan, populasi kupu-kupu bisa mencapai sedikitnya 1.000 ekor. Maka, jumlah telurnya bisa mencapai 600.000 ekor. “Anggap yang menetas separuhnya. Maka, jumlah ulat yang ada jelas puluhan bahkan ratusan ribu ekor yang hidup dan menyerang warga,” katanya.

PENCARIAN DIBLOG INI

Arkib Blog

Anda juga perlu baca

Related Posts with Thumbnails

Pengikut

Test for your internet speed

Ads

Catatan Popular