Nuffnang Ads

SAJIAN KAMI

BERITA-BERITA KASUS JENAYAH SEKSUAL DAN BERITA-BERITA SEMASA..

Khamis, 22 April 2010

Kumpulan Pengirim SMS "Kaya" DiBerkas Di Indonesia



JAKARTA, KOMPAS.com — Penipuan lewat layanan pesan singkat ke telepon seluler pengguna Telkomsel terungkap. Polisi menangkap 15 lelaki pelaku penyelenggara SMS berhadiah jutaan rupiah itu. Pelaku ternyata tinggal di dalam satu rumah kontrakan, tetapi berbagi peran saat beraksi.

Pengungkapan kejahatan lewat upaya tipu daya itu dilakukan tim Satuan Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya awal pekan ini. Pemimpin komplotan ini HS dengan anggota MZ, MH, RS, AM, BS, NS, HS, RSN, ZN, HR, IB, MS, ND, dan DK.

”Mereka teman sekampung saya,” tutur HS saat ditanya asal anggota komplotannya yang berusia dari 17 tahun sampai 30 tahun. Mereka tinggal di Meruya Selatan, Jakarta Barat.

Komplotan tersebut beroperasi sejak tahun 2008 dan mencari calon korban pengguna telepon seluler dengan operator Telkomsel dari seluruh Indonesia. Polisi belum bisa memastikan berapa banyak korban penipuan itu, tetapi HS mengaku sudah menipu lebih dari 50 orang.

Sejauh ini baru dua korban yang melapor kepada polisi. Evi (31), warga Curug, Tangerang, dan Yulianto (42), warga Purbalingga, Jawa Tengah. Namun, polisi yakin jumlah korban sebenarnya jauh lebih banyak.

Pemimpin komplotan ini, kata juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Boy Rafli Amar, membagi tugas anak buahnya sebagai operator call center (yang bertugas menerima telepon dari calon korban). Ada pula anggota yang bertugas mengambil uang kiriman korban kejahatan mereka di ATM.

Dalam aksinya, kawanan ini lebih dulu membuat daftar nomor telepon yang akan dihubungi. Daftar nomor telepon dibuat dengan mengacak nomor pengguna kartu Halo, AS, dan Simpati. Polisi menemukan satu bendel daftar nomor telepon itu.

Rekan yang bertugas sebagai operator mengirimkan SMS ke salah satu nomor yang isinya si penerima mendapatkan hadiah uang dari undian Telkomsel Poin sebesar Rp 10 juta. Korban diminta menghubungi nomor telepon call center yang biasanya nomor Flexi.

Ketika korban menghubungi nomor itu, operator menjawab seolah-olah petugas asli yang siap menyatakan bahwa korban benar memenangi undian berhadiah. Untuk mengambil hadiah, operator menanyakan nomor rekening korban dan bank tempat menabung guna mengirimkan hadiah. Operator kemudian meminta korban menuju ATM dan meminta info berapa saldo yang ia miliki.

Operator terus memandu transaksi sampai korban tak sadar telah mengirimkan uang sebesar saldonya ke rekening milik komplotan itu. ”Korban biasanya tak sadar bila diminta mengikuti perintah untuk mengirimkan uang kepada mereka,” ujar Boy. Komplotan ini menyebut besar uang yang harus dikirim dengan istilah nomor registrasi dan kode akses nomor untuk nomor rekening milik mereka.

Menurut HS, korban rata-rata mentransfer uang Rp 900.000 sampai Rp 1 juta ke rekening kelompoknya. ”Uangnya untuk bayar kontrakan dan makan,” lanjut lelaki tamatan sekolah menengah kejuruan itu. Setiap kali berhasil menipu korban, ia berganti nomor telepon.

Deputy VP Corporate Secretary Telkomsel Aulia E Marinto meminta pengguna kartu Telkomsel yang menerima SMS semacam itu menghubungi call center atau Grapari terdekat untuk mengeceknya.

PENCARIAN DIBLOG INI

Arkib Blog

Anda juga perlu baca

Related Posts with Thumbnails

Pengikut

Test for your internet speed

Ads

Catatan Popular