Foto kenangan Hais dan istrinya Sarlina saat menikah.
MEDAN-Aksi Hais membuat gempar warga Dusun IX, Pasar I, Sei Mencirim, Sunggal. Pasalnya, pria berusia 25 tahun itu tega menghabisi nyawa istrinya sendiri, Sarlina (22). Bukan itu saja, usai menghabisi nyawa istrinya, Hais juga mencoba menghabisi nyawanya sendiri.
Kejadian itu terjadi di rumahnya Jalan Sei Mencirim, Pasar I Desa Sei Mencirim, Dusun IX, Kecamatan Medan Sunggal, Senin (28/6) sekira pukul 02.00 WIB. Tubuh Sarlina ditemukan tewas di dalam kamar sedangkan Hais sekarat.
Keterangan yang dihimpun di lokasi kejadian, Hais melakukan aksinya sekira pukul 02.00 dinihari. Hais masuk ke rumah istrinya dengan cara mencongkel dinding rumah menggunakan tang.
Setelah berhasil masuk, Hais langsung menghabisi nyawa istrinya yang tertidur lelap seorang diri, dengan menggunakan senjata tajam (sajam) dan satu batang tebu yang sudah disiapkan Hais. Usai menghabisi nyawa istrinya, Hais tidak melarikan diri, melainkan mencoba menghabisi nyawanya sendiri dengan menusukan senjata tajam yang dibawanya di bagian perutnya. Sehingga, keduanya terkapar bersimbah darah.
Sekitar pukul 03.30 WIB, adik Sarlina, Suryani yang tinggal dekat rumah kakaknya menaruh curiga mendengar suara jeritan kakaknya dan mencoba memastikan apakah kakaknya hanya mengigau atau memang kesakitan.
Bagitu dilihat, Suryani terkejut dengan keadaan kakaknya dan suaminya yang bersimbah darah di atas ranjang. Tak kuasa melihat kejadian itu, Suryani langsung memanggil ibunya. Kemudian ibunya memberitahukan kepada warga setempat dan warga akhirnya melarikan keduanya ke Rumah Sakit Bina Kasih Medan.
Menurut keterangan Suryani, dirinya memang mendengar suara kakaknya seperti mengigau dan mulut seperti ditutupi. “Saya curiga, kakak saya mengigau apa kesakitan, akhirnya saya putuskaan untuk melihat, begitu saya lihat kakak saya bersimbah darah dan saya langsung berlari menghampiri ibu saya dan bersama warga kakak saya dibawa ke rumah sakit,”ujar Suryani.
Suryani menjelaskan bahwa, kakaknya dan suaminya memang sudah tidak pernah tidur sama setelah pesta pernikahannya bulan Februari 2010 lalu. “Belum lagi habis hiburan pesta, suami kakak saya tidak pernah lagi pulang ke rumah kakak saya. Sebab, suami kakak saya malu setelah melarikan uang sumbangan undangan,” ungkap Suryani.
Semenjak kepergian suaminya, sambung Suryani, suaminya tidak diketahui pergi kemana, namun sebelum kejadian tersebut, ada ancaman yang dilakuan suami kakaknya. “Kami menerima ancaman, merasa takut kami membuat laporan ke kepala dusun, setelah itu suaminya tidak pernah menganggu,”terangnya.
Namun, menurut warga setempat, Hais dua hari sebelum kejadian pernah datang ke rumah korban, namun Hais disambut dengan ucapan keluarga korban yang menyakitkan hatinya. Sehingga, dengan kesal Hais meninggalkan rumah itu.
Kini, Hais tersangka masih dirawat di Rumah Sakit Bina Kasih, sementara pihak kepolisian Sunggal, masih melakukan penyidikan dan sudah mengamankan barang bukti berupa senjata tajam, satu batang tebu dan tang yang dibawa tersangka untuk melakukan aksinya.