Nuffnang Ads

SAJIAN KAMI

BERITA-BERITA KASUS JENAYAH SEKSUAL DAN BERITA-BERITA SEMASA..

Ahad, 27 Jun 2010

Marituha, Menjaga Adat Rimba

Marituha.


Sudah hampir dua bulan terakhir ini kelompok Orang Rimba pimpinan Tumenggung Marituha menjalankan tradisi Melangun. Bersama 150-an warganya, Marituha pindah dari Taman Nasional Bukit Duabelas di kawasan Sungai Terab, Jambi, ke arah selatan kawasan pinggiran perkebunan sawit plasma.

Melangun merupakan tradisi meninggalkan tempat asal pada masa berkabung. Selama masa ini, warga rimba menyusuri jalur-jalur baru dengan membawa perlengkapan hidup sekadarnya. Pada tempat tertentu, mereka membangun tempat tinggal darurat, dengan beratap terpal dan beralaskan akar kayu.

"Sudah sekitar dua bulan kami tinggal di sini," ujar Marituha ketika menyambut kedatangan Kompas, Sabtu (19/6/2010).

Mereka berburu babi dan rusa untuk dimakan. Mereka menjual kayu kepada pedagang di desa terdekat agar bisa membeli beras. Dengan cara itulah mereka bisa bertahan hidup selama berbulan-bulan, sebelum kembali lagi ke tempat asal yang mereka sebut rimbo.

Pada masa kini, tak semua Orang Rimba mau menjalankan tradisi Melangun tersebut. Warga yang sudah sering berinteraksi dengan orang-orang di desa atau para transmigran mulai memilih mengikuti gaya hidup orang di desa. Mereka pun menetap dan membangun rumah permanen.

Ada pula Orang Rimba yang kemudian menikah dengan orang desa. Mereka memilih membaurkan diri dengan budaya di luar rimba sehingga tak lagi menjalankan tradisi Melangun ketika ada anggota keluarganya yang meninggal dunia.

Perubahan budaya Orang Rimba seperti contoh itu relatif berlangsung cepat, terutama dalam 20 tahun terakhir. Pembukaan hutan yang masif untuk pembangunan permukiman transmigran pada 1980-an mengubah hunian Orang Rimba menjadi hunian pendatang. Para pendatang itu menempati deretan rumah kayu.

PENCARIAN DIBLOG INI

Arkib Blog

Anda juga perlu baca

Related Posts with Thumbnails

Pengikut

Test for your internet speed

Ads

Catatan Popular